Festival Pelajar Al-Zaytun: Merayakan Semangat, Mengukir Prestasi

Menanam Karakter Melalui Kegembiraan

0
16
Festival Pelajar Al-Zaytun 2025
Santri Al-Zaytun tampil anggun dalam balutan busana tradisional saat mengikuti pembukaan Festival Pelajar Al-Zaytun 2025 di Stadion Palagan Agung.
Lama Membaca: 3 menit

Festival Pelajar Al-Zaytun bukan sekadar hiburan pasca-ujian, tapi ruang tumbuh yang menanamkan karakter lewat kegembiraan, sportivitas, dan kolaborasi.

Oleh: Ali Aminulloh

Moto Al-Zaytun sebagai Pusat Pendidikan, Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian Menuju Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Manusiawi bukanlah slogan kosong. Ia menjadi haluan utama dalam setiap aktivitas yang digelar oleh lembaga pendidikan ini. Semangat tersebut tercermin dalam upaya sistematis membentuk karakter peserta didik melalui berbagai pendekatan pendidikan: formal di kelas, informal di lingkungan asrama yang menyerupai kehidupan keluarga, dan non-formal melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Pendidikan modern di Al-Zaytun ditandai dengan penekanan pada pembentukan karakter seperti kemampuan berkolaborasi, adaptif, komunikatif, kritis, kompetitif, serta berjiwa kepemimpinan. Karakter-karakter tersebut tidak dibentuk secara kering atau teoritis belaka, melainkan dipadukan dengan gaya hidup sehat yang terinternalisasi dalam kehidupan santri. Maka wajar jika kemudian Al-Zaytun menekankan pentingnya kegiatan yang menyenangkan dan menyehatkan, seperti olahraga dan seni, sebagai bagian dari pendidikan karakter yang utuh.

Festival Sebagai Media Pembinaan dan Penyegaran

Salah satu implementasi nyata dari pendekatan holistik ini adalah Festival Pelajar Al-Zaytun, yang digelar rutin usai ujian semester—baik semester ganjil maupun genap. Untuk tahun ajaran 2024/2025, festival ini diselenggarakan pada 16–29 Juni 2025, tepat setelah ujian semester genap berakhir.

Penamaan “festival” bukan tanpa alasan. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), festival berarti perayaan atau acara yang meriah. OPMAZ, sebagai penyelenggara kegiatan, sengaja memilih istilah ini untuk menekankan unsur keceriaan dan kebahagiaan dalam kegiatan tersebut. Setelah santri berjuang menyelesaikan ujian, mereka memerlukan ruang untuk penyegaran sebelum kembali menghadapi semester baru. Terlebih, karena jeda antara semester genap dan ganjil tidak diselingi liburan, kegiatan ini menjadi refreshing yang sangat penting sebelum mereka kembali ‘gass pol’ dalam pembelajaran hingga liburan akhir tahun pada November 2025.

Festival dibuka secara resmi di Stadion Palagan Agung oleh Ketua Majelis Guru, Drs. Purnomo, M.Pd. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari ikhtiar membentuk masyarakat yang sehat, cerdas, dan manusiawi. Oleh karena itu, seluruh peserta diharapkan mengikuti kegiatan dengan penuh kegembiraan, menjunjung tinggi sportivitas dan disiplin, karena nilai-nilai inilah yang menjadi kunci suksesnya pendidikan di Al-Zaytun.

Setelah acara pembukaan, hadirin disuguhi penampilan tari kolosal yang dibawakan oleh para pelajar Al-Zaytun. Tari kontemporer dimainkan oleh gabungan santri kelas 10 dan 11, sementara santri MTs kelas 7 dan 8 menampilkan Tari Jaiho. Dan gabungan santri MTs dan MA menyuguhkan tari kreasi Praise dan One Direction. Kemudian acara dilanjutkan dengan devile peserta festival yang disusun berdasarkan angkatan, menampilkan kontingen dari masing-masing cabang lomba.

Festival Pelajar Al-Zaytun 2025
Formasi senam massal oleh santri Al-Zaytun menjadi pembuka semangat di hari pertama festival, menggambarkan energi, kebersamaan, dan disiplin.

Ajang Kompetisi dan Kolaborasi yang Mendidik

Festival Pelajar Al-Zaytun mempertandingkan berbagai cabang olahraga seperti lari sprint 100 meter, estafet 4×100 meter, sepak bola, bola voli, futsal, dan basket. Sementara pada bidang seni, dilombakan vokal solo, tari kreasi, melukis, menggambar, dan mewarnai (khusus untuk santri Madrasah Ibtidaiyah).

Tak hanya berhenti di situ, cabang lomba juga mencakup aspek intelektual dan spiritual. Lomba kebahasaan, lomba bidang sains, dan lomba keagamaan pun turut meramaikan festival ini. Semua bidang ini dirancang untuk mengasah potensi pelajar secara menyeluruh.

Advertisement

Meski atmosfer festival terasa penuh kegembiraan, namun di balik itu tersemai nilai-nilai pendidikan mendalam. Para peserta bukan hanya bersaing, tetapi juga belajar tentang solidaritas, kolaborasi, dan pengembangan diri. Festival ini menjadi medium strategis untuk menyeleksi dan mengenali bibit unggul dalam berbagai bidang, baik olahraga, seni, maupun sains.

Epilog: Gembira, Sehat, dan Siap Menatap Masa Depan

Festival Pelajar Al-Zaytun bukan sekadar ajang hiburan atau selingan pasca-ujian. Ia adalah bagian integral dari proses pendidikan yang membentuk manusia seutuhnya—sehat raganya, cerdas pikirannya, dan halus budinya. Dengan semangat kolaboratif, kompetitif, dan sportif, para pelajar Al-Zaytun dididik untuk menjadi generasi masa depan yang siap mengemban tanggung jawab kemanusiaan.

Melalui festival ini, Al-Zaytun menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan suasana yang menggembirakan untuk menumbuhkan karakter. Karena hanya dengan jiwa yang gembira, semangat baru untuk belajar dan berprestasi bisa terus menyala. Dan dari sinilah masyarakat sehat, cerdas, dan manusiawi itu mulai dilahirkan. (AM/Al-Zaytun Indonesia)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments