BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    29.9 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit

    Pahlawan

    Panglima Angkatan Laut ke-4

    Salah satu pendiri Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) ini sudah dipercaya menjadi Pejabat Kepala Staf ALRI pada usia 38 tahun. Selama bertugas, ia banyak berkecimpung di dunia pendidikan dengan mendirikan sekolah Angkatan Laut (SAL) di Kalibakung, Tegal dan Kepala Pendidikan dan Latihan di Sarangan, Magetan. Ia pernah menjadi Wakil Kepala Staf AL Daerah Aceh, Kepala Staf Komando Daerah Maritim Surabaya, Komandan KRI Hang Tuah, dan Dubes RI untuk Pakistan. Jabatannya sebagai Menteri/Panglima Angkatan Laut dicopot karena sikapnya yang mengutuk keras pemberontakan G30S/PKI.

    Bapak Muhammadiyah

    Ia adalah ulama Islam pertama Indonesia yang memberikan pendidikan dan perbaikan kehidupan bangsa melalui organisasi. Sebagai anggota Boedi Oetomo yang aktif mengajar tokoh-tokoh nasionalis di dalamnya, ia berperan dalam sejarah kebangkitan nasional abad 20-an.

    Melawan Belanda dengan Pena

    Perlawanan terhadap penjajahan Belanda dilakukannya tanpa putus-putus dengan berbagai cara. Dengan 'pena'-nya yang tajam, partai politik, komite perlawanan orang pribumi, bahkan memimpin mogok kerja. Sebagai seorang wartawan, tulisan Abdul Muis merupakan tulisan perlawanan terhadap Belanda.

    Pejuang Pers dan Kemerdekaan

    Digelari Tuan Manullang, seorang jurnalis, cendekiawan dan pendeta pejuang pers nasional dan pahlawan perintis kemerdekaan. Menimba ilmu hingga ke negeri singa, dan saat berusia 19 tahun telah menerbitkan koran Binsar Sinondang Batak (1906). Juga mendirikan organisasi sosial politik Hatopan Kristen Batak (HKB) setelah bergaul dengan para pendiri Syarikat Islam. Di bawah bendera HKB, ia menerbitkan surat kabar Soara Batak (1919-1930) untuk menentang penindasan penjajah Belanda lewat pena. Akibat tulisannya, ia dipenjara di Cipinang.

    Perjuangan Si ‘Rencong Aceh’

    Karena kegigihan sikap dan tindakannya menentang pemerintah kolonial Belanda, Teuku Nyak Arif dijuluki "Rencong Aceh".
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Ulama Pejuang dari Tasikmalaya

    Dia adalah simbol perlawanan masyarakat Tasikmalaya, Jawa Barat terhadap...

    Perintis Kemerdekaan Asal Gorontalo

    Nani Wartabone adalah putra daerah Gorontalo yang aktif berorganisasi...

    Pahlawan Berwawasan Luas

    Dalam pergerakan nasional, KH Mas Mansur aktif dalam organisasi perjuangan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Ia salah satu pendiri Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi). Menjelang proklamasi, ia kemudian terpilih jadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

    Populer

    Pejuang dari Bumi Cendrawasih

    Kembalinya Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi tak lepas dari perjuangan para tokoh, salah satunya Marthen Indey.

    Ikut Menggagas Cikal Bakal TNI

    Letjen Urip Sumohardjo merupakan sosok militer sejati yang ikut...

    Dokter Pejuang Masa Revolusi

    Sebagai pemimpin militer dengan jabatan Gubernur Militer Tapanuli dan Sumatera Timur Selatan pada awal revolusi, dr. Ferdinand Lumban Tobing turun memimpin perjuangan gerilya di hutan-hutan.

    Artikel Lainnya

    Pejuang Kebanggaan Rakyat Toraja

    Perjuangannya yang gigih hingga titik darah penghabisan membuat Toraja menjadi daerah terakhir di Sulawesi Selatan yang jatuh ke tangan Belanda.

    Meregang Nyawa demi Kemerdekaan

    Di usianya yang masih muda belia, ia sudah berjuang melawan Belanda. Berbagai upaya yang dilakukan Belanda gagal karena kegigihannya bertempur. Ia akhirnya tewas akibat penghianatan saudara sebangsanya.

    Gubernur di Balik Pertempuran Surabaya

    Selaku Gubernur Jawa Timur pada tahun 1945, ia menjadi tokoh penting di balik terjadinya pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang sangat heroik.

    Berjuang Simpan Rahasia Negara

    Sebagai Kepala Dinas Pertambangan RI, Frederik banyak mengetahui informasi tentang kekayaan negara. Karena tidak mau bekerjasama dengan Belanda, ia pun kemudian diculik dan dibunuh.

    Pahlawan Termasyur dari Minahasa

    Dalam upaya mempersatukan seluruh Indonesia, doktor ilmu pasti pertama Indonesia ini pernah mengeluarkan pernyataan yang dikenal dengan "Manifes Ratulangi", yakni seruan kepada pemimpin-pemimpin Indonesia bagian Timur untuk menentang setiap usaha yang bertujuan memisahkan Indonesia bagian Timur dari NKRI.

    Saksi Supersemar

    Basuki Rahmat salah satu dari tiga jenderal yang menjadi saksi terbitnya surat perintah sebelas maret (Supersemar) yang sekaligus menandai pergantian rezim Soekarno ke Soeharto.

    Pengusaha Pembela RI

    KH Samanhudi merupakan tokoh pendiri Sarekat Dagang Islam (SDI). Juga pendiri Barisan Pemberontakan Indonesia Cabang Solo, Gerakan Persatuan Pancasila, dan Laskar Gerakan Kesatuan Alap-alap.

    Pejuang Indo yang Cinta Indonesia

    Douwes Dekker alias Danudirja Setiabudhi adalah tokoh pendiri Indische Partij (IP), partai politik pertama di Indonesia. Pembentuk Komite Bumiputera, serta pendiri perguruan Ksatria Institut, sekolah yang menanamkan rasa kebangsaan kepada anak didiknya.

    Wanita Penyemangat Perjuangan

    Melalui organisasi wanita Aisyiah, Siti Walidah atau Nyi Ahmad Dahlan sangat membantu perjuangan kemerdekaan. Di awal revolusi, ia menganjurkan kaum wanita untuk mendirikan dapur umum. Ia juga rajin bertukar pikiran tentang perjuangan dengan Presiden Soekarno dan Jenderal Sudirman.

    Berjuang Lewat Muhammadiyah

    Ia merupakan ulama yang aktif dalam pergerakan nasional melalui keikutsertaannya di Budi Utomo, Sarekat Islam dan Muhammadiyah. Dalam posisinya sebagai pembina generasi muda Muhammadiyah, ia berjasa melakukan pembinaan para calon pemimpin.

    Raja Jawa Tanpa Mahkota

    Melalui Partai Sarekat Islam (SI), dia menuntut kesetaraan pribumi dengan keturunan Belanda. Dia mengecam penindasan dan perampasan yang dilakukan kolonial Belanda.

    Melawan Penjajah Jepang

    Walau menyadari bahwa kekuatan kolonial Jepang sulit ditandingi, namun dengan semangat yang kuat, Supriyadi bersama teman-temannya tetap melakukan perlawanan.

    Advertisement

    spot_img