Legenda Folk Song Batak
Gordon Tobing
[ENSIKLOPEDI] Gordon Tobing, musisi Batak legendaris. Bersama grupnya, Gordon telah memopulerkan lagu-lagu rakyat Batak ke seantoro dunia. Kepiawaian menyanyikan lagu rakyat Batak (Tapanuli) telah menggetarkan jutaan orang di puluhan negara di lima benua yang telah disinggahinya. Puluhan kepala negara telah menyambutnya dengan apresiasi yang amat berkesan.
Gordon, putera bangsa kelahiran Medan, 25 Agustus 1925, dibesarkan dalam keluarga pemusik. Ayahnya Romulus Lumbantobing juga seorang pemusik/komposer terkenal pada jamannya, dan pencipta lagu Arga Do Bona Ni Pinasa. Bakat musik ayahnya diwarisi Gordon. Sejak kecil, Gordon telah digembleng bermain musik dan olah vokal oleh ayahnya.
Gordon yang tidak pernah memperoleh pelajaran musik secara formal, tahun 1950 merantau ke Jakarta. Di Jakarta ia sempat berpindah-pindah pekerjaan, di anataranya sempat bekerja sebagai karyawan perusahaan Film Negara. Tapi lantaran merasa tidak cocok dengan pekerjaan itu, kemudian ia pindah ke RRI (Radio Republik Indonesia).
Di RRI Gordon mulai merasa menemukan dirinya sendiri. Dia berkesempatan berjumpa dengan seniman- seniman musik terkenal seperti Iskandar dan Sudharnoto. Kesempatan itu tak disia-siakan untuk mengembangkan bakat musiknya. Dia pun membentuk Kelompok Padua Suara dan Vocal Group, di antaranya VG “Sinondang”.
Tak berapa lama, VG Sinondang bubar, kemudian Gordon membentuk VG “Impola” (bahasa Batak artinya : inti yang terbaik dari yang terbaik). Vokal Grup Impola inilah yang membuat Gordon dan istrinya Theresia Hutabarat menjadi sangat terkenal sejak tahun 1960 an. Bersama VG Impola, dia menjelajah banyak negara. Bahkan MC (Master of Ceremony) terkenal Koes Hendratmo dan Hakim Tobing sempat ikut bergabung dalam VG Impola.
Sebagai pemusik dan pelantun lagu-lagu rakyat (folk song), Gordon memang pantas disebut sebagai musisi legandaris Batak. Dia konsisten dalam jalur lagu-lagu rakyat, tidak pernah pindah ke blantika musik pop atau profesi lain, kendati kesempatan untuk itu terbuka baginya.
Salah satu lagu yang amat disenangi Gordon dan selalu dinyanyikannya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri adalah lagu A Sing Sing So, ciptaan Boni Siahaan. Sehingga lagu ini menjadi terkenal di banyak negara.
Sebagai musisi lagu-lagu rakyat (folk song), Gordon Tobing bisa menyanyikan banyak lagu rakyat dari mancanegara. Dia memang telah berkeliling dunia. Tahun 1953 ia telah mentas di Moskow, disusul tahun 1960 di RRC, mendahului kunjungan Presiden Soekarno ke negara tersebut. Takkala mendarat di bandar udara, Bung Karno terkesima saat mendengar Gordon Tobing menyanyikan lagu A Sing Sing So) di bandara. Presiden pertama RI itu heran, dan bertanya pada ajudannya: “Siapa yang menyanyikan Lagu Batak disini?”. Setelah ajudan mengecek siapa yang menyanyi itu dan melaporkannya kepada Bung Karno, spontan Presiden berkomentar:”Luar biasa dia dengan lagu rakyat Gordon bisa sampai disini”. Sejak itu Bung Karno “Jatuh Hati” kepada Gordon dengan grup Impolanya.
Itulah Gordon Tobing yang dengan totalitasnya dalam jlur lagu-lagu rakyat menjadi terkenal di seantero mancanegara. namanya tetap harum dikenang, kendati ia telah meninggal dunia hari Rabu 13 Januari 1993, secara mendadak. Ia hanya sempat mengeluh dadanya sesak saat menyaksikan acara film televisi Another World, kesukaannya, pada Selasa tengah malam. Tiba-tiba ia berkata mengeluh kepada istrinya, bahwa dadanya terasa sesak. Tidak berapa lama, Gordon menghembuskan nafas terakhir dalam pelukan istrinya tercinta Theresia Br.Hutabarat. e-ti