The New Sprit of The Indonesian Navy

Agus Suhartono
 
0
98
Agus Suhartono
Agus Suhartono | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] Setelah bertahun-tahun di kapal perang, Agus Suhartono diberikan kesempatan untuk bertugas sebagai staf di Mabes Angkatan Laut, sebagai Perwira Pembantu Bidang Strategi dan Operasi, Staf Operasi. Kemudian, menjadi Wakil Asrena (Wakil Asisten Perencanaan KSAL). Juga diberi kesempatan untuk menjadi Kasatgas Pengadaan kapal di Belanda.

Kemudian dipromosikan menjabat Komandan Kodikal ( Komando Pendidikan Angkatan Laut), pada 5 Mei 2006, untuk mendidik para prajurit Angkatan Laut. Lalu, diangkat menjadi Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat, Asisten Perencanaan KSAL, Asisten Operasi KSAL, Inspektur Jenderal di Kementerian Pertahanan dengan pangkat Laksamana Madya TNI.

Sampai akhirnya berpangkat Laksamana TNI AL (bintang empat) setelah dia diangkat menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Laut (2009- 2010). Dia Kepala Staf TNI Angkatan Laut ke-22 yang dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara pada tanggal 9 November 2009. Dia menggantikan Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno yang memasuki masa pensiun. Dia dilantik Presiden bersama Letnan Jenderal TNI George Toisuta sebagai Kasad dan Marsekal Madya TNI Imam Sufaat sebagai Kasau.

Serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Laut dari Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno,SH kepada Laksamana Madya TNI Agus Suhartono, SE dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Jumat ,13 November 2009. Serahterima jabatan tersebut dimeriahkan dengan upacara parade, defile dan demo display Genderang Suling Gita Jala Taruna Kadet AAL serta paduan suara gabungan dari anggota Koarmatim dan ibu-ibu Jalasenastri.

Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dalam sambutannya mengatakan, TNI Angkatan Laut selaku penegak kedaulatan negara di laut yurisdiksi nasional dan menegakkan hukum di laut sesuai dengan kewenangannya secara konstitusional, harus mampu menyiapkan dan membangun postur TNI Angkatan Laut menuju pada kekuatan pokok minimum, baik yang menyangkut struktur kekuatan, tingkat kemampuan dan gelar kekuatan pada arah yang benar, guna menjamin pelaksanaan tugas pokok TNI Angkatan Laut.

Saat menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut sejak tanggal 9 November 2009 hingga 28 September 2010, Laksamana TNI Agus Suhartono bekerja keras melakukan berbagai kebijakan dengan tagline “Semangat Baru atau The New Sprit of The Indonesian Navy”.

Setelah itu pangkatnya dinaikkan menjadi Laksamana TNI berdasarkan Keppres RI No 04/TNI/2010 tanggal 5 Februari 2010. Suatu pencapaian kepangkatan tertinggi yang didambakan setiap lulusan Akademi Angkatan Laut. Namun, tidak semua yang lulusan AAL jadi Laksamana, bintang empat. Apa cerita yang mengawali sehingga dia bisa menerima bintang empat? Ada nggak pembicaraan sebelum di Wanjakti?

Bagi Agus Suhartono, sesuai pengalamannya, tidak ada cerita khusus, apalagi cerita instan, dalam proses pengangkatannya berbintang empat. Semua berlangsung sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam kaitan ini, dia yakin bahwa sebenarnya seorang perwira itu sudah mulai dimonitor sejak mereka lulus, baik oleh pimpinan, lingkungan, kakak dan adik-adik.

Sebelum dia resmi diangkat mejadi bintang empat, tidak pernah ada yang memanggil apalagi menjanjikan kepadanya bahwa dia mau diangkat menjadi Laksamana. Dia mengaku, Angkatan Laut tidak begitu. Semua itu, rapat pimpinan yang menilai dan menentukan.

Hanya saja, memang selalu ada orang berpesan kepadanya: “Kamu jaga diri. Silahkan kamu jaga diri baik-baik, agar tidak mengganggu karirmu.” Pesan itu juga yang selalu dia sampaikan kepada para letnan lulusan. Jaga diri baik-baik, laksanakan tugas dengan baik, pupuk kemampuan dengan membaca.

Saat menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Laut sejak tanggal 9 November 2009 hingga 28 September 2010, Laksamana TNI Agus Suhartono bekerja keras melakukan berbagai kebijakan dengan tagline “Semangat Baru atau The New Sprit of The Indonesian Navy”. Bertujuan untuk menggelorakan semangat kepada segenap prajurit TNI AL bahwa mereka adalah prajurit penjaga kedaulatan NKRI di wilayah laut yang memiliki jatidiri dan kebanggaan, sehingga diharapkan dapat menjaga nama baik dan citra TNI AL dalam mendukung keberhasilan tugas pokok TNI, meliputi:

Advertisement

Pertama, Kehormatan (Honour). Prajurit TNI Angkatan Laut yang memiliki integritas tinggi dalam tugas dan tanggung jawab serta dapat menjalin dan menjaga hubungan dengan atasan, rekan, dan bawahan. Menjaga martabat TNI Angkatan Laut dan diri sendiri serta mendapat pengakuan dan dibanggakan masyarakat;

Kedua, Kejujuran (Honesty). Prajurit TNI Angkatan Laut yang lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tutus dan ikhlas serta berkata apa adanya; Ketiga, Dedikasi (Dedication). Prajurit TNI Angkatan Laut yang mau berkorban tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan suatu usaha atau tujuan organisasi, serta memiliki jiwa pengabdian yang tinggi;

Keempat, Loyalitas (Loyalty). Prajurit TNI Angkatan Laut yang patuh dan setia serta mempunyai komitmen kuat terhadap sesama prajurit, organisasi, bangsa, dan negara; Kelima, Profesionalisme (Professionalism). Prajurit TNI Angkatan Laut yang memahami tugas dan tanggung jawab serta pengetahuan dan keahlian yang mendukung dan melaksanakannya baik secara individu maupun dalam tim dengan sebaik-baiknya;

Keenam, Keberanian (Courage). Prajurit TNI Angkatan Laut yang memiliki kepercayaan diri dan karakter untuk melakukan apa yang benar dalam menghadapi tuntutan tugas, permasalahan, bahaya, dan ancaman. Prajurit yang berani mengambil keputusan yang terbaik untuk organisasi, bangsa, dan negara tanpa mempedulikan kepentingan pribadi. Penulis: Ch. Robin Simanullang | Bio TokohIndonesia.com

Data Singkat
Agus Suhartono, Panglima TNI (2010-2013) / The New Sprit of The Indonesian Navy | Ensiklopedi | Panglima TNI, Pemimpin, laksamana, angkatan laut, Pelaut

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini