Jakarta Menyala

 
0
41

Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta terpilih Pramono Anung – Rano Karno menyinergikan visinya dengan visi Daerah Khusus Jakarta, yang berlandaskan pada cita-cita untuk menjadikan kota ini sebagai pusat perekonomian nasional serta kota global yang berdaya saing dan berkelanjutan: Jakarta Menyala 2025-2030 – bersama-sama menuju Indonesia Emas 2045.

VISI

Menuju Provinsi DKJ sebagai Pusat Perekonomian Nasional dan Kota Global Berdaya Saing untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan dan Berkelanjutan.

MISI

  1. Membangun Masyarakat Modern Megapolitan yang Madani, Berdaya, Berbudaya, dan Sejahtera.
  2. Mewujudkan Pusat Ekonomi Inovatif dan Kompetitif dengan Membuka Akses Luas ke Sumber Kehidupan serta Distribusi Manfaat Pembangunan yang Merata dan Adil.
  3. Mewujudkan Pemerintahan dengan Manajemen Kota Modern yang Akuntabel dan Responsif untuk Layanan Publik yang Prima.
  4. Mewujudkan Ruang Aktivitas Kehidupan yang Aman, Nyaman, dan Berkualitas untuk Masyarakat.
  5. Mewujudkan Pelaksanaan Kegiatan Ekonomi, Sosial, dan Budaya secara Berkelanjutan.

Visi dan Misi tersebut akan diimplementasikan dengan mengedepankan empat dimensi utama:

Dimensi Manusia

Yakni mengutamakan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing, dan mampu beradaptasi dengan perubahan global.

Dimensi Distribusi Ekonomi

Yakni memastikan pemerataan pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Jakarta, sehingga menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakat.

Dimensi Pemerintahan

Yakni mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Dimensi Pembangunan Lingkungan Hidup

Advertisement

Yakni mengintegrasikan pembangunan dengan pelestarian lingkungan, menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pramono-Rano menegaskan, dengan arah dan komitmen ini, Jakarta bertekad untuk bersama-sama menuju Indonesia Emas 2045, mewujudkan cita-cita masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, dan berdaya saing di panggung global. “Ini bukan hanya sekadar slogan, tetapi sebuah komitmen utuh untuk membawa perubahan positif bagi Jakarta dan warganya,” Pramono Anung.

Visi-Misi dan komitmen utuh dalam empat dimensi utama itu akan diwujudkan dengan 10 Program Solusi Jakarta Menyala untuk Jakarta yang lebih baik:

  1. Jakarta Belajar
  • Penuntasan wajib belajar 12 tahun di Jakarta melalui peningkatan akses pendidikan, baik melalui peningkatan jumlah daya tampung sekolah negeri maupun kerja sama dengan Sekolah swasta untuk pemenuhan daya tampung sekolah.
  • Pemberian bantuan beasiswa perkuliahan melalui Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) kepada masyarakat Jakarta yang dilaksanakan hingga tuntas kuliah.
  • Penyesuaian penghasilan guru di Jakarta yang layak sesuai ketentuan UMP Jakarta.
  • Penguatan fungsi Unit Layanan Disabilitas di Jakarta untuk pelatihan guru dan tenaga kependidikan agar pemberian layanan pembelajaran bagi murid penyandang disabilitas semakin baik.
  • Beasiswa magister dan doktoral serta pelatihan bersertifikat untuk guru dan dosen di Jakarta guna peningkatan kompetensi dan profesionalitas.
  • Pendidikan inklusif untuk semua, penguatan tata kelola pendidikan.

2. Jakarta Bugar dan Produktif

  • Peningkatan layanan BPJS, antara lain dengan mempersingkat waktu tunggu hingga peningkatan kualitas pelayanan.
  • Peningkatan layanan kesehatan, terutama untuk Kabupaten Kepulauan Seribu dengan penambahan ketersediaan rumah sakit dan klinik apung.
  • Penyediaan layanan hotline 24/7 untuk konseling masalah kesehatan psikologis untuk mendukung produktifitas masyarakat.
  • Penyediaan sistem layanan pengembangan diri dan ketahanan mental bagi generasi muda, terutama pelajar dan mahasiswa dengan bekerjasama dengan jurusan psikologi dan kedokteran jiwa yang ada di universitas di DKJ.

3. Jakarta Bekerja

  • Sentralisasi informasi lowongan pekerjaan (baik pekerjaan penuh waktu maupun paruh waktu) yang diintegrasikan dalam aplikasi JAKI.
  • Pelatihan bersertifikasi serta jobfair pada setiap kecamatan.
  • Pemberdayaan masyarakat putus sekolah melalui sertifikasi pelatihan.

4. Jakarta Bergerak

  • Peningkatan cakupan layanan dan akses transportasi publik terintegrasi di Jakarta, baik melalui MRT, LRT, TransJakarta, dan Mikrotrans Jaklingko.
  • TransJakarta ‘Laut’ untuk Kabupaten Kepulauan Seribu.
  • Penghapusan wacana penyesuaian tarif dan subsidi transportasi publik MRT, LRT, dan TransJakarta berbasiskan NIK (Account Based Ticketing).

5. Jakarta Berkeadilan

  • Kepastian tempat tinggal yang berkemanusiaan untuk kampung rakyat miskin kota Jakarta.
  • Pengembalian hak masyarakat Kampung Susun Bayam agar bisa kembali ke tempat tinggalnya di kawasan JIS secara berkeadilan.
  • Pemberdayaan rakyat miskin kota Jakarta untuk dapat mengakses pelatihan UMKM, modal kerja, dan ketersediaan bahan pokok yang murah.
  • Meningkatkan akses pelayanan publik atau fasilitas umum yang inklusif, termasuk masyarakat berkebutuhan khusus, dan disabilitas lansia.

6. Jakarta Berdedikasi

  • Optimalisasi kinerja dan kecepatan serta sosialisasi pemanfaatan aplikasi Alpukat Betawi (Akses Langsung Pelayanan Dokumen Kependudukan Cepat dan Akurat) untuk layanan tata kelola kependudukan dan pencatatan sipil masyarakat Jakarta.
  • Penguatan kapasitas ketua RT, ketua RW, lurah, dan camat untuk dapat menyelenggarakan fungsi pemerintahan yang berorientasi pada layanan masyarakat yang cepat dan efisien.

7. Jakarta Bermukim

  • Perumahan yang berbasiskan TOD (Transit Oriented Development) agar terintegrasi dengan transportasi publik Jakarta.
  • Ketersediaan bangunan hunian vertikal yang terjangkau dan berkualitas, terutama bagi pekerja produktif Jakarta.

8. Jakarta Berseri (Bebas Banjir dan Polusi)

  • Pengembalian dan peningkatan sumur resapan yang sempat ditutup serta memaksimalkan peran tim PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum/pasukan orange) di Jakarta.
  • Pembangunan giant sea wall, waduk, dan kolam retensi.
  • Penambahan jumlah alat untuk mengukur indeks standar pencemaran udara secara merata di beberapa titik Jakarta.
  • Kerja sama lintas provinsi untuk mengatasi polusi Jakarta dari industri besar.
  • Cakupan layanan air bersih perpipaan di Jakarta menuju 100 persen.
  • Peningkatan ruang terbuka hijau (RTH) menjadi 15 persen, serta ruang terbuka biru (RTB) menjadi 5 persen.
  • Peningkatan roof garden (taman atap) dan taman vegetasi pada setiap bangunan vertikal di Jakarta.
  • Pelaksanaan program Jakarta Siaga Api, terutama bagi wilayah-wilayah padat penduduk yang rentan mengalami bencana kebakaran dengan peningkatan infrastruktur pencegahan kebakaran, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kualitas dan respons cepat pemadam kebakaran, serta penegakan regulasi standar keamanan untuk mencegah kebakaran.
  • Mengembangkan Pulau Utilitas di Teluk Jakarta untuk mendukung daya dukung lingkungan DKJ.

9. Jakarta Berolahraga dan Berbudaya

  • Jakarta Internasional Stadium (JIS) menjadi homebase secara gratis untuk klub Persija Jakarta.
  • Standarisasi lapangan FIFA di setiap lapangan Dispora.
  • Revitalisasi GOR kecamatan dan RPTRA sebagai pusat olahraga dan budaya.
  • Penguatan sentra-sentra kebudayaan Betawi di Jakarta. Jakarta Creative Hub di setiap kotamadya.

10. Jakarta Berwisata

  • Penguatan tata kelola wisata Kepulauan Seribu.
  • Revitalisasi Pantai Marunda sebagai wisata pantai rakyat gratis.
  • Peningkatan sarana dan prasarana serta kampanye wisata museum dan sejarah Jakarta.
  • Kawasan terpadu Teluk Jakarta sebagai water front city modern.
  • Ruang terbuka hijau berbasis tematik.
  • Campaign wisata Jakarta from north to south.

TokohIndonesia.com (Tokoh.id)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini