Pilpres 2024 Satu Putaran

Capres/Cawapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto versus Anies Baswedan dan Agus Harimurti

 
0
138
Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat meninjau panen raya padi di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). Foto: Setneg

Pencapresan Ganjar Pranowo oleh PDI-Perjuangan (21 April 2023) membuat peta kontestasi Pilpres 2024 mengarah pada satu putaran dengan dua pasangan Capres-Cawapres. Presiden Jokowi tampil sebagai King Maker.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tingkat kepuasan publik atas kenerja pemerintahannya mencapai 76,2 % menempatkannya sebagai King Maker yang cukup berpengaruh dalam proses pembentukan koalisi (kerjasama partai) dan penentuan pasangan Capres dan Cawapres dari partai-partai pendukung pemerintah pada Pilpres 2024 mendatang.

 

Jokowi tampaknya sangat menyadari betapa pentingnya mengoptimalkan posisi King Maker tersebut untuk menjamin keberlanjutan dan akselerasi gagasan-gagasan besar pembangunan nasional yang sudah dilakukannya sejak 2014, setelah terpantik langkah penyeberangan Partai Nasdem yang dini mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres dan kemudian disambut gempita partai oposisi (diluar pemerintah) Partai Demokrat dan PKS. Hal mana Anies selama 5 tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta telah terindikasi berusaha menunjukkan dirinya sebagai antitesa Jokowi. “Jangan seperti Jakarta,” kata Jokowi ketika berbicara tentang jaminan keberlanjutan pembangunan, sebagaimana diungkapkan Sekjen PDIP Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Senin, 20 Maret 2023.

Langkah-langkah Jokowi yang mengindikasikan berusaha mengoptimalkan perannya sebagai King Maker ‘Pencapresan’ tersebut terlihat dari bagaimana dia mengendorse beberapa nama dari pimpinan dan kader partai pendukung pemerintah sebagai Capres maupun Cawapres, di antaranya Ganjar Pranowo (PDIP), Prabowo Subianto (Gerindra), Airlangga Hartarto (Golkar), Ridwan Kamil (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), Muhaimin Iskandar (PKB), dan beberapa nama lainnya, Eric Tohir dan Sandaga Uno, dll.

Indikasi tersebut berpuncak pada pertemuan tertutupnya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Batu Tulis Bogor Minggu (19/3/2023), yang diyakini saat itu sudah menyepakati Ganjar Pranowo bakal ditetapkan sebagai Capres PDIP. Dua pekan kemudian, indikasi king maker itu semakin menguat ketika Presiden Jokowi menghadiri pertemuan Ketua Umum lima partai pendukung pemerintah di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2021); hal mana dalam pertemuan itu disepakati akan membentuk Koalisi Besar dengan melebur Koalisi Indonesia Bersatu (KIB: Golkar, PAN dan PPP) dan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB) yang masing-masing sebelumnya sudah mendeklarasikan koalisinya.

Berbagai analisa muncul setelah pertemuan kelima Ketua Umum Parpol tersebut. Sampai kemudian, pada momen Hari Kartini, 21 April 2023, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (pemilik mandat hak prerogatif Pencapresan PDIP) menetapkan dan mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres yang akan diusung PDIP pada Pilpres 2024, dalam Rapat Terbuka PDIP (Daring dan Luring) yang dihadiri langsung Presiden Jokowi selaku kader PDIP yang telah mendapat penugasan dan memenangkan kompetisi Pilpres 2014 dan 2019.

Hal di atas adalah tiga rangkaian ‘kegiatan politik’ King Maker Jokowi teranyar dalam rangka menjamin keberlanjutan dan akselerasi gagasan besar dan realisasi pembangunan nasional yang sudah digencarkannya sejak 2014. “”Saya ingin menegaskan bahwa suksesi kepemimpinan nasional secara demokratis adalah keharusan sesuai perintah UUD kita. Tetapi pemimpin tidak boleh membelokkan keberlanjutan perjuangan bangsa Indonesia yang harus terus dilanjutkan dari waktu ke waktu,” tegas Jokowi saat memberi sambutan pencapresan Ganjar Pranowo (21/4/2023).

Setelah itu, Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo (Capres dari PDIP) pulang naik mobil dan pesawat bersama ke Solo. Dalam perjalanan itu, Ganjar mengaku mendapat banyak pesan dari Jokowi. Saat di pesawat, Jokowi banyak bercerita kepadanya, salah satu soal akselerasi dan lompatan pembangunan. “Pulang, saya menemani Pak Presiden, 50 menit di pesawat. Beliau bercerita bagaimana melakukan lompatan, melakukan akselerasi, dimana Pak Jokowi sudah meletakkan fondasi yang sangat kuat,” kata Ganjar.

Ganjar menegaskan, melanjutkan kinerja pembangunan Presiden Jokowi adalah langkah awal untuk menciptakan kemajuan ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu, dia menegaskan, harus menjaga kinerja tersebut. Ganjar memberi contoh, satu cerita, hilirasasi saja sebenarnya bisa menaikkan lompatan ekonomi yang besar. “Hal itu harus kami jaga dan kami lanjutkan,” tegasnya. Maka didasari hal itu, Ganjar mengatakan, dia perlu pasangan Cawapres yang memiliki visi sama dan bisa bekerja sama melanjutkan pembangunan Jokowi.

Advertisement

Esoknya, Presiden Jokowi dan Ganjar mengikuti Solat Id bersama di di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo (22 April 2023). Seusai solat menjawab pers, Jokowi mengatakan bahwa saat ini tinggal mencari calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut beberapa tokoh yang berpotensi bisa menjadi cawapres bagi Ganjar Pranowo. “Yang cocok banyak, banyak, banyak, banyak, ada Pak Erick, ada Pak Sandiaga Uno ada Pak Mahfud, ada Pak Ridwan Kamil, banyak, siapa lagi ada Cak Imin, ada Pak Airlangga,” kata Jokowi. Presiden Jokowi juga tidak menutup kemungkinan Ganjar akan berduet dengan Prabowo. “Termasuk Pak Prabowo, nanti juga segera cawapres-nya ketemu,” ujar Presiden. Menurut Presiden Jokowi, pendamping Ganjar akan segera diumumkan dalam waktu dekat oleh partai. “Calonnya sudah semakin jelas, siapa capres-nya (sudah jelas), tinggal menunggu cawapres-nya,” ucap Presiden.

Setelah itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Ketum dan Capres Gerindra yang paling punya elektabilitas tertinggi di antara Ketum dan kader lima Parpol ‘Koalisi Besar’ menemui Presiden Jokowi ke Solo dalam rangka silaturahim Idulfitri (22/4/2023). Dalam kesempatan itu, ada juga momen Presiden Jokowi dan Prabowo berbicara empat mata yang diduga membicarakan hal sangat serius. Namun, Prabowo mengaku, dalam pertemuan itu tak ada pembicaraan politik yang serius dengan Jokowi. Dia mengatakan, momen Idulfitri atau Lebaran tak pas untuk berbicara politik. “Jadi tidak ada pembicaraan yang terlalu politis, karena ini hari Lebaran,” ujar Prabowo yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden Sabtu (22/4/2023).

Sebelumnya, Prabowo mengatakan masih melihat kemungkinan yang terjadi, namun tetap melihat kepentingan bangsa dan negara. “Kita lihat lah, dalam politik semua kemungkinan bisa terjadi. Yang penting kita cari yang terbaik untuk bangsa dan negara, saya kira itu,” ungkap Prabowo usai salat Idulfitri di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran, Jakarta, Sabtu pagi (22/4/2023).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sudah menyerahkan nama-nama bakal cawapres yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2034 kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Di antaranya, nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Itu semua dari Pak Jokowi ketika menyampaikan berbagai opsi yang ada. Itu bagian dari proses komunikasi yang dijalankan,” ujar Hasto di Kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4/2023).

Beberapa kejadian dan pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa Koalisi Besar yang belum disebut nama spesifiknya akan terwujud dengan mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres dan Prabowo Subianto sebagai Cawapres. Pasangan ini akan berkompetisi dengan pasangan Capres-Cawapres Koalisi Perubahan dan Persatuan yakni Capres Anies Baswedan dan Wacapres Agus Harimurti Yudhoyono, atau nama lain yang saat ini belum disepakati. Dengan demikian hanya akan ada dua pasangan Capres/Cawapres dan Pilpres 2014 pun akan hanya satu putaran, yang akan berlangsung secara ketat; yang kemungkinan lebih terbuka dimenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, tanpa menutup kemungkinan akan dimenangkan pasangan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono. (Ch. Robin Simanullang)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini