Dinominasikan Jadi Menkeu

Irsan Tanjung
 
0
214
Irsan Tanjung
Irsan Tanjung | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Dia salah seorang dari 99 pendiri Partai Demokrat yang kemudian menjabat Ketua DPP Partai Demokrat. Dia pun terpilih menjadi anggota DPR-RI (2004-2009). Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini berperan mensupport tema kampanye ekonomi SBY-MJK. Ia dinominasikan menjadi menteri keuangan.

Dia adalah ekonom yang berani menggagas meningkatkan belanja pemerintah untuk menggerakkan ekonomi, memberlakukan defisit anggaran, serta menjadwal ulang pembayaran utang luar negeri secara bilateral.

Menurutnya, investasi modal asing belumlah segera dapat diraih sebab mesti diawali langkah belanja tinggi pemerintah. Ia tergolong ekonom pemberani yang tak konservatif sebab mau keluar dari arus utama ekonomi yang berlaku umum.

Usai kemenangan pasangan Capres-Cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Muhammad Jusuf Kalla pada Pilpres tahapan kedua 20 September 2004, pasar menunggu siapa tim ekonomi pemerintahan dalam lima tahun ke depan. Nama Prof Dr Irsan Tanjung, yang sudah kenyang dengan pengalaman dan dikenal sangat profesional di bidangnya termasuk yang dinominasikan dalam tim ekonomi SBY-JK.

Ia bukan hanya pernah menjadi pejabat di Departemen Keuangan, ia juga mengajar di beberapa perguruan tingggi, komisaris di beberapa bank nasional terkemuka, menjadi pemikir dan pemasok utama isu ekonomi dalam setiap kampanye SBY-Kalla. Dia juga salah seorang pendiri sekaligus Ketua DPP Partai Demokrat yang berhasil meraih 52 kursi di parlemen pada Pemilu Legislatif 5 April 2004. Dan lebih spekatakuler lagi, Partai Demokrat berhasil mendudukkan pasangan SBY-Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004-2009.

Sesuai dengan keahlian Irsan lalu menjadi salah satu ketua yang mengurusi platform dan kebijakan partai di bidang ekonomi. Sejak itulah Irsan dibantu sejumlah anggota tim ekonomi terus-menerus memberi masukan kepada SBY. Mengingat kesibukan SBY yang bertumpuk baik semasih Menteri Koordinator Politik dan Keamanan maupun setelah mundur dan aktif berkampanye, tak ada waktu tetap bagi tim Irsan bertemu SBY. Mereka hanya berusaha mengoptimalkan waktu masing-masing.

Dalam perjalanannya kemudian Irsan menjadi bukan pemasok tunggal isu-isu ekonomi ke meja SBY dan MJK. Ada yang disebut sebagai The Brighteen Institute, atau Tim Lembang 9. Demikian pula hadir pengamat pasar modal Lin Che Wei yang menjadi sukarelawan. Semua secara sinergis menjadi penopang utama perumusan kebijakan ekonomi terhadap SBY-Kalla. Sebagai seorang demokrat sejati Irsan Tanjung tak merasa terusik dengan kehadiran “teman baru” itu.

Irsan Tanjung selalu bernada bicara terpola, tenang, sorot matanya teduh tak berprasangka, penuh kerendahan hati sebagaimana seorang beriman. Itu, sepadan pula dengan paduan jas, dasi, dan sepatu yang biasa dikenakan. Penampilan rapi itu diatur oleh istrinya tercinta boru Siregar, yang memberinya tiga orang putri dan satu putra, Sandra, Helena, Trina, dan Edwin.

Irsan Tanjung yang berpenampilan tenang ternyata seorang ekonom penganut gerak ekonomi yang berani alias tidak konvensional. Beranjak dari kondisi riil perekonomian Indonesia yang butuh pemantik besar untuk segera hidup dan bangkit, ia menggagas pentingnya pertumbuhan ekonomi untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Resepnya, ia mengusulkan peningkatan belanja pemerintah dan memperbesar defisit anggaran. Defisit anggaran ini adalah sesuatu yang biasanya selalu dihindari kalangan “ekonom konservatif”. Ini yang membuat Irsan Tanjung menjadi dijuluki seorang “ekonom pemberani”.

Sebagai guru besar ekonomi ia tentu sangat mengetahui betul bahwa mesin utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah investasi, bukan dengan menaikkan belanja pemerintah. Namun titik pijak dan titik awal kebangkitan perekonomian Indonesia saat ini adalah titik dimana pemodal asing masih belum kunjung datang. Karena itu pemerintah mesti berinisiatif memberi teladan untuk menumbuhkan kepercayaan investor. Ia menganggap stabilitas fiskal perlu tetapi seorang Irsan Tanjung ternyata lebih suka stabilitas yang dinamis bukan statis.

Advertisement

Pola pikir yang demikian menyempal dari arus utama terlihat pula dalam bagaimana konsep Irsan Tanjung menangani utang luar negeri. Ia menekankan pentingnya meminta penjadwalan utang dari negara-negara kreditor agar utang tak membebani anggaran. Belajar dari pengalaman pada masa awal Orde Baru, putusnya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional (IMF) yang membuat hilangnya payung kerjasama multilateral membuat pendekatan penjadwalan utang luar negeri dapat dilakukan secara bilateral kepada negara-negara pemberi pinjaman.

Kendati sering disebut-sebut sebagai salah seorang kandidat terkuat Menteri Koordinator Perekonomian, ia dengan rendah hati menyebut “nothing to lose” terhadap kemungkinan memperoleh jabatan itu. Sebab, ini kata Irsan, semuanya ditentukan oleh SBY. ht, sumber utama dari Tempo Interaktif

Data Singkat
Irsan Tanjung, Guru Besar FE Universitas Indonesia / Dinominasikan Jadi Menkeu | Direktori | Partai, Guru Besar, DPR, UI, pendiri, demokrat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini