Berkibar di Perusahaan Telekomunikasi

Hasnul Suhaimi
 
0
353
Hasnul Suhaimi
Hasnul Suhaimi | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Tiga perusahaan seluler dalam negeri pernah mendapatkan sentuhan ide, pemikiran dan tenaganya. Dua diantaranya bahkan menempatkan dia sebagai direktur utama. Peraih penghargaan Telecom CEO of The Year 2011 ini juga terkenal sebagai CEO di Indonesia yang rajin menulis di blog pribadinya.

Hasnul Suhaimi lahir di Bukittinggi, pada 23 April 1957. Di kota kelahirannya itu, ia dibesarkan bersama lima saudaranya yang lain. Ayahnya, Suhaimi, adalah seorang guru sejarah yang pernah menjadi guru teladan tingkat SMP tahun 1974. Dari sang ayah, Hasnul banyak memetik pelajaran terutama perjuangan dalam menghadapi hidup. Selain menjadi guru, ayahnya tetap giat berusaha menambah penghasilan keluarga dengan berjualan, membuka usaha penerbitan buku Usaha Ikhlas yang masih ada saat ini.

Sementara ibunya mengajarkan semua anak-anak bersikap lembut dan selalu beramal. Sampai saat ini ibu masih selalu mengingatkan kami, anak-anaknya, untuk salat, zakat, berkurban, dan sedekah,” kata Hasnul mengenang wanita yang telah melahirkannya itu.

Didikan serta pembelajaran soal makna hidup yang didapatnya dari ayah dan ibunya tercinta rupanya berhasil membentuk karakternya menjadi pribadi yang ramah, rendah hati, dan terbuka. Hingga pada akhirnya ia berhasil meraih posisinya sebagai orang nomor satu di PT XL Axiata Tbk, produsen kartu seluler XL yang diembannya sejak 1 September 2006. Sebelum memangku jabatan prestisius itu, Hasnul sudah banyak makan asam garam di dunia telekomunikasi Indonesia.

Sarjana teknik elektro lulusan ITB berdarah Minang ini mengawali karir dari sebuah perusahaan perminyakan dan gas sebagai instrument engineer. Tapi profesi itu tak terlalu lama ditekuninya.

Setelah itu ia bekerja di perusahaan minyak Schlumberger sekitar tahun 1981. Ketika itu industri telekomunikasi Tanah Air belum berkembang seperti sekarang. Operator komunikasi yang muncul pun masih dapat dihitung dengan jari.

Namun ia justru melihat peluang besar di dunia telekomunikasi Indonesia. Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 1983, Hasnul memutuskan pindah ke PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. Di perusahaan yang sering disingkat dengan sebutan PT Indosat itu, ia mengawali karirnya sebagai staf perencanaan. Di sela-sela kesibukannya mengembangkan Indosat, ia mendapat kesempatan untuk mengambil program MBA di Universitas Hawaii, Manoa, Amerika Serikat dan lulus tahun 1992. Sewaktu bekerja di Indosat, ia sempat ditugaskan ke Telkomsel selama dua tahun untuk menjadi Direktur Niaga, lalu ke IM3.

Tetap loyal terhadap pekerjaan yang digeluti tentu bukan hal yang mudah. Apalagi, ketika tawaran untuk berpindah kerja ke bidang lain dengan imbalan menggiurkan tak henti berdatangan. Hasnul Suhaimi termasuk yang mampu memegang loyalitas seperti itu. Memang ia berpindah tetapi tidak ke bidang selain telekomunikasi.

Dengan bertambahnya ilmu, kinerja Hasnul di Indosat semakin meningkat. Hingga pada akhirnya, ia berhasil menduduki jabatan puncak sebagai Direktur Utama PT Indosat di tahun 2005. Hasnul hanya setahun menyandang predikat sebagai orang nomor satu di perusahaan tersebut. Pada tahun 2006, ia memutuskan untuk keluar dari Indosat dan bergabung dengan PT Excelcomindo Pratama Tbk sebagai Presiden Direktur menggantikan posisi Christian Manuel de Faria. Perusahaan itu berganti nama menjadi PT. XL Axiata Tbk mulai 23 Desember 2009.

Hasnul mengakui kalau dirinya menikmati berkecimpung di dunia telekomunikasi dengan segala suka duka dan tantangan yang dihadapinya. Ia pun melihat tantangan yang berbeda di XL. Tantangan yang dimaksud Hasnul adalah bagaimana ia harus mampu mengambil keputusan yang dilematis di tengah kondisi perusahaan yang sedang mengalami masa-masa cukup berat akibat strategi bisnis yang tidak tepat pada masa lalu. Untuk melakukan hal tersebut ternyata tidak hanya membutuhkan keberanian untuk ‘gambling’ tetapi juga mengambil risiko di mata pemegang saham.

Sebagai bos PT. XL yang baru, Hasnul berkomitmen untuk memimpin XL menuju visinya menjadi penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi terpilih di seluruh Indonesia, baik bagi pelanggan individu maupun kalangan bisnis. Walau mengaku tidak ada sesuatu yang dikejar dalam hidupnya, Hasnul ingin melihat XL bertambah maju. Kini, setelah beberapa tahun memimpin XL, Hasnul tetap memegang komitmen tersebut. Karena baginya, jabatan merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab.

Advertisement

Sejak memimpin, Hasnul telah membuat transformasi yang signifikan di perusahaan XL. Ia mengembangkan strategi baru untuk memperkuat jaringan XL, pemasaran dan konsolidasi internal perusahaan. Strategi inilah yang menghasilkan layanan bertarif rendah sehingga meningkatkan pangsa pasar, pendapatan dan marjin keuntungan perusahaan. Walaupun begitu, ia mengaku masih memendam sebuah obsesi, yakni memberikan pelayanan Internet murah tetapi berkualitas. Menurutnya hal tersebut penting untuk membuka cakrawala berpikir bangsa Indonesia.

Hasnul mengakui kalau dirinya menikmati berkecimpung di dunia telekomunikasi dengan segala suka duka dan tantangan yang dihadapinya. Ia pun melihat tantangan yang berbeda di XL. Tantangan yang dimaksud Hasnul adalah bagaimana ia harus mampu mengambil keputusan yang dilematis di tengah kondisi perusahaan yang sedang mengalami masa-masa cukup berat akibat strategi bisnis yang tidak tepat pada masa lalu. Untuk melakukan hal tersebut ternyata tidak hanya membutuhkan keberanian untuk ‘gambling’ tetapi juga mengambil risiko di mata pemegang saham. Situasi semacam itu pernah dialaminya di masa-masa awal memimpin XL.

“Bagi saya, setiap pekerjaan ada tantangannya. Kalau saya melihat, semakin banyak pemain di telekomunikasi, semakin menantang dan menarik,” ujar Hasnul. “Seperti golf saja. Untuk memasukkan ke hole, bagaimana agar bola tidak masuk ke pasir atau air. Seperti itu tantangannya. Semakin lama, dunia ini semakin menarik,” lanjut pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan Program Indonesia Marketing Association tersebut. Tampaknya itu pula salah satu alasan mengapa ia memilih keluar dari Indosat karena perusahaan besar itu sudah dalam posisi stabil saat itu.

Selain terus mengeluarkan inovasi dan meningkatkan mutu pelayanan, Hasnul juga ingin semakin mendekatkan XL dengan masyakat. Salah satu caranya adalah dengan rajin menulis di blog. Menurut praktisi dunia blog, Onno W Purbo, Hasnul Suhaimi adalah satu-satunya CEO di Indonesia yang rajin ngeblog. Hasnul menjelaskan mengapa ia memilih blog sebagai media berekspresi, “Kalau iklan kan durasinya singkat sehingga tidak semua informasi bisa tersampaikan. Kalau advertorial, orang malas baca. Saya berharap lewat blog ini, informasi-informasi mengenai XL yang selama ini tidak diketahui oleh masyarakat, secara perlahan-lahan bisa tersampaikan,” ujar ayah dua putra ini. Tapi walau tujuannya seperti itu, blognya tidak berisi iklan-iklan yang membosankan. Isinya menarik, selain itu banyak hal bermanfat yang bisa diperoleh.

Pada Desember 2009, Hasnul mendapatkan penghargaan sebagai CEO Idaman versi Majalah Warta Ekonomi. Penilaian ini berdasarkan survey atas beberapa CEO yang dinilai mampu membawa perusahaannya menjadi lebih maju, memiliki citra yang baik, cerdas, memiliki strategi bisnis yang tajam, dan piawai mengelola perusahaan, serta memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Pada 4 November 2010, Hasnul terpilih sebagai The Best Chief Executive Officer (CEO) Indonesia 2010 dari Majalah SWA. Penghargaan ini didasarkan pada penilaian atas dua parameter (CEO Index) yakni kepemimpinan dan komitmen karyawan. The Best CEO tahun 2010 itu dipilih dari 300 kandidat dengan cara survey online kepada 30-50 karyawan yang menjabat 1-4 level di bawah CEO. Hasnul dinilai sukses merevitalisasi PT XL Axiata yang pada awal tahun 2007 sempat stagnan.

Kemudian pada April 2011, Hasnul mendapat penghargaan dari Telecom Asia Awards 2011 sebagai Telecom CEO of The Year sementara PT XL Axiata sebagai Best Emerging Market Carrier. Para pemenang Telecom Asia Award 2011 adalah yang terbaik dari lebih 100 operator baik jaringan tetap, mobile, maupun konvergensi dari seluruh penjuru Asia. Penetapan pemenang dilakukan secara bertahap melalui serangkaian penilaian yang dilakukan oleh pembaca majalah Telecom Asia, juri, juga editor.

Berbagai keberhasilan yang diraih Hasnul itu tidak lepas dari dukungan istri dan anak-anaknya. Jika di dunia kerja, Hasnul bisa dibilang sosok yang ambisius, lain halnya saat ia di rumah bersama istri dan kedua putranya. Hasnul mengaku, ia dan sang istri merupakan pasangan yang biasa saja serta tidak memasang target yang muluk-muluk. Begitu juga dalam mendidik buah hatinya, ia tak mau memaksakan segala kehendaknya. Hasnul merasa bahwa mereka punya jalan hidup dan bakat masing-masing. Demikian juga dengan dirinya, sang ayah ahli sejarah sedangkan ibundanya berprofesi sebagai guru, tetapi ia malah menekuni dunia marketing dan teknik.

Rencananya, kalau sudah pensiun, Hasnul berniat untuk menjadi pengajar seperti kedua orang tuanya. Bila Tuhan menghendaki, ia ingin menjadi dosen di almamaternya, ITB, tetapi mengajar di bidang bisnis, bukan teknik. eti | muli, red

Data Singkat
Hasnul Suhaimi, CEO PT XL Axiata Tbk, 2006-sekarang / Berkibar di Perusahaan Telekomunikasi | Direktori | CEO, ITB, Dirut, Telekomunikasi, teknik, teknik elektro, PII

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini