Beragam Profesi Si Pakar IT

Budi Rahardjo
 
0
879
Budi Rahardjo
Budi Rahardjo | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Technopreneur, penulis, peneliti, pembicara, konsultan information security, blogger, rocker, itulah beberapa profesi yang dilakoni oleh Ir. Budi Rahardjo, MSc, PhD. Dengan gayanya yang khas, dosen Teknik Elektro ITB ini turut memberikan kontribusi untuk perkembangan dan kemajuan teknologi informasi di Indonesia.

Belajar untuk menjadi manusia, kira-kira itu yang tertulis di blog pribadi miliknya dengan nama Padepokan Budi Rahardjo. Di blog yang dibuat dalam dua versi Inggris dan Indonesia itu, Budi Rahardjo menyimpan hasil tulisan dan curhatnya. Ada beragam tema di sana mulai dari teknologi informasi, security, musik, buku, pendidikan dan hal-hal lain yang menarik perhatiannya termasuk hal-hal remeh-temeh seperti kemacetan, pengalaman minum kopi di sebuah warung bahkan memajang foto-foto makanan dan minuman.

“Macet memang bikin kita semua tidak produktif. Ada macet yang memang karena sistem yang kacau, tetapi ada juga macet yang disebabkan orang tidak mau bersabar (memberikan orang lain jalan sehingga terjadilah deadlock),” ujar pria kelahiran 20 Oktober 1962 ini di blognya. Tulisan-tulisannya di blog itu memang terkesan ringan dan apa adanya. Namun siapa sangka kalau bapak dua orang anak ini termasuk dalam jajaran pakar teknologi informasi (TI) di Indonesia.

Sebagai direktur ICT dalam penelitian dan pengembangan pusat di Institut Teknologi Bandung, Budi Rahardjo telah banyak memberikan kontribusi untuk perkembangan dan kemajuan TI di Indonesia. Misalnya dalam pengelolaan domain. ID ; Indonesia Computer Emergency Response Team / Koordinasi ; dan Bandung High Tech Valley (BHTV). Maka tidaklah mengherankan bila ia kerap diminta hadir sebagai pembicara, melakukan presentasi ke berbagai negara, sampai-sampai ada yang menjulukinya sebagai “selebriti” IT.

Dia pula yang merancang RI-Net, salah satu unggulan telematika di Indonesia, aplikasi yang menyediakan layanan email kepada para pejabat Pemerintah dan situs web (1997-1999).

Berbagai prestasi yang ditorehkannya untuk kemajuan TI di Indonesia diantaranya, menjadi pengelola situs web “The Ultimate Indonesian Homepage “, situs yang diluncurkan saat internet sedang booming di Indonesia ; menjadi perancang sistem keamanan untuk hasil online Pemilu 1999 dimana sistem buatannya tersebut mampu menangani permintaan 1 juta halaman web per hari. Dia pula yang merancang RI-Net, salah satu unggulan telematika di Indonesia, aplikasi yang menyediakan layanan email kepada para pejabat Pemerintah dan situs web (1997-1999).

Selain ahli dalam bidang keamanan informasi, Budi Rahardjo juga memiliki keterampilan lain seperti mendesain perangkat keras, membangun sirkuit, pasokan power, dan sejenisnya. Ia juga mahir pemrograman dalam berbagai bahasa seperti Perl, C, C++, java, sh, awk, sed, pascal, VHDL, Verilog, Promela, perakitan (6502, 6800, 68HC11, Z80), SQL dan python.

Chief Information Officer dari PT INDO CISC, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengamanan data (security) ini juga suka meng-hack sistem operasi Linux (mulai ketika masih versi 0.12), Sun OS, Solaris, HP-UX, AIX, Windows, konstruksi compiler dan jaringan pemrograman. Semua keterampilan itu ia pelajari dari membaca buku-buku komputer.

Pria yang gemar musik, membaca, dan menulis ini tak segan-segan untuk terus belajar dan membagi ilmu yang dimiliki. Menurutnya, ada satu hal penting dan seharusnya bisa menjadi budaya dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari yaitu terus belajar.

Menurut Budi, pada hakekatnya proses belajar tidak terhenti ketika seseorang sudah lulus sekolah saja. Akan tetapi terus dilakukan selama orang tersebut masih bernafas. Proses belajar juga tidak hanya dilakukan dalam satu bidang saja, seperti yang dilakukan antara dosen dengan mahasiswanya. Jadi proses belajar dilakukan di semua bidang pekerjaan yang dilakukan manusia dan tidak ada pekerjaan yang tidak membutuhkan belajar.

Di perusahaan yang dipimpinnya, Budi mengaku harus selalu belajar. Sebab, selalu saja ada hal-hal baru dan menjadi permintaan dari klien. Jadi, mau tak mau harus dikerjakan. Karena yang dikerjakan itu sesuatu yang baru maka ia harus belajar lagi. Bahkan seringkali ia harus belajar sendiri karena orang lain di sekitar belum menguasai pekerjaan tersebut.

Advertisement

Selain mengerjakan pekerjaan yang baru tadi, tentunya ia juga harus mengerjakan pekerjaan yang sudah ada (rutin dilakukan). Hasilnya, seringkali pekerjaan baru tersebut dilakukan di luar waktu kerja, misalnya di rumah. “Belajar itu tak terhenti selama kita masih bisa bernafas,” tegas suami dari Atika Rahardjo ini. Bio TokohIndonesia.com | cid, red

Data Singkat
Budi Rahardjo, Dosen, praktisi IT dan ahli keamanan informasi / Beragam Profesi Si Pakar IT | Direktori | ITB, Teknologi Informasi, pakar, komputer, rocker, internet, open source, linux

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini