Teguh demi Kesejahteraan Rakyat

Alex Noerdin
 
0
321
Alex Noerdin
Alex Noerdin | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] Berani mengambil risiko dan teguh pada pendirian demi kesejahteraan rakyat, itulah tipe kepemimpinan Alex Noerdin. Setelah sukses memimpin Kabupaten Musi Banyuangi selama dua periode, anak pejuang yang sukses dalam berbagai bidang kehidupan ini dipercaya menjabat Gubernur Provinsi Sumatera Selatan.

Alex Noerdin, putera ketiga dari tujuh bersaudara pasangan H. Moehamad Noerdin Pandji, seorang pejuang pada masa kemerdekaan dan Hj. Siti Fatimah, ditempa dalam keluarga yang taat beragama dan penuh kedisiplinan. Tidaklah mengherankan apabila pria kelahiran Palembang, 9 September 1950 ini merangkai perjalanan hidupnya dengan berbagai prestasi. Ia menyelesaikan kuliahnya dengan meraih dua gelar dalam waktu yang berdekatan, yakni gelar sarjana teknik dari Universitas Triksakti Jakarta yang diraihnya pada tahun 1980 dan tahun berikutnya (1981) ia meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Atmajaya, Jakarta.

Sejumlah pendidikan dan pelatihan di luar negeri pernah dikecapnya seperti International Training Course in Regional Development Planning, United Nations Centre for Regional Development (UNCRD) Nagoya, Japan (1985); Post Graduate Diploma: Integrated Development Management Institute for Housing Studies, Roterdam Netherlands (1987-1988); Program of the United Housing Urbanization, Harvard University, Cambridge (1992); International Training Course in Integrated Urban Policy United Nations Population Fund (UNFP) Kobe, Japan (1996).

Setelah menyandang gelar sarjana, pria yang dinobatkan sebagai kepala daerah paling berpengaruh di media tahun 2010 versi lembaga riset politik Cham Politika ini, memulai karirnya dari bawah dengan menjadi Staf Bappeda, pegawai negeri sipil di Pemda Tingkat I. Secara perlahan jabatannya terus menanjak hingga menjadi kepala dinas.

Pada tahun 1989, oleh Pemda Tk I Sumatera Selatan, ia diangkat menjadi Kacabdin Pariwisata Kodya Palembang dan Kabupaten Musi Banyuasin. Tapi pada tahun 1998, ia ditarik kembali ke Pemda Tk I sebagai Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan.

Selanjutnya pada tahun 1999, Alex diangkat menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Dua tahun jadi Sekda, ia kemudian terpilih menjadi Bupati Muba untuk periode 2001-2006. Atas keberhasilannya membangun Kabupaten Muba pada periode pertama kepemimpinannya, ia kembali terpilih memimpin Kabupaten itu untuk periode 2007-2012.

Saat menjadi Bupati Kabupaten Muba, Alex banyak melakukan terobosan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, ekonomi dan lainnya. Sejak memimpin Muba tahun 2002, ia mengalokasikan 20 persen lebih APBD untuk pendidikan. Untuk tahun 2002 misalnya, APBD pendidikan mencapai 20,01%, selanjutnya tahun 2003 (21,81%), hingga tahun 2006 sempat mencapai 26,02%.

Pendidikan gratis bagi sekolah negeri, baik SD, SMP, dan SMA negeri sudah diberlakukannya sejak tahun 2002. Pelahan-lahan pada tahun 2006 diperluas hingga sekolah swasta dan madrasah. Tahun 2007 kembali diperluas ke tingkat akademi, yaitu Politeknik dan Akademi Perawat Sekayu dengan standar internasional. Sementara untuk meningkatkan kualitas guru, sejak 2005, Alex memberikan kuliah gratis kepada 1800 orang guru.

Pada bidang kesehatan, Alex mewujudkan program Berobat Gratis. Pengobatan mulai dari Puskesmas Pembantu, Puskesmas, bahkan pengobatan dapat dirujuk ke RSUD Sekayu, RSU Mohammad Hoesin Palembang, hingga RS Cipto Mangoenkoesoemo Jakarta diberikan secara gratis. Terhadap dua hal di atas, yakni pendidikan dan kesehatan, Alex sangat memberikan perhatian karena ia meyakini bahwa peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci dari pembangunan berkelanjutan.

Alex juga memberikan pelayanan pembuatan sertifikat tanah gratis bagi warga yang tidak mampu sejak tahun 2006, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pembuatan Akta Kelahiran, Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, bahkan dalam pembuatan SIM. Kepeloporan H. Alex Noerdin dalam kepedulian meringankan beban rakyat yang tidak mampu juga diwujudkan dalam program Khitan Gratis, Pelayanan KB Gratis, Melahirkan Gratis, bahkan Menikah Gratis.

Advertisement

Di bidang infrastruktur, ia berhasil melakukan perbaikan jalan yang rusak parah menjadi relatif lebih baik sepanjang 1.000 km. Sementara di bidang pertanian, ia berhasil mengangkat Kabupaten Muba menjadi salah satu Lumbung Padi di Provinsi Sumatera Selatan. Dan yang tak kalah penting, selama delapan tahun Alex Noerdin menjadi Bupati Muba, APBD Muba yang hanya Rp 175 miliar di awal pemerintahannya, naik menjadi 4,7 triliun atau meningkat 1.000 persen lebih tanpa ada utang.

Saat menjadi Bupati Kabupaten Muba, Alex banyak melakukan terobosan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, ekonomi dan lainnya. Mengalokasikan 20 persen lebih APBD untuk pendidikan dengan memberikan pendidikan gratis bagi sekolah negeri, baik SD, SMP, dan SMA negeri.Pelahan-lahan pada tahun 2006 diperluas hingga sekolah swasta dan madrasah. Tahun 2007 kembali diperluas ke tingkat akademi, yaitu Politeknik dan Akademi Perawat Sekayu dengan standar internasional. Sementara untuk meningkatkan kualitas guru, sejak 2005, Alex memberikan kuliah gratis kepada 1800 orang guru.

Di tengah masa jabatannya sebagai bupati, pada tahun 2008 suami dari Hj. Eliza Alex ini mendaftar mengikuti pemilihan gubernur Provinsi Sumatera Selatan. Dalam pemilihan gubernur itu, ia berhasil mengalahkan saingannya dan dilantik menjadi gubernur untuk periode 2008-2013 pada 7 November 2008. Ketika Alex menjadi Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), program-programnya ketika memimpin Kabupaten Muba terus ia lanjutkan. Program sekolah gratis dan pelayanan kesehatan gratis misalnya, terus ia perluas yakni untuk seluruh warga Sumsel.

Tidak hanya sukses dalam bidang pendidikan dan karir, ia juga aktif di berbagai organisasi baik organisasi kepemudaan/kemasyarakatan maupun organisasi keolahragaan dan politik. Ia misalnya dipercaya menjadi Ketua DPD Golkar Sumsel untuk periode 2004-2009, Ketua DPD Patriot Panca Marga Sumsel, Ketua DPD INKAI Sumsel (1993-1995), Ketua Umum Pengprov Perbakin (2006-2010), dan lain sebagainya.

Atas prestasinya selama di pemerintahan, ayah tiga anak ini telah mengantongi puluhan penghargaan atas nama pribadi maupun atas nama Pemda. Seperti, Satyalancana Pembangunan bidang pendidikan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, gelar Sultan Agung H Alex Noerdin Bandar Adat Munggu dari kerabat adat Munggu, dan penghargaan Tokoh Aparatur Negara Anti Narkoba pada 5 Juni 2008.

Tidak seperti kebanyakan orang yang sukses di bidang karir namun mengorbankan keluarga, Alex Noerdin merupakan sosok kepala keluarga yang baik. Atas pertimbangan dan kesepakatan bersama, isterinya Hj. Sri Eliza memilih menjadi ibu rumah tangga agar fokus mengurus dan mendidik anak-anaknya.

Keputusan ini tidaklah sia-sia. Anak pertamanya, H. Dodi Reza Alex, Lic. Econ, MBA lulus magna cumlaude dari Solvay Business School, Universite Libre de Bruxelles, Brussels, Belgia. Sekarang ia menjadi pengusaha muda sukses di Jakarta. Bisnisnya sama sekali tidak bersinggungan dengan pemerintahan tempat ayahnya menjadi Bupati. Dodi menikah dengan Hj. Thia Yufada, presenter Metro TV, dan dikaruniai anak kembar Aletta Khayarra Alex dan Atalie Mazzaya Alex. Kemampuan dan prestasinya membuat Dodi sekarang dipercaya sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Sumatera Selatan. Anak kedua, Deni Akendra Alex, meninggal dunia tahun 2003. Anak ketiganya, Hj. Luri Elza Alex SH, LLM, adalah seorang pengacara. Ia menikah dengan H. Marko Klemt, LLM yang juga seorang pengacara. Mereka tinggal di Frankfurt, Jerman.

Berkat kepemimpinan dan teladannya, pemerintah pusat memercayakan Provinsi Sumsel menjadi tuan rumah penyelenggaraan SEA Games XXVI tahun 2011. Selain Sumsel, ada tiga daerah lain yang menjadi tuan rumah yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Alex bersama jajarannya dengan penuh keberanian membangun berbagai sarana olahraga baru berstandar internasional termasuk perkampungan atlet (athlete village) yang berbiaya triliunan rupiah. Di saat pemerintah daerah-daerah lain tidak punya keberanian membuat sebuah terobosan besar karena takut “digeledah” KPK, Alex justru tampil dengan program-programnya yang spektakuler. Alex memahami betul bahwa pembangunan itu penuh risiko. Namun baginya, kalau niatnya baik, tidak ada yang perlu ditakutkan. “Kalau saya tidak berani melakukan itu, tidak akan pernah ada SEA Games di Sumsel. Bisa-bisa SEA Games 2011 di Indonesia batal,” katanya.

Untuk mewujudkan ide-idenya, ia menggaet investor. Di sinilah kelihaian Alex ditunjukkan dimana selama ini ia berhasil membangun berbagai fasilitas yang nilainya triliunan di daerah pemerintahannya tanpa perlu menyentuh APBD. Ia merangkul kalangan dunia usaha di Sumsel dengan program BOT (build, operate, transfer). Di sini, pihak swasta yang membangun sarana olahraga sekaligus menjadi pengelolanya, tapi setelah sekian tahun tertentu, pengelolaannya harus dikembalikan ke pemerintah. Bio TokohIndonesia.com | hs-mlp

Data Singkat
Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan (2008-2013) / Teguh demi Kesejahteraan Rakyat | Ensiklopedi | Bupati, Gubernur, Pemimpin, Atmajaya, Trisakti

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini