Dr. Bagus Priyo Purwanto di Kuliah Umum Nasional 25 Tahun Al-Zaytun
Dr. Bagus Priyo Purwanto membahas mengenai pentingnya ekonomi yang maju dengan fondasi kuat pada sektor-sektor yang dapat diperbarui, seperti pertanian.

Dr. Bagus Priyo Purwanto memaparkan visi strategis mengenai peran penting pertanian berkelanjutan dalam membangun masa depan Indonesia hingga 1.000 tahun ke depan. Ia menekankan bahwa sektor pertanian yang berlandaskan kearifan lokal dapat menjadi tulang punggung ekonomi nasional serta memperkuat ketahanan pangan. Dr. Bagus Priyo Purwanto juga menggarisbawahi bagaimana Al-Zaytun, dengan semangat inovasi dan pendidikan, dapat menjadi pusat pengembangan teknologi pertanian yang mampu menghadapi tantangan global.

Penulis: Mangatur L. Paniroy

Dr. Ir. Bagus Priyo Purwanto, M.Agr., Wakil Dekan Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, menjadi pembicara dalam Kuliah Umum Nasional yang digelar di Al-Zaytun, memperingati 25 tahun berdirinya ponpes tersebut. Acara yang digelar pada Minggu, 25 Agustus 2024 itu mengusung tema besar “Gagasan 1.000 Tahun Indonesia Raya ke Depan dengan Semangat Remontada from Within”, dan dihadiri lebih dari 4.500 peserta, yang terdiri dari santri, pengajar, wali santri, eksponen Al-Zaytun, dan tamu undangan.

Daftar Artikel Terkait Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25

Masjid Rahmatan Lil Alamin menjadi saksi berlangsungnya kuliah umum yang bertujuan tidak hanya untuk merayakan hari jadi ke-25 Al-Zaytun, tetapi juga menjadi momen penting untuk merenungkan masa depan Indonesia yang lebih berkelanjutan, berfokus pada pengembangan pertanian, teknologi, dan pendidikan, dengan tetap mengakar pada kearifan lokal dan solidaritas masyarakat.

Kuliah Umum Nasional pada hari kedua ini menghadirkan beberapa pembicara terkemuka, termasuk Dr. Berly Martawardaya, SE, M.Sc. (Direktur INDEF), Prof. Agus Pakpahan, Ph.D. (Rektor Universitas Koperasi Indonesia), Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. (Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada), dan Prof. Dr. H. Suherli, M.Pd. (Dosen Pascasarjana Universitas Swadaya Gunung Djati Cirebon).

Dr. Bagus Priyo Purwanto turut memberikan pemaparan selama kurang lebih 11 menit dan memulai kuliah umumnya dengan menyampaikan rasa syukur dapat berkumpul bersama dalam acara tersebut. Dia menyampaikan penghormatannya kepada pimpinan Al-Zaytun, Syaykh Panji Gumilang serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan acara tersebut.

Salah satu poin utama yang dibahas Dr. Bagus Priyo Purwanto adalah mengenai pentingnya ekonomi yang maju dengan fondasi kuat pada sektor-sektor yang dapat diperbarui, seperti pertanian. Menurutnya, bahasa ekonomi merupakan elemen penting dalam perkembangan ekonomi, dan pertanian adalah salah satu pilar utama dalam menciptakan ekonomi yang berkelanjutan. Dr. Bagus Priyo Purwanto menekankan bahwa beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat dan Australia, telah menunjukkan keberhasilan dalam memanfaatkan sektor pertanian yang luas, termasuk pertanian tanaman, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

Di Indonesia sendiri, provinsi-provinsi yang memiliki sektor pertanian yang kuat, seperti Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, umumnya lebih sejahtera dibandingkan dengan provinsi-provinsi yang bergantung pada sumber daya yang tidak dapat diperbarui, seperti pertambangan. Dr. Bagus Priyo Purwanto menggarisbawahi bahwa eksploitasi tambang yang merusak lingkungan, seperti yang terlihat di Kalimantan, membutuhkan biaya besar untuk pemulihan. Kerusakan topsoil atau lapisan tanah atas, yang dia sebut sebagai “emas lapisan atas”, menjadi salah satu dampak serius dari aktivitas pertambangan. Sementara itu, pertanian yang berkelanjutan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang tanpa merusak lingkungan.

Dalam kaitannya dengan pengembangan bahasa dan diplomasi, Dr. Bagus Priyo Purwanto juga menekankan pentingnya penguasaan bahasa Indonesia oleh mereka yang datang ke Indonesia, terutama dalam rangka transfer teknologi dan diplomasi. Menurutnya, penguasaan bahasa akan mempermudah berbagai proses bisnis dan diplomasi, baik dalam pemasaran maupun kerja sama internasional. “Bahasa adalah kunci dalam transfer teknologi,” tegasnya.

Dr. Ir. Bagus Priyo Purwanto Menanam Pohon Jati_Emas di Al-Zaytun
Dr. Ir. Bagus Priyo Purwanto Menanam Pohon Jati_Emas di Al-Zaytun

Pembahasan Dr. Bagus Priyo Purwanto kemudian beralih ke pertanian masa depan. Dia setuju dengan pemaparan Prof. Agus Pakpahan, Ph.D bahwa pertanian harus mengadopsi kearifan lokal yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Meskipun teknologi berkembang pesat, hal-hal mendasar seperti pertanian tetap menjadi kebutuhan utama. “Anda tidak akan bisa menggunakan teknologi seperti ponsel jika perut Anda tidak kenyang,” ungkapnya, menekankan pentingnya pertanian sebagai fondasi bagi semua sektor lainnya, termasuk industri.

Advertisement

Lebih jauh, Dr. Bagus Priyo Purwanto berbicara tentang pentingnya mempertimbangkan kesehatan dalam produksi pangan. Istilah “ASUH” (Asli, Sehat, Utuh, dan Halal) menjadi prinsip utama dalam industri peternakan, dan hal yang sama harus diterapkan dalam pertanian. “Apa yang Anda makan mempengaruhi kesehatan fisik dan mental Anda,” jelasnya. Dengan demikian, pertanian di masa depan tidak hanya harus berfokus pada jumlah produksi, tetapi juga pada keamanan pangan dan kesehatannya bagi masyarakat.

Dalam hal food security (ketahanan pangan), Dr. Bagus Priyo Purwanto mengingatkan pentingnya menciptakan jaringan kerja sama, salah satunya melalui koperasi. Koperasi, katanya, telah terbukti sukses di banyak negara, termasuk Jepang, di mana Japan Agriculture Cooperation mengelola logistik pertanian dengan sangat efisien. Di Indonesia, koperasi juga bisa menjadi solusi untuk menciptakan solidaritas ekonomi dan memastikan bahwa seluruh sektor, termasuk pertanian, dapat berkembang bersama.

Dr. Bagus Priyo Purwanto menekankan bahwa pengembangan teknologi di bidang pertanian hanya dapat dilakukan melalui penelitian dan pendidikan. Dengan potensi besar yang dimiliki Al-Zaytun, baik secara fisik maupun intelektual, dia optimis bahwa lembaga ini bisa menjadi pusat pengembangan teknologi pertanian. “Politeknik atau universitas yang fokus pada pertanian dan maritim sangat cocok untuk menghadapi tantangan masa depan,” katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa tanah pertanian di daratan semakin menyempit karena pertumbuhan penduduk dan kebutuhan lahan untuk pemakaman. Oleh karena itu, lautan, dengan potensi yang luar biasa, harus mulai dimanfaatkan secara maksimal. Menurutnya, riset kelautan akan menjadi salah satu prioritas di masa mendatang, dan Al-Zaytun bisa berperan penting dalam hal ini. Salah satu usulannya adalah pembukaan politeknik atau universitas yang fokus pada pertanian dan maritim, yang sesuai dengan kebutuhan masa depan.

Namun, Dr. Bagus Priyo Purwanto juga memberikan kritik terhadap cara adopsi teknologi di Indonesia. Dia menyebut bahwa teknologi yang diadopsi dari luar sering kali dipaksakan tanpa memperhatikan kearifan lokal. Contoh yang dia berikan adalah penggunaan sepeda motor di Indonesia yang meningkat tanpa didahului oleh pembelajaran yang memadai tentang etika berkendara. “Kita harus mengutamakan teknologi yang cocok dengan kondisi lokal, bukan sekadar mengambil yang praktis dari luar,” katanya.

Sebagai penutup, Dr. Bagus Priyo Purwanto menegaskan bahwa pengembangan teknologi dan budaya harus selalu didasarkan pada kekuatan lokal dan sejarah bangsa. Dia percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang jika bisa memanfaatkan kearifan lokal dalam mengembangkan teknologi dan membangun ekonomi yang berkelanjutan. “Sejarah telah membuktikan betapa kuatnya bangsa kita dalam menghadapi tantangan, dan kita harus terus maju dengan semangat yang sama,” tutupnya. (atur/TokohIndonesia.com)

Tim Reportase TokohIndonesia.com: Mangatur L. Paniroy (Koordinator), Yenita Tangdialla, Rigson Herianto, Rukmana, Wiratno

***

Profil Singkat Dr. Bagus Priyo Purwanto

Dr. Bagus Priyo Purwanto, M.Agr. adalah Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama, dan Pengembangan di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia juga merupakan dosen tetap di Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB, dengan spesialisasi pada fisiologi lingkungan dan manajemen lingkungan ternak.

Dr. Bagus Priyo Purwanto menyelesaikan pendidikan sarjananya di IPB dalam bidang Produksi Ternak pada tahun 1983. Dia kemudian melanjutkan pendidikan master dan doktor di Hiroshima University, Jepang, dalam bidang Fisiologi Lingkungan, masing-masing pada tahun 1990 dan 1993. Penelitian dan pengajaran Dr. Bagus Priyo Purwanto berfokus pada adaptasi ternak terhadap lingkungan, serta pengelolaan lingkungan yang mendukung kesejahteraan ternak.

Sebagai Wakil Dekan, Dr. Bagus Priyo Purwanto terlibat dalam pengembangan program vokasi di IPB, memperkuat kemitraan dengan industri, lembaga pemerintah, dan universitas lain, serta memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia. Kontribusinya tidak hanya terbatas pada peningkatan akademik, tetapi juga pada penguatan kolaborasi riset dan peningkatan kualitas pengajaran di Sekolah Vokasi IPB.

Selama karier akademiknya, Dr. Bagus Priyo Purwanto telah mempublikasikan sejumlah karya ilmiah terkait fisiologi ternak dan lingkungan ternak di jurnal nasional maupun internasional.


Video Tiktok (VT) @tokoh.id

Berikut daftar Video Tiktok (VT) di akun @tokoh.id seputar Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini