KSAD Pertama dari Generasi Akmil 90-an

Maruli Simanjuntak
 
0
250
Maruli Simanjuntak Saat Dilantik Menjadi KSAD
Maruli Simanjuntak Saat Dilantik Menjadi KSAD (Foto: Antara)

Maruli Simanjutak, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD, 2023-sekarang) yang juga menantu dari Luhut Binsar Pandjaitan, berhasil merintis karier yang gemilang dan sudah mengisi banyak posisi strategis di militer. Kariernya semakin bersinar ketika ia menjabat sebagai Danpaspampres (2018-2020), kemudian Pangdam IX/Udayana (2020-2022) dan Pangkostrad (2022-2023). Terpilihnya Maruli Simanjuntak sebagai KSAD menjadi penanda masuknya generasi Akmil 90-an di pucuk kepemimpinan TNI-AD.

Pada Rabu, 29 November 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), yang disertai dengan kenaikan pangkat menjadi Jenderal TNI, atau yang umumnya dikenal dengan bintang empat. Sebelum menjabat sebagai KSAD, lulusan Akademi Militer tahun 1992 ini memegang posisi sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) mulai 31 Januari 2022.

Pemilihan Maruli Simanjuntak sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menandai masuknya generasi Akmil tahun 90-an ke pucuk kepemimpinan TNI-AD. Bahkan, Maruli Simanjuntak memimpin beberapa senior di TNI-AD, seperti Wakil Kepala Staf TNI AD (Wakasad) Letjen Arif Rahman (lulusan Akmil 1988), Inspektur Jenderal TNI AD (Irjenad) Letjen Alfred Denny (lulusan Akmil 1988), dan Komandan Pusat Teritorial TNI AD (Danpusterad) Letjen Teguh Muji Angkasa (lulusan Akmil 1989).

Sebelumnya, jabatan KSAD dipegang oleh tujuh jenderal dari generasi Akmil tahun 80-an, mulai dari Jenderal (Purn) Pramono Edhie hingga Jenderal (Purn) Dudung Abdurachman dan Jenderal Agus Subiyanto.

Maruli Simanjutak lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 27 Februari 1970. Dia adalah anak ketiga dari lima bersaudara dan tumbuh besar di tanah Jawa. Ayahnya adalah seorang guru yang pernah mengajar di SMA Negeri 6 dan SMAK Dago Bandung, sedangkan ibunya seorang perawat.

Pada Januari 1999, Maruli Simanjutak menikahi Paulina br Pandjaitan, putri dari Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Mereka pertama kali bertemu saat acara SEA Games 1995, di mana Maruli berpartisipasi sebagai atlet judo, sementara Paulina bertugas sebagai Liasion Officer (LO) SEA Games 1995.

Maruli Simanjuntak dan Paulina br Pandjaitan memiliki dua orang anak yaitu Faye Simanjuntak dan Noah Simanjuntak. Faye Simanjuntak dikenal sebagai aktivis hak perempuan dan anak-anak melalui inisiatif ‘Rumah Faye’. Faye Simanjuntak pernah masuk dalam daftar anak muda berpengaruh (30 Under 30 Kategori Social Entrepreneur and Philantropy) versi Majalah Forbes Indonesia.

Karier militer Maruli Simanjuntak terbilang cemerlang dengan berbagai posisi strategis yang pernah diembannya. Keberhasilannya tak lepas dari reputasi sebagai individu cerdas, rendah hati, dan memiliki kemampuan intelijen yang luar biasa. Dia juga telah menyelesaikan sejumlah pendidikan militer lainnya, termasuk Sesarcabif, Seskoad Dikreg XLV, Sesko TNI, dan Lemhannas RI.

Maruli telah menjabat dalam berbagai posisi penting di Korps Baret Merah. Salah satunya adalah sebagai Komandan Batalyon (Danyon) 21 Grup 2 Kopassus. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Komando Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), posisi yang membutuhkan kualitas kepemimpinan dan kecerdasan taktis yang tinggi.

Kepercayaan atas kemampuannya semakin terlihat ketika Maruli ditunjuk sebagai Wakil Komandan Grup 1 Kopassus, dan kemudian dipromosikan menjadi Komandan Grup 2 Kopassus hingga tahun 2014. Pada tahun yang sama, Maruli dipercaya untuk memimpin Grup A Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) hingga tahun 2016, sebuah tanggung jawab yang menuntut keberanian dan ketangguhan dalam menghadapi situasi yang kompleks.

Advertisement

Maruli Simanjuntak terus mengukir prestasi ketika pada tahun 2016, ia diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Komandan Korem (Danrem) 074/Warastratama. Wilayah yang berada di bawah komando Korem ini meliputi kota-kota eks Karesidenan Surakarta, seperti Solo, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, Klaten, Wonogiri, dan Boyolali. Saat menjabat sebagai Danrem 074, Maruli Simanjuntak berhasil meraih Penghargaan sebagai Danrem terbaik dalam bidang Upaya Khusus (Upsus) Ketahanan Pangan Tingkat Nasional tahun 2016, sebuah pencapaian yang memperkuat reputasinya sebagai seorang pemimpin yang mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada tahun 2017, Maruli Simanjuntak diangkat sebagai Wakil Komandan Paspampres dengan pangkat bintang satu atau brigadir jenderal. Tahun berikutnya, ia menjabat sebagai Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro.

Pada tahun yang sama, 2018, Maruli Simanjuntak naik pangkat menjadi Komandan Paspampres dengan pangkat bintang dua atau mayor jenderal. Dua tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi Pangdam IX/Udayana. Pada awal tahun 2022, Maruli dipromosikan sebagai Pangkostrad, naik pangkat dari Mayor Jenderal menjadi Letnan Jenderal. Setelah hampir dua tahun menjabat sebagai Pangkostrad, Maruli Simanjutak dilantik sebagai KSAD.

Saat menjabat Pangdam IX/Udayana, Maruli Simanjuntak dijuluki “Bapak Air” atau “Jenderal Air” karena perannya dalam membantu membangun ratusan sumur di wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih. Di wilayah NTT, bahkan ada kelakar di tengah masyarakat bahwa jika Maruli Simanjuntak lewat, artinya air sudah dekat.

Per 21 Oktober 2023, program ‘KOSTRAD Peduli Air Untuk Rakyat’ yang digagas oleh Maruli Simanjuntak telah membangun 793 titik air. Lebih dari 200 ribu kepala keluarga atau 550 ribu orang dari Aceh hingga Merauke telah merasakan manfaat dari program tersebut. Salah satu program yang paling populer adalah pembangunan pompa hidram di berbagai daerah, terutama di NTT yang mengalami kekurangan sumber air. Menurut Maruli Simanjuntak, kurangnya akses terhadap air bersih merupakan salah satu penyebab kemiskinan dan stunting di Indonesia, oleh karena itu TNI AD terus berupaya keras untuk menyediakan air bersih sejak awal tahun 2023.

Sebagai seorang Pangkostrad, Maruli Simanjutak telah mengumpulkan sejumlah brevet dan penghargaan bergengsi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, mencerminkan pengakuan atas dedikasi dan keberhasilannya dalam mengemban tugas militer. Di antara koleksinya terdapat brevet militer dari dalam negeri seperti Brevet Kualifikasi Komando Kopassus, Brevet Kualifikasi Cakra Kostrad, Brevet Para Utama, dan Brevet Kualifikasi Intai Tempur (Taipur). Sedangkan brevet dari militer asing di antaranya, Special Forces Distinctive Unit Insignia (US Army), Master Parachutist Badge (Royal Thai Army), Master Parachutist Badge (Singapore Army), dan Advanced Military Free Fall Parachutist Badge (Singapore Army). (roy, red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini