Apa Kata Dahlan Iskan, Susno Duadji, dan Kivlan Zen
Visi Al-Zaytun 1.000 Tahun Indonesia Raya
Dahlan Iskan Susno Duadji Kivlan Zen
Pondok Pesantren Al-Zaytun merayakan 25 tahun berdirinya dengan menggelar Kuliah Umum Nasional yang menghadirkan tokoh-tokoh besar seperti Prof. Dahlan Iskan, Komjen Pol (Purn.) Susno Duadji, dan Mayjen TNI (Purn.) Kivlan Zen. Dengan tema “Gagasan 1.000 Tahun Indonesia Raya ke Depan”, acara ini memantik diskusi visioner tentang masa depan Indonesia dalam bidang hukum, ketahanan pangan, dan pentingnya persatuan. Pemikiran inovatif tentang Indonesia masa depan, terutama gagasan Syaykh Panji Gumilang tentang ketahanan pangan untuk 1.000 tahun mendatang, menjadi sorotan utama di tengah antusiasme ribuan peserta.
Pondok Pesantren Al-Zaytun menggelar acara Kuliah Umum Nasional untuk Indonesia Raya dalam rangka memperingati ulang tahun ke-25 dengan tema “Gagasan 1.000 Tahun Indonesia Raya ke Depan dengan Semangat Remontada from Within.” Acara ini berlangsung dari 24 hingga 28 Agustus 2024 dan menghadirkan sejumlah tokoh serta pakar terkemuka. Beberapa di antaranya adalah mantan Menteri BUMN dan Pimpinan Jawa Pos Group, Prof. Dahlan Iskan, mantan Kapolda Jawa Barat Komjen Pol (Purn.) Susno Duadji, serta Mayjen TNI (Purn.) Kivlan Zen. Ketiga tokoh tersebut menyampaikan pemikiran mereka di hadapan lebih dari 4.500 peserta yang hadir di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Ma’had Al-Zaytun.
Daftar Artikel Terkait Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25
- Dr. Haryadi Baskoro: Pemimpin Visioner Harus Punya Pujangga
- Prof. Suherli: Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Antarbangsa
- Kivlan Zen: Al-Zaytun, Integrasi Ilmu dan Amal untuk Indonesia Raya
- Prof. Agus Pakpahan: Membangun Pangan dan Pertanian dengan Berguru pada Alam
- Pesan Bupati Nina Agustina di Ulang Tahun ke-25 Al-Zaytun
- Muhamad Wahyuni Nafis: Al-Zaytun, Pohon Pemikiran Besar yang Berbuah Tindakan Nyata
- Dr. Berly Martawardaya: Menjaga Bumi, Membangun Bangsa
- Dr. Sudirman Abbas: Al-Zaytun untuk Indonesia Seribu Tahun
- Dr. Budhy Munawar Rachman: Al-Zaytun Pesantren Terbesar dan Terbaik di Indonesia
- Dahlan Iskan: Luar Biasa! Panji Gumilang dan Gagasan Besar Indonesia 1000 Tahun
- Ch. Robin Simanullang: Saya Menikmati Islam Rahmatan Lil Alamin di Al-Zaytun
- Dr. Bagus Priyo Purwanto: Sinergi Kearifan Lokal dan Pertanian Berkelanjutan
- Prof. Yudi Latif: Merancang Indonesia Seribu Tahun
- Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Tirani Mayoritas dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
- Susno Duadji: “Apakah Penegakan Hukum di Indonesia Sudah Adil?”
- Susno Duadji: “Hari Ini Aku Resmi Jadi Warga Al-Zaytun”
- Prof. Djagal Wiseso Marseno: Strategi Indonesia Bertahan 1000 Tahun
- Laporan Kegiatan Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25
- Dua Kapal Raksasa Al-Zaytun Berlayar
- “Green” Pesantren di Pelosok Indramayu
- Apa Kata Dahlan Iskan, Susno Duadji, dan Kivlan Zen
- 1000 Tahun Indonesia Raya: Mimpi Besar Al-Zaytun di Usia Perak
- Seperempat Abad Al-Zaytun: Remontada From Within
Komjen Pol (Purn.) Susno Duadji menjadi salah satu pembicara dalam acara pada Senin, 26 Agustus 2024, dengan tema “Pertahanan, Keamanan, dan Diplomasi.” Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa hukum haruslah bertujuan untuk menciptakan keadilan, bukan semata-mata untuk menghukum. “Hukum ada untuk menciptakan keadilan, bukan hanya untuk menghukum,” tegas Susno. Ia kemudian menyinggung tentang ketidakadilan yang masih terjadi di Indonesia, termasuk dalam kasus Vina Cirebon, di mana delapan orang dihukum penjara seumur hidup atas tuduhan pembunuhan meskipun tidak ada tempat kejadian perkara yang jelas dan bukti yang lemah.

Susno juga berbagi pengalaman pribadinya saat menjadi korban kriminalisasi hukum. Ia pernah ditangkap dan dipenjara selama empat tahun meskipun merasa tidak bersalah. Ironisnya, saya ditangkap oleh anak buah saya sendiri, padahal saya adalah orang yang turut menyusun empat puluh undang-undang untuk TNI, POLRI, dan KPK,” ujarnya. Menurut Susno, lebih baik membebaskan seribu orang yang bersalah daripada menghukum satu orang yang tidak bersalah.
Dahlan Iskan, yang menjadi pembicara pada Selasa, 27 Agustus 2024, menyampaikan rasa kagumnya terhadap Syaykh Al-Zaytun, Prof. DR. AS Panji Gumilang. Dahlan mengungkapkan bahwa ia sangat terkesan dengan sikap Syaykh Panji Gumilang yang tetap berpikir positif meski mengalami persekusi dan harus menjalani hukuman penjara selama satu tahun.
Menurut Dahlan, Syaykh Panji memiliki gagasan yang sangat visioner tentang masa depan Indonesia, termasuk ide tentang 1.000 tahun Indonesia Raya. “Saya sangat kagum dengan Syaykh Panji yang berani menggagas ide tentang 1.000 tahun Indonesia di masa depan. Ini adalah pemikiran yang luar biasa,” ujarnya. Dahlan juga menyoroti bagaimana Syaykh Panji terus berpikir ke depan, khususnya dalam hal ketahanan pangan. Di saat negara-negara lain sedang panik menghadapi ancaman krisis pangan, Syaykh Panji justru sudah mempersiapkan strategi pangan untuk seribu tahun mendatang. “Pemikiran ini benar-benar melampaui batas nalar manusia biasa,” tambah Dahlan.

Sementara itu, Mayjen TNI (Purn.) Kivlan Zen turut menyampaikan pandangannya pada acara yang sama setelah Susno Duadji. Sebagai pensiunan militer, Kivlan menekankan pentingnya persatuan bagi kemajuan Indonesia di masa depan. Menurutnya, jika Indonesia ingin maju dan tetap abadi, maka persatuan menjadi hal yang sangat penting. “Apa yang diperjuangkan oleh Al-Zaytun, yaitu toleransi dan perdamaian, adalah keniscayaan. Jika Indonesia ingin maju dan bertahan abadi, maka kita harus bersatu,” tegas Kivlan.
Acara ini memberikan berbagai pandangan dari para tokoh tentang masa depan Indonesia, mulai dari tantangan di bidang hukum, ketahanan pangan, hingga pentingnya persatuan dan toleransi. Pemikiran-pemikiran yang disampaikan dalam acara tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi perjalanan Indonesia ke depan, sejalan dengan visi besar yang diusung oleh Al-Zaytun dalam memperingati 25 tahun berdirinya. (rukmana, atur/TokohIndonesia.com)
Tim Reportase TokohIndonesia.com: Mangatur L. Paniroy (Koordinator), Yenita Tangdialla, Rigson Herianto, Rukmana, WiratnoVideo Tiktok (VT) @tokoh.id
Berikut daftar Video Tiktok (VT) di akun @tokoh.id seputar Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25:
- Pancasila 1.000 Tahun ke Depan - Prof. Yudi Latif
- Karakter adalah Kunci - Prof. Yudi Latif
- Dua Modal Penting Untuk Maju - Prof. Yudi Latif
- Indonesia Bangsa Pelopor - Prof. Yudi Latif
- Saya Menikmati Islam Rahmatan Lil Alamin di Al-Zaytun - Drs. Ch. Robin Simanullang, Wartawan Senior Majalah Tokoh Indonesia
- Masjid Rahmatan Lil Alamin (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Centenarian di Al-Zaytun (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Al-Zaytun Teladan Terbaik Soal Toleransi (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Al-Zaytun Perintis Pesantren Toleransi (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Prof. Yudi Latif, Ph.D: Menanam Pohon Jati Emas di Tepi Jalan Remontada, Ma'had Al-Zaytun
- Panji Gumilang: Kapan Kita Punya Hadiah Nobel?
- Panji Gumilang: Indonesia itu Tidak 'O' Semua
- Panji Gumilang: Remontada, Barcelona, Messi
- Dahlan Iskan: Bagaimana Orang Tidak Makan Bisa Hidup ...
- Dan Dia Mempunyai Tesis Bahwa Dunia Sebentar Lagi ...
- Dahlan Iskan: Tidak Ada Sembahyang, Tidak Ada Doa ...
- Dahlan Iskan: Saya Terharu Mendengar Cerita Ini
- Dahlan Iskan: Pramoedya Ananta Toer Vs Panji Gumilang
- Dahlan Iskan: Syaykh Panji Gumilang Kenapa Hari ini Pakai Batik?
- Dahlan Iskan: Syaykh Panji Gumilang Merenung di Tempat yang Sangat Khusus
- Dr. Berly Martawardaya: "Jadi, saya sudah merasakan betapa tingginya kualitas alumni dari Al-Zaytun".
- Asal Usul Istilah 'Yang Amat Terhormat'
- Santri Al-Zaytun Menyanyikan Lagu Bangun Pemudi Pemuda
dengan Seruan Indonesia Harus Kuat - Panji Gumilang: Gak Ada yang Bisa Nyanyi 3 Stanza?
- Panji Gumilang: JADI, INDONESIA RAYA INI, DOA. Sepanjang apapun, doa.
- Lagu Indonesia Raya 3 Stanza Bergema Indah di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Ma'had Al-Zaytun
- Panji Gumilang: Jangan Disalahkan Millennial Itu Kalau Tidak Mengenal 3 Stanza Lagu Indonesia Raya
- Alhamdulillah, Puji Tuhan, Haleluya!
Sahabat Syaykh Panji Gumilang sekaligus Wartawan Senior Majalah Tokoh Indonesia, Drs. Ch. Robin Simanullang, mendapat kesempatan untuk menanam pohon jati emas di tepi jalan Remontada, Ma'had Al-Zaytun. - Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 1, Indonesia Tanah Airku
- Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 2, Indonesia Tanah yang Mulia
- Panji Gumilang Nyendokin Makanan
Ke Kivlan Zen dan Umi Farida Al-Widad (istri) - Tumpengnya Enak Beud - Kivlan Zen: Saya Sudah Melapor Pada Pak Prabowo
Semua kegiatan saya di Al-Zaytun dan komen beliau, BAGUS! - Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 3, Indonesia Tanah yang Suci
- Susno Duadji: Hanya di Al-Zaytun
- Susno Duadji: Al-Zaytun Jaya, Al-Zaytun The Best
- Santri Al-Zaytun Bangga Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila
- Putri Bungsu Panji Gumilang, Sofiah Al-Widad
Sedang mengajari santri Al-Zaytun menyanyi lagu Mars Universitas Al-Zaytun (IAI AL-AZIS) - Susno Duadji: Panji Gumilang is The Best
- Susno Duadji: Mulai Hari Ini Saya Resmi Sebagai Warga Al-Zaytun
- Susno Duadji: Saya Sangat Kagum Pada Al-Zaytun
- Susno Duadji: Saya Sangat Tertarik Pada Al-Zaytun
- Susno Duadji Makan Buah Pisang Al-Zaytun
Rasanya Legit dan Sangat Manis - Salah Ketik Jadi Menteri Pertahanan, Teman Saya yang Cerita
Kivlan Zen Bikin Ketawa - Master Indonesia Raya 3 Stanza
Santri Kelas 6 Ma'had Al-Zaytun, Michelle Kadek Bhyantara binti I Gusti Ngurah Made Johny B, Asal Jakarta Selatan - Keren, Hafal Indonesia Raya 3 Stanza - 25 Tahun Ma'had Al-Zaytun
- Merinding, Tebak Lagu Apa
Peserta Al-Zaytun (Guru, Dosen, Wali Santri)