Dulu Benci, Sekarang Cinta

Indy Barends
 
0
2744
Indy Barends
Indy Barends | Tokoh.ID

[SELEBRITI] Ungkapan yang berbunyi, jangan terlalu membenci sesuatu karena suatu saat nanti malah mencintainya, nampaknya cukup menggambarkan perjalanan karir perempuan berdarah Batak-Manado ini di dunia presenter. Awalnya ia membenci profesi penyiar radio karena ia menganggap penyiar itu cerewet, seperti orang gila yang bicara dan ketawa sendiri. Belakangan, justru dunia penyiarlah yang membuat namanya banyak dikenal orang.

Mendya Barends atau yang lebih dikenal dengan nama Indy Barends lahir dan menghabiskan masa kecilnya di kota hujan, Bogor, Jawa Barat. Wanita yang berulang tahun setiap tanggal 15 Januari itu menempuh pendidikannya dari tingkat SD hingga SMA di kota kelahirannya. Setelah tamat SMA, Indy berkuliah di Akademi Sekretaris & Management dan ITT Business Management, Singapura.

Putri pasangan Hiras Sidabutar dan Betty Husen ini kemudian mulai terjun ke dunia kerja sebagai karyawan di Hard Rock FM. Awalnya ia melamar sebagai marketing di radio yang ketika itu baru berusia setahun. Namun pekerjaan marketing hanya seminggu dijalaninya. Pasalnya, setiap kali ia menawarkan proposal ke klien, banyak yang belum mengenal Hard Rock FM. Indy yang merasa tersinggung akhirnya mengeluh ke bosnya, Meutia Kasim. Meutia akhirnya meminta Indy untuk menjadi sekretaris, sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Setelah itu, Indy pun tidak mampu melaksanakan pekerjaan barunya itu. Baru seminggu bekerja sebagai sekretaris, ia lagi-lagi minta berhenti. Mendengar Indy minta berhenti, Meutia malah menyuruhnya siaran Morning Show bersama Erwin Parengkuan. “Awalnya saya keberatan juga. Tapi Meutia tetap membujuk saya untuk mencobanya. Karena dia bos, saya tidak bisa mengelak,” ujar presenter berdarah Batak-Manado ini.

Awalnya, Indy tidak menyukai profesi penyiar karena tidak punya bekal pendidikan penyiaran dan menganggap penyiar itu seperti orang gila yang bicara dan ketawa sendiri. Namun, entah mengapa, di hari pertama siaran, malah muncul perasaan nyaman dalam dirinya. Padahal waktu itu ia mengaku tidak tahu sama sekali pakem-pakem siaran radio.

“Sampai berjalan tiga hari, bos-bos petinggi nelpon ke Meutia. Mereka tanya yang jadi pasangan Erwin siapa? Rupanya mereka menyukai gaya saya membawakan acara itu,” kata Indy mengenang awal karirnya.

Singkat cerita, Indy langsung diminta menandatangani kontrak kerja sebagai penyiar dan marketing. Meski debutnya yang agak sedikit dipaksakan itu mendapat respon positif, Indy tetap merasa tidak tertarik untuk menjadi penyiar. Namun, sekali lagi Meutia membujuknya agar menjalani saja pekerjaannya itu. Hingga pada akhirnya, dengan dukungan dari ibunda tercinta, Indy pun pelan-pelan mulai menikmati pekerjaannya sebagai penyiar. Sukses itu bukan saja menjadikan nama Indy terkenal, tapi juga menorehkan prestasi, yakni selama lima tahun menjadi penyiar radio Hard Rock FM untuk acara Morning Show. Duetnya bersama Erwin dimulai tahun 1996 dan berakhir di tahun 2001. Setelah itu, Indy disandingkan dengan Farhan hingga 2004.

Bersama Farhan, Indy berhasil membuat rekor siaran radio selama 32 jam nonstop. Untuk itu, mereka pun diganjar piagam dan masuk dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).

Dari sederet program televisi itu, talkshow Ceriwislah yang paling berperan dalam mengibarkan namanya. Bersama rekannya, Indra Bekti, Indy membawakan acara yang tayang di Trans TV itu dengan gaya khasnya yang kocak sehingga kerap mengundang tawa para pemirsanya. Tak heran, ketika itu Ceriwis menjadi salah satu program yang paling menghibur dan selalu dinantikan kehadirannya.

Di mata Indy, Meutia memang lebih dari sekadar seorang atasan, tapi juga sahabat yang amat berjasa dalam perjalanan karir dan kehidupan pribadinya. Selain mengarahkan pada pilihan yang tepat yakni jalur presenter, Meutia pulalah yang mempertemukan Indy dengan pria asal Maluku yang kelak menjadi suaminya, Benyamin Sarmanella atau yang lebih tenar dengan nama DJ Blanco.

Mulanya Indy mengaku tidak tertarik pada pria yang kerap disapanya dengan panggilan Benny itu. Namun pada akhirnya ia luluh juga, Indy dan Benny mengucap janji sehidup semati di Gereja Zebouth, Bogor, pada 17 Oktober 2002. Dua hari setelah acara pemberkatan, pasangan yang terpaut usia empat tahun itu menggelar acara resepsi pernikahan mereka.

Advertisement

Indy beruntung mendapat pendamping hidup yang amat mendukung karirnya. Sehingga setelah menikah pun, ia tak mendapat halangan berarti, malahan kiprahnya di dunia broadcasting semakin melesat tajam. Belakangan, setelah jam terbangnya sebagai penyiar radio kian tinggi, tawaran untuk menjadi presenter televisi pun mulai berdatangan. Mulai dari memandu acara Bursa Musik Indonesia di AnTV, kemudian menjadi presenter Talk Life Indosiar, menjadi host talkshow Ceriwis, hingga menjadi Juri Indonesian Idol musim 2006.

Dari sederet program televisi itu, talkshow Ceriwislah yang paling berperan dalam mengibarkan namanya. Bersama rekannya, Indra Bekti, Indy membawakan acara yang tayang di Trans TV itu dengan gaya khasnya yang kocak sehingga kerap mengundang tawa para pemirsanya. Tak heran, ketika itu Ceriwis menjadi salah satu program yang paling menghibur dan selalu dinantikan kehadirannya.

Sejak memilih karir sebagai presenter, sejumlah penghargaan pun berhasil diraih ibu dua putra ini, diantaranya, Panasonic Award untuk kategori Pembawa Acara Talkshow Favorit (2002 & 2004), Pembawa Acara Wanita Terbaik (2004) lewat acara Talk Live di Indosiar, serta Presenter terfavorit pilihan pembaca Tabloid Nyata (2004).

Pada tahun 2009, Indy mulai mengurangi kesibukannya di dunia hiburan setelah melahirkan anak keduanya, Manuel Tobias Sarmanella, dan insiden kecelakaan yang menimpa anak sulungnya, Raphael Benaya Sarmanella yang terkena ledakan petasan. Sejak itu, wajahnya tak lagi muncul di televisi setiap hari. Sesekali ia masih tampil sebagai presenter untuk acara-acara tertentu. Pada tahun 2010, alumni SD Regina Pacis Bogor ini juga sempat menjajal dunia akting lewat perannya di film komedi bertajuk Red Cobex.

Meski kini jarang tampil di layar kaca, Indy pada akhirnya kembali ke habitat lama, sebagai penyiar radio. Pada April 2011, Indy Barends kembali diduetkan dengan Erwin Parengkuan untuk bercuap-cuap membawakan sebuah program radio bertajuk Morning Delight with Indy Barends and Erwin Parengkuan. “Akhirnya, saya kembali siaran pagi lagi. Dengan gabungnya saya di program V Radio ini,” ujar Indy mengucap syukur di hadapan wartawan yang menghadiri acara peluncuran program baru V Radio-MNC Radio Network, di Plasa FX Senayan, Jakarta. Lebih lanjut Indy menambahkan, selain untuk menghibur, kesempatan itu juga ingin ia manfaatkan untuk memberikan inspirasi bagi para pendengarnya. eti | muli, red

Data Singkat
Indy Barends, Presenter, penyiar radio / Dulu Benci, Sekarang Cinta | Selebriti | presenter, penyiar radio

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini