Kapal Al-Zaytun LKM 01 Gunung Surowiti
Kapal Al-Zaytun LKM 01 Gunung Surowiti resmi berlayar pada 28 Agustus 2024 di Pelabuhan Samudera Biru, Eretan Kulon, Kandanghaur, Indramayu

Peluncuran dua kapal tangkap ikan raksasa Pondok Pesantren Al-Zaytun, LKM 01 Gunung Surowiti dan LKM 02 Gunung Pulosari, menjadi tonggak sejarah dalam mendukung program “Blue Economy” Indonesia, sekaligus jawaban atas krisis pangan global. Dengan semangat patriotisme maritim, Al-Zaytun siap mengamankan kekayaan laut Nusantara dan mendukung program makan bergizi Prabowo Subianto untuk generasi muda Indonesia.

Program “Blue Economy” merupakan salah satu inisiatif yang diusung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, dalam kampanyenya. Namun, hingga saat ini, program tersebut belum terealisasi sepenuhnya. Harapan kini beralih kepada Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk melanjutkan implementasi program tersebut.

Salah satu pihak yang sejalan dengan visi “Blue Economy” pemerintah adalah Pondok Pesantren Al-Zaytun di Mekar Jaya, Indramayu, Jawa Barat. Pesantren ini telah merancang program ekonomi maritim yang ambisius, dengan rencana pembuatan 100 kapal tangkap ikan. Kapal-kapal tersebut memiliki ukuran panjang 48 meter, lebar 14 meter, dan tinggi 7 meter. Selain itu, ada juga rencana untuk memproduksi kapal dengan ukuran yang lebih besar, mulai dari 150 meter hingga 365 meter.

Daftar Artikel Terkait Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25

Seratus kapal ini akan diproduksi oleh PT. Pelabuhan Samudera Biru Mangun Kencana dengan kapasitas angkut mencapai 600 gross ton (GT). Dua unit kapal pertama telah siap diluncurkan dan berada di PT. Pelabuhan Samudera Biru Mangun Kencana, Eretan Kulon, Pantai Utara, Indramayu.

Pada Rabu, 28 Agustus 2024, salah satu kapal milik Al-Zaytun, yang diberi nama LKM 01 Gunung Surowiti, berhasil diluncurkan di perairan Pantai Utara Indramayu pada pukul 15.00. Peluncuran kapal ini merupakan langkah konkret dalam menghadapi krisis pangan global serta mendukung program makan bergizi yang diusung oleh Prabowo Subianto.

Kapal Al-Zaytun Berlayar: KM 01 Gunung Surowiti
Kapal Al-Zaytun Berlayar: KM 01 Gunung Surowiti

Acara peluncuran kapal diawali dengan doa yang dipimpin oleh Syaykh AS Panji Gumilang, serta sambutan dari Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen. Dalam sambutannya, Kivlan Zen menyampaikan bahwa ia telah melaporkan peluncuran kapal tersebut kepada Prabowo Subianto. Ia berharap ke depannya akan ada dukungan yang lebih besar untuk Pondok Pesantren Al-Zaytun dalam mengelola kekayaan laut dan daratan Indonesia secara mandiri.

“Saya sudah melaporkan kepada Prabowo terkait peluncuran Kapal Ikan Al-Zaytun ini. Semoga ke depannya kita memiliki akses yang lebih mudah untuk mendukung pembangunan Al-Zaytun. Semangat patriotisme Syaykh Panji Gumilang dalam mengelola kekayaan laut dan pertanian adalah solusi bagi kemajuan Indonesia,” ujar Kivlan.

Setelah sambutan, Syaykh AS Panji Gumilang memimpin doa peluncuran kapal dengan mengutip ayat Al-Qur’an: “بِسْمِ اللهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ” yang artinya “Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Seluruh tamu undangan serta civitas akademika Al-Zaytun turut mengikuti doa tersebut.

Dalam pidatonya, Syaykh AS Panji Gumilang juga menekankan pentingnya peran Indonesia sebagai negara maritim, serta perlunya menjaga sumber daya laut dari pencurian oleh kapal asing. Ia berharap kapal tangkap ikan Al-Zaytun dapat berkontribusi dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia dan mendukung program Prabowo Subianto terkait pemberian makanan bergizi bagi para pelajar di seluruh Indonesia.

Usai doa, Syaykh AS Panji Gumilang mengajak seluruh tamu dan hadirin untuk menyaksikan peluncuran kapal dari lantai dua dan tiga, guna menghindari risiko kecelakaan yang tak terduga. Peluncuran kapal Gunung Surowiti disaksikan oleh beberapa tamu penting, termasuk perwakilan dari organisasi Galaruwa, Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen, dan seorang pendeta dari Jakarta. Proses peluncuran kapal ini memakan waktu hampir lima jam.

Advertisement
Kapal Al-Zaytun Berlayar: KM 02 Gunung Pulosari
Kapal Al-Zaytun Berlayar: KM 02 Gunung Pulosari

Pada pukul 15.00, kapal Gunung Surowiti akhirnya berhasil meluncur ke laut. Menurut Wahyudi, nakhoda kapal tersebut, kapal Gunung Surowiti telah memperoleh izin operasional dan kelayakan berlayar.

“Saya memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang perkapalan. Saat ini, saya menjabat sebagai mualim (posisi kedua setelah kapten), sehingga Syaykh Al-Zaytun, Prof. Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, mempercayakan saya untuk menakhodai kapal Gunung Surowiti yang hari ini diluncurkan,” ungkap Wahyudi.

Esok harinya, 29 Agustus 2024, Pondok Pesantren Al-Zaytun berhasil meluncurkan LKM 02 Gunung Pulosari. Peluncuran dua kapal ini menandai tonggak penting dalam upaya Pondok Pesantren Al-Zaytun untuk mendukung kemandirian ekonomi maritim Indonesia, sekaligus mewujudkan program “Blue Economy” yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan nasional. (rukmana, atur/TokohIndonesia.com)

Tim Reportase TokohIndonesia.com: Mangatur L. Paniroy (Koordinator), Yenita Tangdialla, Rigson Herianto, Rukmana, Wiratno

Video Tiktok (VT) @tokoh.id

Berikut daftar Video Tiktok (VT) di akun @tokoh.id seputar Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini