BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    26.7 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 8 menit
    Lama Membaca: 8 menit
    Lama Membaca: 8 menit
    Lama Membaca: 8 menit

    wartawan
    w

    Pejuang Batak Berjiwa Nasional

    GM Panggabean, bernama lengkap Gerhard Mulia Panggaben, lahir di Sibolga, 8 Juni 1929 dan meninggal di Singapura, 20 Januari 2011. Tokoh pers dan pendiri (Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi) Harian Sinar Indonesia Baru (SIB), koran nasional terbitan Medan, ini seorang tokoh dan pejuang masyarakat Batak berintegritas tinggi dan berjiwa kebangsaan. Dia seorang nasionalis sejati yang berakar kuat pada identitas dirinya sebagai warga masyarakat adat Batak. Sebagai seorang jurnalis, dia punya prinsip teguh, visioner dan pejuang. Bahkan, dia bukanlah jurnalis biasa, yang hanya pandai merangkai kata, tetapi dia adalah seorang tokoh pejuang yang mengakar pada masyarakat pembacanya.

    Seno Gumira Ajidarma

    Seno Gumira Ajidarma, Wartawan, Fotografer, Penulis / Pembangkang yang Sastrawan | 19 Jun 1958 | Direktori | S | Laki-laki, Islam, , Wartawan, Novelis, cerpen, penulis, sastra, fotografer, novel

    Tokoh Politik yang Akomodatif

    Ketua Umum DPP PPP ini akhirnya dideklarasikan sebagai calon presiden berpasangan dengan Agum Gumelar. Ia yang semua diproyeksikan menjadi Cawapres, akhirnya menjadi Capres untuk menjalankan mandat parpol. Dia mengaku memilih Agum karena menteri perhubungan itu nasionalis 24 karat, untuk mengimbangi unsur Islam yang melekat pada PPP. Duet yang terkesan mendadak ini, paling terakhir mendaftarkan pencalonan ke KPU, Rabu 12 Mei 2004.

    Yusril Djalinus

    Yusril Djalinus, Wartawan dan salah satu pendiri majalah Tempo / Wartawan Senior Tempo | 12 Agts 1944 - 2 Feb 2009 | Direktori | Y | Laki-laki, Islam, DKI Jakarta, Wartawan, Tempo

    Reinhart Simandjuntak

    Reinhart Simandjuntak, Wartawan harian Kompas (1973- 2005) / Mantan Guru dan Wartawan | 16 Feb 1938 - 21 Okt 2008 | Direktori | R | Laki-laki, Kristen Protestan, Sumatera Utara, Wartawan, Kompas

    Tarman Azzam

    Tarman Azzam, Pemimpin Redaksi Harian TERBIT, Jakarta / Ketua Dewan Kehormatan PWI | 11 Des 1949 | Direktori | T | Laki-laki, Islam, Kepulauan Bangka Belitung, Wartawan, PWI, pemred

    RH Siregar

    Robinson Hamonangan Siregar, SH, Dewan Redaksi Suara Pembaruan / Pengawal Kode Etik Jurnalistik | 11 Jan 1932 - 14 Jan 2008 | Direktori | R | Laki-laki, Islam, Sumatera Utara, Wartawan, senior

    Rumhardjono

    Rumhardjono, Wartawan Kompas 1974-1999 / Wartawan, Ahli Asia Tenggara | 13 Apr 1939 - 19 Sept 2007 | Direktori | R | Laki-laki, Islam, , Wartawan, Kompas

    Eric FH Samola

    Eric FH Samola, SH, Direktur Harian Jawa Pos (1982) / Pengusaha Peduli Wartawan | 26 Agts 1936 - 10 Okt 2000 | Direktori | E | Laki-laki, Kristen Protestan, Sulawesi Utara, Wartawan, Tempo, Pengusaha, UI, direktur, majalah, Jawa Pos, Swasembada

    Emha Ainun Najib

    Emha Ainun Najib, Budayawan / Kyai Kanjeng Sang Pelayan | 27 Mei 1953 | Direktori | E | Laki-laki, Islam, Jawa Timur, Wartawan, Budayawan, UGM, kolumnis, Gontor

    Simbol Kebebasan Berpikir

    Dia wartawan, penulis, pendidik, seniman dan sejarawan sepanjang hidup. Sosok yang layak disebut sebagai simbol kebebasan berpikir. Rezim Orde Baru dan Lama menyimpan rasa love-hate terhadapnya. Karena dia selalu mengikuti insting jurnalistiknya, menyuarakan isi hatinya, mengungkapkan kebenaran, ketidakadilan. Tak satu gembok pun bisa mengunci kebebasan berpikirnya.

    Pahlawan di Pentas Jurnalistik

    Pemred mantan Harian Indonesia Raya ini meninggal dunia di RS Medistra, Jakarta pukul 19.15 WIB Jumat 2 Juli 2004. Selain sebagai wartawan, penerima Magsaysay Award untuk jurnalistik dan kesusastraan, ini juga dikenal sebagai sastrawan. Pandai pula melukis dan membuat patung dari keramik. Mulanya dia menulis cerpen dengan menampilkan tokoh karikatural si Djamal, kemudian menulis novel. Di antara novelnya: Harimau, Harimau!, Senja di Jakarta, Jalan Tak Ada Ujung, Berkelana Dalam Rimba.

    Advertisement

    spot_img