Melestarikan Masakan Nusantara

Rudy Choiruddin
 
0
1059
Rudy Choiruddin
Rudy Choiruddin | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Ahli tata boga dan pengisi acara masak-memasak di sejumlah televisi sejak tahun 90-an ini terbilang setia memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia lewat masakan-masakan Nusantara. Sebagai seorang pelopor entertainer masak pria, ia mendemonstrasikan bahwa memasak itu bisa santai, menghibur, mendidik dan mendatangkan pahala. Inovasinya dalam dunia memasak sudah ia tuangkan dalam sejumlah buku. 

Dalam beberapa tahun belakangan, acara kuliner menjadi salah satu program unggulan televisi. Hampir semua stasiun TV berlomba-lomba membuat program acara kuliner, baik acara demo masak, wisata kuliner, hingga informasi dan rekomendasi tempat makan. Jika bicara soal acara kuliner, masyarakat pasti sudah mengenal sosok Rudy Choirudin yang lebih dari dua dekade telah memberi warna pada dunia kuliner.

Dunia masak-memasak yang dulu identik dengan kaum hawa nyatanya tak menyurutkan hasrat pria kelahiran Surabaya, 28 Oktober 1964 ini untuk menekuninya. Putra pasangan almarhum R Soedakso dan RA Sabaria Zannah ini sejak kecil memang tumbuh di lingkungan yang akrab dengan dunia kuliner. Ibunya adalah seorang pengusaha restoran yang sukses menyulap empat warung makan menjadi restoran. Sayangnya, empat kali pula sang ibu harus menutup restoran itu karena harus mengikuti suaminya yang berdinas di kota lain.

Dari ibunda tercinta pula, anak keenam dari tujuh bersaudara yang dikenal sangat dekat dengan ibunya ini mengenal masakan dengan berbagai bumbu. “Usia 6 tahun, saya sudah bisa masak nasi goreng, lho!” ujar Rudy dengan nada bangga seperti dikutip dari situs tabloid bintang. Bahkan saat SMP, ia sudah belajar memodifikasi masakan. Sambil terus menggeluti hobinya, Rudy melanjutkan sekolah menengahnya di Lampung, kemudian kembali ke kota kelahirannya, Surabaya, hingga tamat SMA.

Pada tahun 1985, Rudy mulai serius mendalami dunia kuliner. Setelah lulus SMA, ia hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan studinya ke Akademi Pariwisata Trisakti Jakarta mengambil program Diploma II. Untuk memperluas wawasan kulinernya, Rudy yang gemar bereksperimen apa saja yang berkaitan dengan masalah dapur ini juga rajin mengikuti berbagai seminar masakan. Ia juga meraih banyak prestasi di berbagai lomba masak dan festival memasak. Di tahun 1987, Rudy bahkan berhasil menemukan bumbu dasar dan aktif memperkenalkannya.

Di awal karirnya, sebelum dikenal masyarakat luas seperti sekarang ini, ia duduk sebagai staff khusus untuk redaksi masakan majalah wanita Kartini dari tahun 1988 hingga 1995. Kemudian bekerja selama dua tahun sebagai manajer di Java Garden Restaurant. Pada tahun 1991, ia tercatat sebagai staff pengajar Lembaga Kuliner Indonesia. Di tahun yang sama, dunia penyiaran juga sempat dirambahnya dengan menjadi pembawa acara di salah satu radio wanita di Jakarta. Namanya baru melejit setelah memandu acara demo memasak berjudul Selera Nusantara yang tayang di RCTI sejak medio 90-an hingga awal tahun 2000-an. Dari situ, ratusan bahkan ribuan resep masakan telah dihasilkannya.

Acara yang kemudian berubah judul menjadi Resep Oke Rudy ini menjadi tontonan wajib kaum ibu dan remaja putri di masa itu. Karena selain menyuguhkan menu-menu bercita rasa tinggi, Rudy juga banyak memberikan tips bermanfaat seputar dunia masak. Gaya memasak yang santai, menghibur, serta mendidik menjadi ciri khasnya. “Banyak yang bilang, gaya saya tidak kaku dan diselingi sedikit atraksi. Saya menyebut gaya itu cooking entertain,” katanya. Berkat gaya memasak dan membawa acara masaknya itu, Rudy pernah masuk dalam jajaran 10 pembawa acara masak terbaik dunia. Di Indonesia, sosoknya bisa dikatakan sebagai pelopor entertainer masak pria.

Pada tahun 1985, Rudy mulai serius mendalami dunia kuliner. Setelah lulus SMA, ia hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan studinya ke Akademi Pariwisata Trisakti Jakarta mengambil program Diploma II. Untuk memperluas wawasan kulinernya, Rudy yang gemar bereksperimen apa saja yang berkaitan dengan masalah dapur ini juga rajin mengikuti berbagai seminar masakan. Ia juga meraih banyak prestasi di berbagai lomba masak dan festival memasak. Di tahun 1987, Rudy bahkan berhasil menemukan bumbu dasar dan aktif memperkenalkannya.

Ia juga dikenal sebagai pribadi berpembawaan riang serta murah senyum, “Tak ada resep khusus untuk senyum saya. Yang pasti saya berusaha menjauhkan pikiran dari negative thinking. Seburuk apa pun kejadian yang menimpa saya, berusaha legawa saja. Lagi pula, saat tertawa tubuh kita akan mengeluarkan hormon endorfin yang baik untuk elastisitas kulit,” ungkapnya seraya memberikan tips awet muda berkat senyuman. Setelah belasan tahun tampil di RCTI, sejak tahun 2006, ia memandu acara masak-memasak Foody With Rudy di ANTV.

Hal lain yang menjadi keunikannya adalah ketika memeragakan keahliannya, pria yang pernah menjuarai 13 kompetisi memasak ini sesekali memberikan dakwah kepada ibu-ibu. ”Saya selalu mengatakan bahwa memasak itu berpahala karena memberi makan kepada keluarga. Saya menjamin kalau masakan itu diolah oleh ibu-ibu, pasti akan lebih bergizi ketimbang membeli sendiri dari luar,” papar pria yang dulu bercita-cita menjadi dokter ini seperti dikutip dari situs tabloid nova.

Sekarang, acara kuliner makin semarak, jenisnya beragam, dan muncul tokoh-tokoh baru di dunia kuliner, tapi Rudy Choiruddin tak kehilangan jati diri. Resep masakan Nusantara tetap menjadi ciri khas meski ia tak menutup diri dengan masuknya resep-resep impor. Apalagi terkadang ia harus memenuhi permintaan iklan dan sponsor. Karenanya, improvisasi dan penyesuaian terus dilakukan. “Acara saya yang sekarang memang tidak bisa mutlak masakan daerah, tapi saya tidak mau figur saya sebagai pemerhati masakan Indonesia hilang. Meski masak masakan luar, saya akan tetap memadukan dengan resep tradisional, misalnya saat saya buat risol ragout tapi saya buat ragoutnya dari kari,” urainya.

Advertisement

Seiring popularitasnya yang semakin meroket, tawaran untuk tampil sebagai bintang iklan pun berdatangan. Produk yang diiklankannya tak jauh-jauh dari seputar urusan dapur. Selain bumbu masak, Rudy juga menjadi model iklan peralatan masak. Rudy juga cukup produktif menulis buku. Beberapa buku yang memuat beragam menu masakan hasil kreasinya antara lain Resep Praktis dengan Bumbu Dasar Merah ; Hidangan Nusantara ; Cake Cantik dalam Plastik Mika ; Seri Mini Layer Cake: Fruit ; Seri Mini Layer Cake: Cheese, serta 48 Masakan Daging Selera Indonesia. Judul yang terakhir disebutkan bahkan berhasil meraih sertifikat dari MURI (Museum Rekor Indonesia) di tahun 2009 sebagai buku resep masakan dengan sistem tabel pertama di Indonesia dan dunia dengan variasi masakan terbanyak.

Menurut Rudy, ide membuat buku yang lebih menyerupai brosur itu bermula dari keinginannya untuk membuat buku yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Mahalnya buku dilihat dari jumlah halaman yang ada. “Semakin banyak halaman dan foto semakin mahal,” paparnya seperti dikutip dari situs kompas.com. Dari segi harga, buku terbitan Gramedia Pustaka Utama ini memang tergolong murah, yakni seharga Rp. 12.500.

Dua puluh tahun lebih berkecimpung di dunia masakan Nusantara, Rudy ingin acaranya tak hanya menjadi hiburan semata, tapi menjadi sarana memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia lewat masakan-masakan Nusantara. “Saya ingin mengabdikan diri dan menjadi kiblat untuk masakan Nusantara,” ucapnya. Seperti yang ia lakukan di tahun 2011 lewat proyek khusus yang sedang dirintisnya. “Aku keliling Indonesia mencicipi aneka masakan di berbagai daerah di Indonesia,” kata Rudy, dengan semringah seperti dikutip situs tempointeraktif. Rudy menjelaskan, seperti halnya kekayaan budaya Indonesia, cita rasa masakan Indonesia pun menjadi bagian yang penting untuk dijaga dan dilestarikan. Oleh sebab itu, ia mengungkapkan bahwa keinginan untuk menyelamatkan masakan Indonesia menjadi tugas penting dan bukan perkara sepele karena sangat terkait dengan kekayaan Indonesia.

Ia mengakui bahwa tugas ini membuka pengetahuan yang lebih luas tentang khazanah masakan di Tanah Air yang begitu kaya. “Ibarat ceruk, tidak ada habis-habisnya. Rasanya butuh waktu bertahun-tahun menggali kekayaan masakan Indonesia yang tak ada akhir. Setiap masakan utama ada turunannya, lalu ada lagi, ada lagi, wah rasanya begitu luas,” kata pria yang telah menunaikan ibadah haji di tahun 1997 ini. Ia juga mengatakan bahwa soal masakan pun harus ada nasionalismenya. “Supaya tidak lagi diakui atau diklaim negara lain karena masakan kita banyak kemiripan dengan (masakan) beberapa negara,” ujarnya.

Jika tidak sedang disibukkan dengan kegiatannya sebagai chef, Rudy mengisi waktu luangnya dengan menekuni hobinya merawat satwa. Ia seperti menyulap rumahnya yang asri di bilangan Bintaro menjadi kebun binatang mini. Rudy memang seorang penyayang satwa. Baginya, mereka bukan sekadar peliharaan saja tapi juga sebagai teman. Bahkan, menurut pengakuannya, terkadang hewan-hewan itu diajak juga demo masak. Soal kebiasaannya yang terbilang aneh itu, Rudy memiliki jawabannya sendiri, ‘Binatang itu kan makhluk Tuhan juga,” ucapnya.

Dari sekian banyak hewan peliharaannya, yang menjadi favorit Rudy adalah burung. Di kediamannya, ia memiliki tak kurang dari 150 spesies burung dari berbagai jenis maupun unggas lainnya yang dipelihara dengan baik. “Sebenarnya saya membeli binatang bukan untuk dikoleksi, terlebih karena saya memang sangat cinta burung,” terangnya seperti dikutip dari situs Sinar Tani.

Sebagai chef yang sukses, bukan hal sulit bagi Rudy Choiruddin untuk menambah koleksi unggas yang berharga mahal. Namun, Rudy mengatakan bahwa dirinya tidak pernah membeli burung yang harganya mahal, dan lebih suka memelihara burung yang cacat seperti beberapa koleksinya yang sayapnya patah, buta, pincang dan sebagainya.

Hobinya itu kata Rudy, lantaran ia sangat cinta pada burung, terlebih burung yang sakit. “Kalau melihat burung yang sakit saya tidak tega dan maunya merawat saja,” ujar lelaki yang welas asih ini. Buat Rudy, memberi perhatian ekstra tentu saja hal yang utama. Setiap hari sejak jam 5 subuh, ia sudah sibuk membuka semua kain penutup kandang. Lalu burung-burung itu diembunkan di sekitar rumah agar mendapat udara pagi. eti | muli, red

Data Singkat
Rudy Choiruddin, Koki, ahli boga, dan pembawa acara masak-memasak / Melestarikan Masakan Nusantara | Direktori | Pembawa acara, koki, ahli boga

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini