Dua Kapal Raksasa Al-Zaytun Berlayar
Dari Pesantren ke Laut, Wujudkan Kedaulatan Bahari

Peluncuran dua kapal tangkap ikan raksasa Pondok Pesantren Al-Zaytun, LKM 01 Gunung Surowiti dan LKM 02 Gunung Pulosari, menjadi tonggak sejarah dalam mendukung program “Blue Economy” Indonesia, sekaligus jawaban atas krisis pangan global. Dengan semangat patriotisme maritim, Al-Zaytun siap mengamankan kekayaan laut Nusantara dan mendukung program makan bergizi Prabowo Subianto untuk generasi muda Indonesia.
Program “Blue Economy” merupakan salah satu inisiatif yang diusung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, dalam kampanyenya. Namun, hingga saat ini, program tersebut belum terealisasi sepenuhnya. Harapan kini beralih kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk melanjutkan implementasi program tersebut.
Salah satu pihak yang sejalan dengan visi “Blue Economy” pemerintah adalah Pondok Pesantren Al-Zaytun di Mekar Jaya, Indramayu, Jawa Barat. Pesantren ini telah merancang program ekonomi maritim yang ambisius, dengan rencana pembuatan 100 kapal tangkap ikan. Kapal-kapal tersebut memiliki ukuran panjang 48 meter, lebar 14 meter, dan tinggi 7 meter. Selain itu, ada juga rencana untuk memproduksi kapal dengan ukuran yang lebih besar, mulai dari 150 meter hingga 365 meter.
Daftar Artikel Terkait Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25
- Dr. Haryadi Baskoro: Pemimpin Visioner Harus Punya Pujangga
- Prof. Suherli: Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Antarbangsa
- Kivlan Zen: Al-Zaytun, Integrasi Ilmu dan Amal untuk Indonesia Raya
- Prof. Agus Pakpahan: Membangun Pangan dan Pertanian dengan Berguru pada Alam
- Pesan Bupati Nina Agustina di Ulang Tahun ke-25 Al-Zaytun
- Muhamad Wahyuni Nafis: Al-Zaytun, Pohon Pemikiran Besar yang Berbuah Tindakan Nyata
- Dr. Berly Martawardaya: Menjaga Bumi, Membangun Bangsa
- Dr. Sudirman Abbas: Al-Zaytun untuk Indonesia Seribu Tahun
- Dr. Budhy Munawar Rachman: Al-Zaytun Pesantren Terbesar dan Terbaik di Indonesia
- Dahlan Iskan: Luar Biasa! Panji Gumilang dan Gagasan Besar Indonesia 1000 Tahun
- Ch. Robin Simanullang: Saya Menikmati Islam Rahmatan Lil Alamin di Al-Zaytun
- Dr. Bagus Priyo Purwanto: Sinergi Kearifan Lokal dan Pertanian Berkelanjutan
- Prof. Yudi Latif: Merancang Indonesia Seribu Tahun
- Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Tirani Mayoritas dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
- Susno Duadji: “Apakah Penegakan Hukum di Indonesia Sudah Adil?”
- Susno Duadji: “Hari Ini Aku Resmi Jadi Warga Al-Zaytun”
- Prof. Djagal Wiseso Marseno: Strategi Indonesia Bertahan 1000 Tahun
- Laporan Kegiatan Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25
- Dua Kapal Raksasa Al-Zaytun Berlayar
- “Green” Pesantren di Pelosok Indramayu
- Apa Kata Dahlan Iskan, Susno Duadji, dan Kivlan Zen
- 1000 Tahun Indonesia Raya: Mimpi Besar Al-Zaytun di Usia Perak
- Seperempat Abad Al-Zaytun: Remontada From Within
Seratus kapal ini akan diproduksi oleh PT. Pelabuhan Samudera Biru Mangun Kencana dengan kapasitas angkut mencapai 600 gross ton (GT). Dua unit kapal pertama telah siap diluncurkan dan berada di PT. Pelabuhan Samudera Biru Mangun Kencana, Eretan Kulon, Pantai Utara, Indramayu.
Pada Rabu, 28 Agustus 2024, salah satu kapal milik Al-Zaytun, yang diberi nama LKM 01 Gunung Surowiti, berhasil diluncurkan di perairan Pantai Utara Indramayu pada pukul 15.00. Peluncuran kapal ini merupakan langkah konkret dalam menghadapi krisis pangan global serta mendukung program makan bergizi yang diusung oleh Prabowo Subianto.

Acara peluncuran kapal diawali dengan doa yang dipimpin oleh Syaykh AS Panji Gumilang, serta sambutan dari Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen. Dalam sambutannya, Kivlan Zen menyampaikan bahwa ia telah melaporkan peluncuran kapal tersebut kepada Prabowo Subianto. Ia berharap ke depannya akan ada dukungan yang lebih besar untuk Pondok Pesantren Al-Zaytun dalam mengelola kekayaan laut dan daratan Indonesia secara mandiri.
“Saya sudah melaporkan kepada Prabowo terkait peluncuran Kapal Ikan Al-Zaytun ini. Semoga ke depannya kita memiliki akses yang lebih mudah untuk mendukung pembangunan Al-Zaytun. Semangat patriotisme Syaykh Panji Gumilang dalam mengelola kekayaan laut dan pertanian adalah solusi bagi kemajuan Indonesia,” ujar Kivlan.
Setelah sambutan, Syaykh AS Panji Gumilang memimpin doa peluncuran kapal dengan mengutip ayat Al-Qur’an: “بِسْمِ اللهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ” yang artinya “Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Seluruh tamu undangan serta civitas akademika Al-Zaytun turut mengikuti doa tersebut.
Dalam pidatonya, Syaykh AS Panji Gumilang juga menekankan pentingnya peran Indonesia sebagai negara maritim, serta perlunya menjaga sumber daya laut dari pencurian oleh kapal asing. Ia berharap kapal tangkap ikan Al-Zaytun dapat berkontribusi dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia dan mendukung program Prabowo Subianto terkait pemberian makanan bergizi bagi para pelajar di seluruh Indonesia.
Usai doa, Syaykh AS Panji Gumilang mengajak seluruh tamu dan hadirin untuk menyaksikan peluncuran kapal dari lantai dua dan tiga, guna menghindari risiko kecelakaan yang tak terduga. Peluncuran kapal Gunung Surowiti disaksikan oleh beberapa tamu penting, termasuk perwakilan dari organisasi Galaruwa, Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, dan seorang pendeta dari Jakarta. Proses peluncuran kapal ini memakan waktu hampir lima jam.

Pada pukul 15.00, kapal Gunung Surowiti akhirnya berhasil meluncur ke laut. Menurut Wahyudi, nakhoda kapal tersebut, kapal Gunung Surowiti telah memperoleh izin operasional dan kelayakan berlayar.
“Saya memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang perkapalan. Saat ini, saya menjabat sebagai mualim (posisi kedua setelah kapten), sehingga Syaykh Al-Zaytun, Prof. Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, mempercayakan saya untuk menakhodai kapal Gunung Surowiti yang hari ini diluncurkan,” ungkap Wahyudi.
Esok harinya, 29 Agustus 2024, Pondok Pesantren Al-Zaytun berhasil meluncurkan LKM 02 Gunung Pulosari. Peluncuran dua kapal ini menandai tonggak penting dalam upaya Pondok Pesantren Al-Zaytun untuk mendukung kemandirian ekonomi maritim Indonesia, sekaligus mewujudkan program “Blue Economy” yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan nasional. (rukmana, atur/TokohIndonesia.com)
Tim Reportase TokohIndonesia.com: Mangatur L. Paniroy (Koordinator), Yenita Tangdialla, Rigson Herianto, Rukmana, WiratnoVideo Tiktok (VT) @tokoh.id
Berikut daftar Video Tiktok (VT) di akun @tokoh.id seputar Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25:
- Pancasila 1.000 Tahun ke Depan - Prof. Yudi Latif
- Karakter adalah Kunci - Prof. Yudi Latif
- Dua Modal Penting Untuk Maju - Prof. Yudi Latif
- Indonesia Bangsa Pelopor - Prof. Yudi Latif
- Saya Menikmati Islam Rahmatan Lil Alamin di Al-Zaytun - Drs. Ch. Robin Simanullang, Wartawan Senior Majalah Tokoh Indonesia
- Masjid Rahmatan Lil Alamin (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Centenarian di Al-Zaytun (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Al-Zaytun Teladan Terbaik Soal Toleransi (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Al-Zaytun Perintis Pesantren Toleransi (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Prof. Yudi Latif, Ph.D: Menanam Pohon Jati Emas di Tepi Jalan Remontada, Ma'had Al-Zaytun
- Panji Gumilang: Kapan Kita Punya Hadiah Nobel?
- Panji Gumilang: Indonesia itu Tidak 'O' Semua
- Panji Gumilang: Remontada, Barcelona, Messi
- Dahlan Iskan: Bagaimana Orang Tidak Makan Bisa Hidup ...
- Dan Dia Mempunyai Tesis Bahwa Dunia Sebentar Lagi ...
- Dahlan Iskan: Tidak Ada Sembahyang, Tidak Ada Doa ...
- Dahlan Iskan: Saya Terharu Mendengar Cerita Ini
- Dahlan Iskan: Pramoedya Ananta Toer Vs Panji Gumilang
- Dahlan Iskan: Syaykh Panji Gumilang Kenapa Hari ini Pakai Batik?
- Dahlan Iskan: Syaykh Panji Gumilang Merenung di Tempat yang Sangat Khusus
- Dr. Berly Martawardaya: "Jadi, saya sudah merasakan betapa tingginya kualitas alumni dari Al-Zaytun".
- Asal Usul Istilah 'Yang Amat Terhormat'
- Santri Al-Zaytun Menyanyikan Lagu Bangun Pemudi Pemuda
dengan Seruan Indonesia Harus Kuat - Panji Gumilang: Gak Ada yang Bisa Nyanyi 3 Stanza?
- Panji Gumilang: JADI, INDONESIA RAYA INI, DOA. Sepanjang apapun, doa.
- Lagu Indonesia Raya 3 Stanza Bergema Indah di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Ma'had Al-Zaytun
- Panji Gumilang: Jangan Disalahkan Millennial Itu Kalau Tidak Mengenal 3 Stanza Lagu Indonesia Raya
- Alhamdulillah, Puji Tuhan, Haleluya!
Sahabat Syaykh Panji Gumilang sekaligus Wartawan Senior Majalah Tokoh Indonesia, Drs. Ch. Robin Simanullang, mendapat kesempatan untuk menanam pohon jati emas di tepi jalan Remontada, Ma'had Al-Zaytun. - Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 1, Indonesia Tanah Airku
- Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 2, Indonesia Tanah yang Mulia
- Panji Gumilang Nyendokin Makanan
Ke Kivlan Zen dan Umi Farida Al-Widad (istri) - Tumpengnya Enak Beud - Kivlan Zen: Saya Sudah Melapor Pada Pak Prabowo
Semua kegiatan saya di Al-Zaytun dan komen beliau, BAGUS! - Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 3, Indonesia Tanah yang Suci
- Susno Duadji: Hanya di Al-Zaytun
- Susno Duadji: Al-Zaytun Jaya, Al-Zaytun The Best
- Santri Al-Zaytun Bangga Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila
- Putri Bungsu Panji Gumilang, Sofiah Al-Widad
Sedang mengajari santri Al-Zaytun menyanyi lagu Mars Universitas Al-Zaytun (IAI AL-AZIS) - Susno Duadji: Panji Gumilang is The Best
- Susno Duadji: Mulai Hari Ini Saya Resmi Sebagai Warga Al-Zaytun
- Susno Duadji: Saya Sangat Kagum Pada Al-Zaytun
- Susno Duadji: Saya Sangat Tertarik Pada Al-Zaytun
- Susno Duadji Makan Buah Pisang Al-Zaytun
Rasanya Legit dan Sangat Manis - Salah Ketik Jadi Menteri Pertahanan, Teman Saya yang Cerita
Kivlan Zen Bikin Ketawa - Master Indonesia Raya 3 Stanza
Santri Kelas 6 Ma'had Al-Zaytun, Michelle Kadek Bhyantara binti I Gusti Ngurah Made Johny B, Asal Jakarta Selatan - Keren, Hafal Indonesia Raya 3 Stanza - 25 Tahun Ma'had Al-Zaytun
- Merinding, Tebak Lagu Apa
Peserta Al-Zaytun (Guru, Dosen, Wali Santri)