
VISI BERITA (Rakyat yang Menentukan, 16 Juni – 20 Juli 2009) – Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) putaran pertama akan berlangsung pada Rabu, 8 Juli 2009. Kontestannya tiga pasang Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres). Yakni pasangan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto (Mega-Prabowo) bernomor urut 1, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono (SBY-Boediono) bernomor urut 2, serta pasangan Muhammad Jusuf Kalla dan Wiranto (JK-Wiranto) bernomor urut 3.
Baca Online: Majalah Berita Indonesia Edisi 68 | Basic HTML
Ketiga pasangan ini bersaing ketat. Siapa di antara ketiga pasangan ini yang akan terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (2009-2014) dan apakah Pilpres akan berlangsung satu putaran atau dua putaran? Tentu rakyatlah yang akan menentukan.
Namun, sebelum rakyat (kita) menentukan dan menjatuhkan pilihan, lima menit di TPS, kita perlu menimbang dengan cermat, karena pilihan kita (rakyat) akan sangat menentukan dinamika perjalanan bangsa dan negara ini, paling tidak dalam lima tahun ke depan. Selain menimbang dengan pertimbangan-pertimbangan subyektif (kepentingan) kita sendiri, kita juga perlu menimbang secara obyektif, siapa ketiga pasangan itu yang terbaik memimpin Indonesia, menjawab tantangan, dan menyejahterakan Indonesia lima tahun ke depan.
Dalam kesempatan ini, tentu kita berasumsi bahwa ketiga pasangan itu adalah putra-putri terbaik bangsa. Sebab, paling tidak secara formal (konstitusi dan undang-undang), mereka telah memenuhi persyaratan sebagai Capres-Cawapres. Selain, juga tentu mereka telah memiliki jejak rekam perjuangan masing-masing.
Megawati Soekarnoputri adalah putri proklamator dan Presiden RI pertama, Bung Karno. Sebagai putri proklamator, tentulah punya pengalaman tersendiri, apalagi pada era Orde Baru selalu mendapat tekanan. Namun, di tengah tekanan itu, Megawati masih mampu berjuang sehingga terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia, yang kemudian menjadi Partai Indonesia Perjuangan (PDIP), partainya wong cilik dan memenangkan Pemilu pertama pada era reformasi. Lalu, terpilih menjadi Wakil Presiden 1999 – 2001 dan Presiden 2001-2004.
Begitu pula pasangannya (cawapres) Prabowo Subianto adalah putra begawan ekonomi Prof Sumitro Djojohadikusumo dan mantan menantu Presiden Soeharto. Dia seorang jenderal lapangan (komando) yang dibesarkan dalam lingkungan cendekiawan. Pernah memimpin pasukan elit TNI AD, Kopassus dan Kostrad, sebelum akhirnya dipensiunkan dini dan menjadi pengusaha sukses. Kemudian ingin mengabdi dengan tekad mewujudkan ekonomi kerakyatan, dengan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Partai ini meraih suara signifikan dalam Pemilu Legislatif yang mengantarkannya menjadi Cawapres.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seorang putra prajurit yang menjadi lulusan terbaik Akademi Militer 1973. Karir militernya ditapaki hingga meraih pangkat jenderal. Ia dikenal dengan julukan jenderal yang berpikir. Karirnya sukses sebagai staf pemikir dalam TNI. Reformasi membawa angin segar kepadanya setelah dipercaya Abdurrahman dan Megawati menjadi menteri. Sambil memelihara popularitas sebagai menteri, ia pun diam-diam mendirikan Partai Demokrat. Hanya beberapa hari menjelang Pemilu 2004, ia mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam dan akhirnya terpilih sebagai Presiden RI 2004-2009 berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Sedangkan pasangannya, Prof Dr Boediono adalah seorang ekonom, birokrat profesional. Ekonom bertangan dingin ini juga berkibar di era reformasi, menjadi menteri keuangan di era pemerintahan Megawati. Kemudian dibujuk SBY menjadi Menko Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu sampai kemudian terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia. Ia amat sedih diisukan beraliran neoliberal, karena menurutnya ia berjuang demi rakyat.
Jusuf Kalla, putera pengusaha terkenal dari Makassar, Haji Kalla. Dibesarkan dalam lingkungan pengusaha, dia sangat gusar melihat gerak lambat, biar lambat asal selamat. Ia terlatih menghadapi tantangan dan kesulitan serta memanfaatkan peluang dengan cepat dan tepat. Ia pun menjadi pengusaha sukses. Karir politiknya berkibar pada era reformasi, setelah diangkat Gus Dur menjadi Menteri Perdagangan dan oleh Megawati sebagai Menko Kesra. Sebagai Menko Kesra ia berhasil menangani perdamaian Poso. Kemudian, kader Golkar ini terpilih menjadi Wakil Presiden 2004-2009 bersama SBY.
Wiranto, seorang militer yang karirnya mencapai puncak sebagai Panglima ABRI/TNI dan Menko Polkam. Ia adalah mantan ajudan Presiden Soeharto. Menapaki karir militer sebagai pemegang kendali komando. Karir politiknya diwarnai dengan menjadi Calon Presiden Pemilu 2004 setelah memenangkan konvensi Capres Partai Golkar. Setelah itu, ia mendirikan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) yang berhasil meraih suara signifikan Pemilu 2009, yang mengusungnya menjadi Cawapres.
Demikianlah, ketiga pasangan ini memiliki kelebihan masing-masing. Mega-Prabowo mengedepankan ekonomi kerakyatan, SBY-Boediono pemerintahan yang bersih, dan JK-Wiranto kemandirian bangsa. Ketiganya bertujuan menyejahterakan rakyat. Ketiga pasangan adalah yang terbaik. Dan, siapakah yang lebih terbaik dari yang terbaik, kitalah yang menentukan, apakah itu dalam Pilpres satu putaran atau dua putaran. (red/BeritaIndonesia)
Daftar Isi Majalah Berita Indonesia Edisi 68
Dari Redaksi
- Dari Redaksi – Hal. 4
Visi Berita
- Rakyat yang Menentukan – Hal. 5
Surat Pembaca
- Surat Pembaca – Hal. 6
Berita Terdepan
- BPKP Kelewat Batas – Hal. 8
Highlight/Karikatur Berita
- Highlight/Karikatur Berita – Hal. 9
Berita Utama
- Pilpres Satu atau Dua Putaran? – Hal. 12
- SBY Bisa Kalah di Putaran Kedua – Hal. 19
- Semua Bicara Prorakyat – Hal. 22
- Kontroversi BLT dan Utang – Hal. 24
- Debat Capres Versi Indonesia – Hal. 26
Berita Khas
- Prita Bukan yang Pertama – Hal. 28
- Surat Elektronik Berbuah Bui – Hal. 30
- Kisah Sedih Jered-Jayden – Hal. 31
Berita Ekonomi
- Goyah Setelah 100 Tahun – Hal. 32
Lentera
- Mantapkan Implementasi Sistem Pendidikan Satu Pipa: Dari Sidang Tahunan Litbang Al-Zaytun 2009 – Hal. 34
- Pdt. Dr. S.M.Siahaan: “Belajar Bahasa Ibrani Butuh Ketekunan” – Hal. 44
Berita Publik
- Memacu Revitalisasi dan Reaktivasi – Hal. 47
Berita Politik
- Parade Saling Serang – Hal. 48
Berita Nasional
- Komidi Putar Bernama Ambalat – Hal. 50
Berita Tokoh
Berita Daerah
- Bandung Perhatikan Lansia – Hal. 56
- Bandung Raih Best Effort – Hal. 57
- Mengolah Minyak Sumur Tua – Hal. 58
- Ke Mana Daops itu Mengalir? – Hal. 60
- Korupsi Pendidikan di Purwakarta – Hal. 62
- Berkemas Menuju Kedigjayaan – Hal. 62
Berita Iptek
- Beli Netbook Sekarang! – Hal. 63
Berita Perempuan