Unggulan Cagub Jakarta

Joko Widodo
 
0
215
Joko Widodo
Joko Widodo | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] Walikota Solo Joko Widodo (Jokowi) mencuat sebagai salah seorang unggulan kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta. Banyak pihak yang menghendaki pemimpin bijak dan bersahaja itu memimpin Ibukota periode 2012-2017.

Keberhasilan kepemimpinannya yang fenomenal menakhodai penataan Kota Solo, telah membuat banyak pihak terpikat membicarakan dan mendorongnya untuk berkenan ikut dalam Pemilukada DKI Jakarta yang akan berlangsung Juli 2012.

Pada akhir November 2011, seratusan pakar mendiskusikan sosok siapakah yang paling pantas memimpin Jakarta 2012-2017. Dalam diskusi yang digelar Cyrus Network bersama Laboratorium Psikologi Politik Fakultas Psikologi UI itu, nama Walikota Solo Jokowi, muncul sebagai unggulan teratas.

Seratusan tokoh yang merupakan akademisi, pakar manajemen organisasi, profesional, pengamat, LSM perkotaan, media, konsultan, politisi dan pemuda serta organisasi kemahasiswaan itu melakukan penilaian dengan melihat sembilan dimensi yakni visioner, leadership, intelektualitas, keterampilan politik, keterampilan komunikasi politik, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, penampilan dan integritas moral.

Jokowi sendiri belum menyatakan kesediaannya ikut bertarung dalam Pemilukada Gubernur Jakarta. Itu urusan partai (PDIP). Jika partai sudah mengambil sikap, kita siap bertarung,” ujar Jokowi dalam percakapan dengan Ch. Robin Simanullang Wartawan TokohIndonesia.com

Puluhan nama dinominasikan kemudian berdasar sembilan dimensi tersebut diuji dan dikaji dengan metode delphi. Tahap pertama, metode penelitian dilakukan dengan focus group discussion, terdiri 10 grup. Dilanjutkan survei opinion leader pada tahap kedua. Hasilnya, diperoleh peringkat dimana Jokowi meraih peringkat teratas dengan skor 6,98. Disusul Faisal Basri 6,7; Fadel Muhammad 6,3; Sandiaga Uno 6,15; dan Chairul Tanjung skor 6,10.

Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi saat memaparkan hasil survei opinion leader Jakarta 2012 di Ballroom Hotel Akmani, Jl KH Wahid Hasyim 91, Jakarta, mengatakan pihaknya merekomendasikan agar Joko Widodo, Faisal Basri, Fadel Muhammad, Sandiago Uno dan Chairul Tanjung, mau membuka hati menerima panggilan mulai memperbaiki kondisi Ibukota.

Hasan Nasbi mengatakan memang sudah ada beberapa nama yang akan maju dalam Pemiluka DKI 2012, namun pihaknya merasa terpanggil mendorong beberapa nama yang memiliki kualifikasi terbaik versi riset tersebut. Dia menegaskan, sosok Jokowi yang menolak mal dan mempertahankan pasar tradisional, dinilai masyarakat sebagai langkah baik dan menarik simpati.
Kemudian berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Cyrus Network dalam rentang waktu tanggal 9-13 Januari 2012, elektabilitas Jokowi naik menjadi 17,3 persen, menempel ketat Fauzi Bowo yang meraih 24 persen. Disusul Tantowi Yahya 12,3 persen; Faisal Basri 12,0 persen; Wanda Hamidah 4,7 persen; dan Prijanto 4,3 persen.

Kendati Jokowi masih berada di poisisi kedua menggeser Tantowi Yahya, menurut Direktur Eksekutif Direktur Eksekutif Cyrus Network, Hasan Nasbi, tingkat elektabilitas Jokowi akan terus bergerak naik mengingat respon positif dari masyarakat terhadap tindakannya menggunakan mobil Kiat Esemka sebagai mobil dinas.

Menurut Hasan, sebelumnya saja tanpa sosialisasi, nama Jokowi sudah masuk lima besar dengan hasil survei sekitar enam persen. Hasan melihat tren posisi Jokowi ini bisa terus naik. “Justru pendapat kontra atas tindakan Jokowi tentang mobil Kiat Esemka malah akan semakin melambungkan posisinya,” ujar Hasan.
Jokowi sendiri belum menyatakan kesediaannya ikut bertarung dalam Pemilukada Gubernur Jakarta. “Itu urusan partai (PDIP). Jika partai sudah mengambil sikap, kita siap bertarung,” ujar Jokowi dalam percakapan dengan Ch. Robin Simanullang Wartawan TokohIndonesia.com, seusai menerima sejumlah mahasiswa, peneliti dan wartawan di rumah dinas Walikota Solo, belum lama ini.

DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta sudah sejak akhir November 2011 memantapkan keputusan mempertahankan Jokowi sebagai salah satu calon yang akan diusung pada pemilukada DKI 2012, meski Jokowi tidak mengembalikan formulir pendaftaran calon gubernur. Begitu pula DPP PDIP telah menominasi Jokowi. DPP PDI lebih dulu menempuh mekanisme survei sebelum mengambil keputusan. Sumber TokohIndonesia.com menyebut dalam survei internal PDIP, nama Jokowi berada di urutan teratas. Namun, PDIP belum mengumumkan hasil survei tersebut.

Advertisement

Tampaknya, Jokowi belum akan bersikap secara resmi sebelum ada keputusan dari DPP PDIP. Kendati sudah banyak pihak yang mengubunginya, termasuk berencana menyandingkannya dengan ‘orang besar’, dia tidak mau gegabah dalam mengambil sikap. “Saya ini hanya orang bodoh, harus mengukur diri. Di samping itu, realita politik mesti dikalkulasi secara bijak dan cermat. Dihitung untung ruginya secara politik. Kemudian, harus jelas siapa yang mendukung,” ujar Jokowi.

Dia tidak mau awur-awuran. Jokowi menegaskan bahwa kalkulasi untuk maju dalam Pemilukada  DKI Jakarta harus bisa menang. Dia menegaskan jika kalkulasinya tidak bisa memenangkan Pemilukada tersebut maka lebih baik ia terus membenahi Kota Solo. Sementara, warga Kota Solo pun masih sangat membutuhkannya. Maklum, pada Pemilukada Walikota Solo 2010, Jokowi yang berpasangan dengan FX Hadi Rudyatmo meraih suara 91 persen.

Namun, jika Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia yakin Wakil Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo akan mampu mengabdikan diri lebih baik lagi dalam melanjutkan pembangunan dan penataan Kota Solo. Penulis: Ch. Robin Simanullang – Hotsan | Bio TokohIndonesia.com |

 

Data Singkat
Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia / Unggulan Cagub Jakarta | Ensiklopedi | Walikota, Gubernur, solo, DKI, Cagub

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini