Senandung Cinta Si Jago Festival
Rio Febrian
[SELEBRITI] Juara I Grand Champion Asia Bagus ini menembus kancah musik Indonesia lewat lagu ‘Nada Kasih’. Tidak hanya jago menyanyi, ia juga mencipta lagu serta memproduseri albumnya.
Rio Febrian pertama kali muncul di bursa musik Indonesia saat berduet dengan Erra Fazira pada tahun 2000. Pasangan Rio-Erra kala itu menyanyikan tembang lawas ciptaan Fariz RM, ‘Nada Kasih’. Ketika itu, Rio masih berusia 19 tahun. Kehadiran Rio ketika itu disambut antusias oleh pencinta musik nasional. Apalagi pada masa itu, blantika musik Indonesia terbilang sepi dari kiprah vokalis pria.
Penyanyi berdarah campuran Betawi dan Manado ini sebenarnya sudah menggeluti dunia tarik suara sejak kecil. Di usia muda belia, Rio sudah berani tampil di depan publik untuk memamerkan kebolehannya dalam berolah vokal dengan mengikuti berbagai macam kompetisi. Kompetisi pertama diikutinya di kota Bogor, ketika ia masih berusia sembilan tahun.
Berbagai prestasi sukses diukir pria kelahiran Jakarta, 25 Februari 1981 ini, mulai dari Juara II Bahana Suara Pelajar 1994, Juara II Bintang Radio & Televisi 1997, hingga juara I Grand Champion Asia Bagus 1999 yang pada akhirnya membuka kesempatan bagi Rio untuk berkarir sebagai penyanyi profesional.
Seiring terkenalnya ‘Nada Kasih’, Rio bergabung dengan Elfa’s Choir, sebuah grup paduan suara pimpinan maestro musik, Elfa Secioria. Bersama Elfa’s Choir, Rio berkesempatan untuk mengikuti festival paduan suara internasional, yaitu Choir Olympic 2000 di Linz, Austria. Keikutsertaan Rio tak sia-sia, ia berhasil memboyong dua penghargaan sekaligus, yakni Juara I Male Ensemble dan Juara I Adult Choir.
Kesuksesan debutnya di festival itu membuahkan album solo perdana ‘Rio Febrian’ yang rilis di tahun 2001. Album self titled itu berisikan 10 lagu dengan hits andalan ‘Bukan Untukku’ dan ‘Tiada Kata Berpisah’ yang beraliran pop. Lagu-lagu melankolis yang dinyanyikan Rio dalam album ini banyak digemari masyarakat. Sejak itu, Rio Febrian menjelma menjadi idola baru di ranah musik Tanah Air.
Tiga tahun berselang, tepatnya pada pertengahan tahun 2004, Rio kembali meramaikan industri musik dalam negeri dengan merilis album keduanya yang berjudul ‘Ku Ada Disini’. Selain berkolaborasi dengan nama-nama lama seperti Yovie Widianto dan Andi Rianto, Rio juga menggandeng teman-teman dekatnya mulai dari Irwan Simanjuntak sebagai music director, hingga Glenn Fredly dan Tohpati yang mengambil peran sebagai komposer.
Penyanyi berdarah campuran Betawi dan Manado ini sebenarnya sudah menggeluti dunia tarik suara sejak kecil. Di usia muda belia, Rio sudah berani tampil di depan publik untuk memamerkan kebolehannya dalam berolah vokal dengan mengikuti berbagai macam kompetisi. Kompetisi pertama diikutinya di kota Bogor, ketika ia masih berusia sembilan tahun.
Lagu jagoannya yang berjudul sama dengan judul album ini langsung menyapa hangat telinga pecinta musik Indonesia. Di album yang penggarapannya memakan waktu dua tahun itu, Rio mulai menunjukkan bakatnya yang lain di bidang musik, yakni menciptakan lagu. Lagu seperti ‘Rasa’, ‘Cinta Kita’ dan ‘Kasih’ dalam album ini merupakan buah keahlian imajinasi seorang Rio Febrian.
Sukses dengan dua album sebelumnya, pemilik nama lengkap Rio Febrian Samandan ini pada Desember 2006 kembali meluncurkan album ketiganya bertitel ‘Rio F3brian’ yang digodok selama setahun lebih. Pada album ini, kematangan bermusik Rio Febrian semakin terlihat. Di sini, ia tidak hanya menyanyi dan mencipta lagu, tapi juga sekaligus bertindak sebagai produser. Selain itu, Rio juga menggandeng beberapa musisi beken seperti mantan personil grup band GiGi, Aria Baron, Edo Kondologit, dan jawara Malaysian Idol dari Malaysia, Jaclyn Victor. Bersama Jaclyn, Rio berduet membawakan lagu ‘Ceritera Cinta’ yang juga terdapat dalam album Jaclyn, ‘Inilah Jac’. Album yang banyak terinspirasi dari sosok wanita ini sukses mencetak sejumlah hits, seperti ‘Jenuh’, ‘Wanita’, ‘Palsu’, dan ‘Terindah.
‘Aku Bertahan’, adalah judul album Rio yang keempat. Album yang dirilis tahun 2009 ini mengandalkan lagu berjudul sama, ‘Aku Bertahan’, yang merupakan lagu ciptaan Numata dan diaransemen oleh Tohpati. Selain membawakan karya musisi lain, Rio juga menggarap separuh materi di album ini, seperti lagu ‘Everybody Want Me’, ‘Cinta Mati’, ‘Candu Hatiku’, ‘Janji Setia’, dan ‘Kutemukan’.
Di awal Juli 2009, Rio Febrian sempat tersandung masalah ketika ia tampil mengisi sebuah acara di Trans TV. Rio yang kala itu didaulat untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya pada acara kampanye pasangan calon presiden SBY-Boediono, melakukan improvisasi pada lagu kebangsaan tersebut. Akibatnya ia dinilai menyalahi ketentuan lagu Indonesia Raya.
Pada 4 Februari 2010, Rio membuka lembaran hidupnya yang baru setelah resmi memperistri Sabria Sagita Kono, presenter cantik yang sudah dipacarinya sejak tahun 2007. Perbedaan keyakinan nyatanya tidak menghalangi mereka untuk mengikat janji sehidup semati. Tiga bulan setelah pernikahan, pasangan selebriti itu menerima kado terindah setelah Sabria dinyatakan positif mengandung buah cintanya dengan Rio Febrian. Menurut perkiraan, Rio dan Sabria akan resmi menjadi orangtua pada Februari 2011. Menyambut kelahiran anak pertamanya, Rio sendiri mengaku sudah mempersiapkan mentalnya untuk menjadi seorang ayah. e-ti | muli, red