Jejak rekam Letjen TNI Moeldoko terbilang cemerlang. Dia pernah ikut satuan teritorial, tempur, operasi di dalam dan luar negeri, berkecimpung di lembaga pendidikan termasuk menjadi Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional dan dipercaya sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD) di tahun 2013.
Menteri Pemberdayaan Perempuan Meutia Farida Hatta menegaskan pelecehan terhadap perempuan harus diberantas. Dia melihat, pelecehan terhadap perempuan terjadi di seluruh lapisan, dari bawah sampai atas. Pelecehan terjadi di kalangan dewan terhormat, juga publikasi media massa yang cenderung melecehkan citra perempuan.
Dia dijuluki maestro keroncong Indonesia. Gesang yang bernama lengkap Gesang Martohartono, pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917, seorang penyanyi dan pencipta lagu keroncong ternama. Namanya melegenda terutama berkat lagu Bengawan Solo ciptaannya. Sebuah lagu keroncong yang menyeberangi lautan. Lagu yang amat terkenal di Indonesia dan wilayah Asia lainnya, terutama di Jepang.
Berkat sumbangsihnya di dunia pendidikan, militer dan pemerintahan, nama, gambar dan foto dirinya diabadikan sebagai pahlawan perintis kemerdekaan dalam satu ruang tersendiri di Museum Monumen Yogya. Aktivis Muhammadiyah ini pernah mendirikan sekolah, berjuang bergerilya bersama Jenderal Soedirman, menjadi salah seorang pendiri Universitas Gajah Mada, walikota dan residen berpangkat gubernur. Bahkan namanya dijadikan nama jalan yang terletak di daerah Banjarsari Kota Surakarta.
Mantan Direktur Jenderal Pajak, 2001, ini terpilih menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dalam Sidang Anggota BPK, Rabu sore 21 Oktober 2009. Dia didampingi Wakil Ketua Dr. Ir. Herman Widyananda, SE, MSi. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua tersebut dilaksanakan melalui pemungutan suara secara bebas dan rahasia oleh sembilan Anggota BPK. Drs. Hadi Poernomo, Ak, pria kelahiran Pamekasan, 21 April 1947, itu menggantikan Dr. Anwar Nasution.
Dalam sepucuk surat panjang yang ditulisnya untuk Pak Harto (14/5) yang sedang dirawat di RSP Pertamina, Bismar menumpahkan perasaan empatinya kepada bekas presiden 32 tahun itu. Bismar menyatakan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh Pak Harto dan keluarga besarnya.
Dia seorang pastor yang sering dijuluki "Kasman" atau bekas Jerman yang sangat Indonesianis. Direktur Program Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta, ini akrab dipanggil Romo Magnis. Pelayanannya sebagai pastor (rohaniawan Katolik) melahirkan kecintaannya pada Indonesia. Dia pun menanggalkan kewarganegaraan Jerman beralih menjadi warga negara Indonesia.
Dia memperoleh banyak kepuasan batin lewat berbagai pengabdian di beberapa BUMN. Dia sangat berperan membangun dan meningkatkan kinerja PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) sekaligus membangun sebuah komunitas masyarakat baru di Bontang. Dia juga berhasil menyelamatkan PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) dari kebangkrutan bahkan sampai berhasil memberikan dividen 50 juta dolar AS selama ia bertugas di sana. Kemudian diperhadapkan pada aneka problematika PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang.
Seluruh pelosok negeri nusantara pernah mendengar dan menyanyikan lirik indah sebuah lagu, Bagimu Negeri, yang diciptakan oleh Kusbini. Dia berhasil menciptakan lagu fenomenal yang tetap dikumandangkan hingga saat ini karena lagunya sanggup membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air Indonesia. Boleh dikatakan, ia termasuk salah satu pejuang kemerdekaan yang berjuang lewat karya dan lagu.
Walikota Kota Surakarta (Solo), Ir. Joko Widodo atau akrab dipanggil Jokowi, dikenal sebagai pemimpin yang sederhana, tegas, jujur dan selalu berpihak pada wong cilik. Ia bertekad mengubah wajah kota Surakarta menjadi lebih sejahtera, hijau dan modern tanpa menghilangkan jati diri sebagai masyarakat Jawa yang setia memegang budaya dan tradisi.
Beberapa karya patung monumental telah terlahir dari tangan kreatif pematung lulusan ITB ini. Diantaranya, Patung Garuda Wisnu Kencana (Bali), Monumen Jalesveva Jayamahe (Surabaya), dan Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta). Dalam berkarya, peraih penghargaan Jasa Adiutama dari ITB tahun 2009 ini lebih memilih menggunakan bahan kuningan dan tembaga.
Pengalaman sekolah kehidupan paripurna yang dijalani Romli, menyepuhnya menjadi seorang insan yang tidak hanya memaknai persahabatan sebagai kepentingan, melainkan juga sekaligus sebagai kewajiban insani yang beriman. Dia memaknainya sebagai jalan yang dibentangkan Allah Swt baginya untuk menghantarnya ke jenjang pengalaman (sekolah kehidupan) paripurna.