Meniti Karir di Departemen PU

Hermanto Dardak
 
0
2921
Hermanto Dardak
Hermanto Dardak | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Dr. Ir Hermanto Dardak, MSc meniti karirnya di Departemen Pekerjaan Umum selama kurang lebih 30 tahun. Direktur Jenderal Bina Marga Departemen PU (2007-2009) dan Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen PU (2005-2007) ini akhirnya dipercaya menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum (2009-2014).

Dalam karirnya, pemilik nama lengkap Achmad Hermanto Dardak ini lebih banyak bekerja di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, satuan tugas Dinas PU yang membuat sarana transportasi jalan di Tanah Air. Setelah lebih dari tiga puluh tahun berkarir di Departemen Pekerjaan Umum, Hermanto mendapat kepercayaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai Wakil Menteri PU mendamping Djoko Kirmanto pada Kabinet Indonesia Bersatu II dan dilantik pada 11 November 2011.

Sejak kecil, Hermanto Dardak kelahiran Trenggalek, Jawa Timur 9 Januari 1957, ini bercita-cita ingin menjadi insinyur. Setelah lulus dari SMAN I Trenggalek, ia masuk ke Institut Teknologi Bandung (ITB) mengambil jurusan Teknik Sipil pada tahun 1975. Akhirnya impiannya terwujud setelah ia berhasil menyelesaikan studinya dan meraih gelar sarjana pada tahun 1980.

Hermanto Dardak kemudian melamar menjadi PNS dan bekerja di lingkungan Bina Marga Pekerjaan Umum. Selama bekerja, Hermanto memiliki motto jangan pernah berhenti belajar. Ia selalu haus belajar untuk menambah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.

Ia kemudian mengambil program Master Teknik Sipil di Universitas New South Wales, Australia. Studi tersebut berhasil diselesaikannya hanya dalam satu tahun dan lulus pada tahun 1985. Melihat prestasi Hermanto yang berhasil menyelesaikan S2-nya dalam satu tahun, pihak universitas kemudian merekomendasikan Hermanto agar meneruskan pendidikannya ke S3. Ia juga mendapat bantuan beasiswa dari pemerintah Australia dan Dirjen Bina Marga. Pada tahun 1990, ia berhasil meraih gelar doktor di bidang ekonomi transportasi.

Peraih Satyalancana Wira Karya, Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Karya Satya ini juga mengikuti berbagai pertemuan, pelatihan dan seminar. Diantaranya, Network Planning, Computer S/W for Transport & Highway di London, Orientasi Beton Aspal dan Semen di Jakarta, Integrated Transport Planning Jakarta, Total Quality Management Jakarta, Tarpadnas Jakarta.

Kemudian sebagai Delegasi Infrastructure Forum II ke India tahun 1996, Deconcentration and Good Government Jerman tahun 1997, ASEAN Forum Vietnam tahun 1999, Workshop Integrated Transport System Jepang tahun 2001, Partnership Building with ASEAN Korea tahun 2002, ESCAP Forum Shanghai tahun 2004 dan Best Practice Spatial Planing Brazil 2005.

Sementara untuk meningkatkan kemampuan manajerialnya sebagai seorang pemimpin, Hermanto juga mengikuti pendidikan kepemimpinan di Sekolah Pimpinan Administrasi Tingkat Madya (Sepadya) Jakarta, Spamen LAN Jakarta, P4 Eselon II Dan Bupati/Wali Kota Madya Pelabuhan Ratu, Enhancing Strategic Change & Tem Leadership Jakarta dan Lemhanas Kra – XXXIII Jakarta pada tahun 2000.

Hermanto juga sering mendapat kepercayaan untuk tugas-tugas khusus, diantaranya menghadiri World Codatu Conference tahun 1999, Kunjungan Kerja Federal Highway Authority USA tahun 1990, World Road Congress – PIARC Maroko tahun 1991, ASEAN – Japan Workshop Jakarta tahun 1992, World Road Congress – IRF Spanyol tahun 1993, International Symposium On Highway Capacity Sydney tahun 1994, IRF. Asia Pacific Reg. SEMINAR Taipei tahun 1996, Studi Banding Ketahanan Nasional RRC tahun 2000, Delegasi RI Expert Meeting Infrastructure ASPAC Malaysia tahun 2004.

Dalam perjalanan karirnya di lingkungan Bina Marga Pekerjaan Umum, Hermanto mulai meniti karir dari bawah dan menempati sejumlah posisi strategis. Mulai dari Staf Ditjen Bina Marga (1982-1990), pejabat sementara Kepala Bidang Teknik Jalan Puslitbang Jalan (1990-1993), dan Kepala Bagian Perencanaan Lintas Sektoral Biro Perencanaan Setjen (1993-1994).

Advertisement

Kemudian ia menjadi Kepala Bagian Perencanaan Umum Biro Perencanaan (1994-1995). Saat berusia 38 tahun, ia sudah menjabat sebagai Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri (1995-1998) lalu menjadi Kepala Biro Perencanaan (1998-1999) dan Sekretaris Ditjen Bina Marga (1999). Ia juga pernah menjadi pejabat sementara sebagai Kepala Kanwil PU Kalimantan Selatan (1999-2000), Asisten Deputi Asisten Urusan Sistem Prasarana dan Sarana, Deputi Bidang Prasarana dan Wilayah (1999-2001), kemudian kembali lagi dipercaya untuk kedua kalinya sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri (2001-2002).

Setelah itu, ia diangkat menjadi Kepala Pusat Kajian Kebijakan pada Setjen (2002-2003), Staf Ahli Menteri Bidang Otonomi & Keterpaduan Pembangunan Daerah, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah (2003-2005), Direktur Jenderal Penataan Ruang PU (2005-2007), Direktur Jenderal Bina Marga, Departemen PU (2007-2009), hingga kemudian diangkat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum (2009-2014).

Selama menjabat sebagai Dirjen Bina Marga, Hermanto Dardak yang pernah menjabat sebagai Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia ini menerapkan Zero potholes untuk meminimalisasi jalan berlubang atau kerusakan jalan. Tindakan itu kemudian dilanjutkan dengan membentuk berbagai gugus tugas untuk menjaga aset jalan agar tetap berfungsi dengan optimal. Gugus tersebut juga bertugas meningkatkan kapasitas dan layanan pengguna jalan sehingga dapat mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Bina Marga juga membangun konsep jalan tidak terputus untuk memperlancar arus lalu lintas. Konsep ini telah dilakukan dengan membuat jalan lingkar dan radial yang diterapkan di kota besar dan metropolitan seperti Jakarta. Bina Marga juga terus mendorong pembinaan SDM, baik Bina Marga itu sendiri dan pihak mitra kerja dengan memberikan pelatihan maupun sertifikasi serta memberikan penghargaan kepada petugas dengan menerapkan sistem berbasis kinerja.

Tidak hanya sukses dalam meniti karir, Hermanto yang turut mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung periode 2011-2015, ini juga sukses dalam membina kehidupan rumah tangganya. Hermanto menikah dengan Sri Widayanti yang juga seorang dosen dan sudah dikaruniai empat orang anak. Anak pertamanya, DR. Emil Elestianto D, MSc, saat berusia 22 tahun telah berhasil menyelesaikan gelar doktornya. Sementara tiga anaknya yang lain, bernama Amila Alistiawati, Eril Arioristanto dan Eron Ariodito. Bio TokohIndonesia.com | hotsan, red

Data Singkat
Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum KIB II (2009-2014) / Meniti Karir di Departemen PU | Direktori | ITB, dirjen, PU, MTI, wamen, Bina marga, HPJI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini