back to top

BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    30 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit

    Berita

    Gibran Pembuka Topeng Jokowi

    Gibran Rakabuming Raka adalah putra sulung Joko Widodo. Secara...

    Api Air Mata Pencarian Kebenaran

    Prakata upacara Kebaktian Peluncuran Buku Hita Batak A Cultural...

    Ratna Sarumpaet Babak-Belur

    Biadab. Ratna Sarumpaet dikabarkan dianiaya orang tak dikenal hingga...

    Solusi Jakarta di Masyarakat itu Sendiri

    Kandidat gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) jika terpilih menjadi gubernur akan banyak bekerja di lapangan. Menurutnya, solusi persoalan Jakarta ada di masyarakat dan jika perlu diputuskan langsung di lapangan. Hal itu dikemukakan Joko Widodo dalam bincang-bincang dengan warga di salah satu pemukiman di pinggiran Kali Ciliwung, Bukit Duri Tanjakan, Jakarta, Jum'at (23/03/2012).

    Petugas Partai Ideologis

    Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa semua kader PDI Perjuangan yang menduduki jabatan di legislatif dan eksekutif maupun di struktur partai di semua tingkatan adalah petugas partai. “Ingat kalian adalah petugas partai. Petugas partai itu adalah perpanjangan tangan dari partai. Kalau kalian tidak mau disebut sebagai petugas partai, silakan keluar dari partai,” tegas Ketua Umum PDI Perjuangan itu.[1]
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Prof. Ciek Julyati: Karakter Tak Dibentuk oleh Angka, Tapi oleh Teladan

    Di tengah hiruk-pikuk sistem pendidikan nasional yang mengagungkan nilai...

    Baharuddin Lopa Jadi Dubes

    Arsip TI (17/2/1999) | Mantan Sekjen Komnas HAM, Baharuddin Lopa dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Arab Saudi. Lopa dilantik presiden Habibie di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu siang (17/2/1999), bersama 14 orang Dubes lainnya.

    Adang Tawarkan Reformasi Birokrasi

    Jakarta, Kompas 5 Juni 2007:  Calon Gubernur DKI Jakarta, Adang Daradjatun, menawarkan reformasi birokrasi di tiga sektor untuk mengatasi masalah pengangguran, banjir, dan memperbaiki kualitas pendidikan. Sasaran reformasi, selain mengubah cara pandang dan pola berpikir kalangan birokrasi, juga mengubah sistem, mekanisme, dan tanggung jawab tiga kepala dinas yang terkait dengan bidang itu.

    Populer

    Mengapa Jokowi Tak Pernah Menunjukkan Ijazah Aslinya?

    Jokowi menyatakan ijazahnya asli. UGM membenarkan. Tapi publik belum...

    #KaburAjaDulu: Mau Cabe Murah? Tanam Sendiri

    Akhir-akhir ini, media sosial ramai dengan tagar #KaburAjaDulu. Kalau...

    Yang Menggonggong Bukan Anjing

    Ketika kritik dianggap ancaman dan suara berbeda dicurigai sebagai...

    Artikel Lainnya

    Prof. Dr. Imam Suprayogo: Mendidik Ruh, Bukan Sekadar Otak

    Dalam dunia pendidikan yang semakin riuh dengan jargon digitalisasi dan kecerdasan buatan, Prof. Dr. Imam Suprayogo...

    Prof. Yohanes Surya: Rahasia yang Mengubah Anak Biasa Jadi Juara Dunia

    Apa yang bisa membuat seorang anak dari pedalaman Papua, yang awalnya tak bisa menghitung, akhirnya menguasai...
    00:52:55

    Video Prof. Yohanes Surya: Semua Anak Indonesia Bisa Jago Matematika

    Simposium Hari Pendidikan Nasional 2025 di Al-Zaytun menghadirkan Prof. Yohanes Surya, tokoh pendidikan sains Indonesia, yang...

    Syaykh Panji Gumilang: Finishing Sprint Menuju Indonesia Emas

    Dengan gaya tutur khas yang memadukan sejarah, filosofi, dan ketegasan arah, Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang...

    Simposium Hari Pendidikan Nasional 2025: Dari Al-Zaytun Menuju Indonesia Emas

    Selama tiga hari di Kampus Al-Zaytun, Simposium Hari Pendidikan Nasional 2025 menjadi ruang perjumpaan yang hangat...

    Gibran! Likes Bisa Dibeli, Tapi Kepercayaan Tidak

    Dalam kurang dari 24 jam, likes video Gibran melonjak tujuh kali lipat — dari 14 ribu...

    Bila Try Sutrisno Muncul, Ada Yang Tidak Beres

    Try Sutrisno tak sering bicara. Tapi sekali ia bersuara, itu adalah alarm, bukan bisikan. Di tengah...

    Kalau Soeharto Pahlawan, Untuk Apa Dulu Kita Berjuang?

    Ketika nama Soeharto kembali diusulkan sebagai Pahlawan Nasional, yang diguncang bukan hanya nalar publik, tapi juga...

    Gibran: Dari Monolog ke Mosi Tak Percaya

    Gibran berbicara tentang harapan dan masa depan generasi muda, namun publik membaca sesuatu yang lain: kemunafikan...

    Matahari Kembar: Ketika Solo Lebih Ramai daripada Istana

    Kekuasaan resmi kini di tangan Prabowo, tapi arus sowan elite justru mengarah ke Solo. Bukan semata...

    Kenapa Hanya Kartini yang Dirayakan?

    Kartini diperingati setiap tahun sebagai simbol perjuangan perempuan, tetapi tidakkah kita bertanya, mengapa hanya dia yang...

    Kalau Jujur, Kenapa Harus Menunggu Sidang?

    Ketika kejujuran ditunda demi prosedur dan klarifikasi dibatasi oleh syarat, publik tak hanya kehilangan jawaban -...

    Advertisement

    spot_img