BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    33.2 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit
    Lama Membaca: 3 menit

    Direktori

    Kiprah Arsitek di Bank Indonesia

    Deputi Gubernur Bank Indonesia ini lahir di Tasikmalaya, 15 Januari 1948. Meraih gelar Sarjana Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dan MA dibidang Economics dari University of Oregon, USA serta PhD dari Universitas yang sama.

    Menapaki Langkah Sebagai Leader

    Direktur PT Sepatu Bata ini menapaki langkah sebagai leader dengan bekerja keras dan profesional. Ia memulai karir sebagai konsultan dan auditor. Di mata pria yang dikenal sebagai pekerja keras ini, karier adalah proses yang mutlak harus dilalui. Menurutnya tidak ada jabatan yang didapat secara instan. Ia memang seorang CEO yang sudah terasah karena sejak kuliah sudah bekerja.

    Miskin Antisipasi, LHK Layaknya Damkar

    Kinerja Menteri LHK 2015: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, MSc, mengeluh dan merasa seperti kiamat menghadapi kebakaran hutan dan lahan gambut di beberapa provinsi di Indonesia. Miskin langkah antisipatif, Siti kerepotan memimpin Kementarian LHK laksana memimpin Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang sering terlambat bereaksi setelah api membesar.

    Pengamat Ekonomi Pertanian

    Bustanul Arifin masih bisa menjaga diri untuk tetap steril dari kepentingan politik praktis. Dia pengamat ekonomi pertanian brilian yang mendasarkan pisau analisa pada kebeningan nurani. Konsisten ingin memperbaiki peradaban melalui ilmu dan kapasitas yang dimiliki. Bustanul kukuh untuk berjuang membela petani melalui jalur akademis dan jalur profesional sebagai peneliti, konsultan dan penulis.

    Potret Cendekiawan Kristiani

    Bogor 24/01/03: Dr. Th. Sumartana yang dikenal sebagai cendekiawan Kristiani dan Dosen Universitas Satya Wacana Salatiga, meninggal dunia secara mendadak saat santai baca koran di ruang tengah sebuah hotel di Wisma Daerah Gadog, Kabupaten Bogor, Jumat 24/01/03 petang pukul 18.00. Ketua Badan Pengurus Demos (sebuah lembaga kajian demokrasi dan hak asasi) itu bersama 11 orang pengurus lainnya ejak hari Kamis sedang membahas program kerja Demos.
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Pemimpin yang Mengenal Bawahan

    Sasongko Soedarjo yang akrab dipanggil Koko, seorang pemimpin yang mengenal bawahan. Komisaris PT Media Interaksi Utama (PT MIU) penerbit Suara Pembaruan dan Presiden Komisaris PT Radio Pelita Kasih (RPK), kelahiran Solo, 24 Juli 1948, itu meninggal dunia di Jakarta 30 Agustus 2007 akibat serangan jantung.

    Peduli Kelestarian Lingkungan

    Kiprahnya sebagai musisi dan aktivis lingkungan hidup sudah tak terbantahkan. Berbagai penghargaan telah diterima perempuan yang identik dengan ikat kepala dan perhiasan berbau etnik ini. Antara lain, Kalpataru 2001, Asean Development Citra Awards 1999-2000 dan Piagam Penghargaan Global 500 dari Badan PBB UNEP 1988. Lagu-lagu ciptaannya pun banyak dilantunkan oleh penyanyi lain, seperti Anggun C Sasmi, Ita Purnamasari, Maya Rumantir dan Nicky Astria.

    Rektor Kaya Terobosan

    Terobosan-terobosan yang dilakukannya saat menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas memberi inspirasi bagi banyak orang. Ia berhasil membawa Unand menempati rangking 26 dari 100 perguruan tinggi terbaik di ASEAN dan peringkat 8 secara nasional. Maka tidaklah berlebihan bila profesor bidang ilmu pertanian ini ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menempati posisi Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bidang Pendidikan.

    Populer

    Pendiri Gedung Pertemuan Graha Delima

    Ignatius Mahidin Pakpahan dikenal sebagai pengusaha papan atas yang...

    Humble dan Humanis

    Dr. HC. Haji Qodiran, seorang tokoh sederhana, bukan pejabat...

    Desainer Berani Tampil Beda

    Sejarah mode Indonesia mencatat kiprahnya di tahun 80-an saat...

    Artikel Lainnya

    Dipersiapkan Jadi Pemimpin

    Ketika Pak Harto masih berkuasa pernah terbetik analisa politik Mbak Tutut telah dipersiapkan Pak Harto untuk memimpin Indonesia kelak. Tutut kerapkali dilibatkan dalam rombongan kepresidenan di dalam dan luar negeri. Tutut juga dicantelkan di organisasi Golkar sebagai salah seorang ketua. Golkar adalah mesin politik Orde Baru.

    Datuk Dansa Berkelas Dunia

    Dansa dan film adalah dua dunia yang berjalan linear dalam kehidupan HIM Damsyik. Keterampilan berdansanya berkelas dunia. Kehebatannya memerankan tokoh antagonis dalam sinetron "Siti Nurbaya" membuat namanya sangat lekat dengan sebutan "Datuk Maringgih" dan kepiawaiannya berdansa menjadikannya memperoleh julukan "Datuk Dansa". Dengan dansa dia meraih kesuksesan, karier, kesehatan dan kebahagiaan. "Kalau mau bahagia dan sehat berdansalah," ujar lelaki ramping ini.

    Tampilkan Citra Baru Kimia Farma

    Pria kelahiran Yogyakarta tahun 1951 ini bersama segenap jajaran direksi dan staf karyawan mengubah persepsi dan citra lama tentang Kimia Farma. Caranya, secara fisik memperbaharui penampilan eksterior dan interior sebanyak 270 apotek yang dikelola yang tersebar di seluruh Indonesia. Bersamaan itu diciptakan pula budaya baru di lingkungan setiap apotek untuk lebih berorientasi kepada pelayanan konsumen.

    Berawal ‘Tumpangan’ PDI Pro Mega

    Namanya menjadi terkenal saat sebuah gedung miliknya di Jalan Raya Tengah, Condet, Jakarta Timur, dia kontrakkan kepada kelompok PDI Pro Mega yang sedang dijegal rezim Orde Baru, di tahun 1996. Hal itu memberinya kesempatan berkenalan lebih dekat dengan Megawati Soekarnoputri. Bahkan menghantarkan pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 17 Agustus 1943 ini berpolitik ke Senayan sebagai anggota Fraksi PDI-P DPR RI dari daerah pemilihan Simalungun, Sumatera Utara.

    Manajer Profesional yang Jadi Politisi

    Seorang insinyur sipil yang menjadi banker. Dan, saat karirnya sebagai banker begitu cemerlang -- mendapat penghargaan sebagai Banker of the Year dari Majalah SWA (1993) – dia malah beralih menjadi politisi di PDI pimpinan Megawati yang ketika itu masih berada di bawah tekanan pemerintah orde baru. Banyak orang menganggapnya keliru.

    Anak Ajaib Bersyaraf Baja

    Pria yang mendapat julukan "anak ajaib"  dan "syaraf baja" ini dikenal piawai memainkan buah catur. Ia pertama kali mengharumkan nama Indonesia saat meraih Juara II Dunia (dibawah usia 16 tahun), di Puerto Rico. Dia Olahragawan terbaik Indonesia tahun 1995, ketika masuk ke dalam kelompok elit 60 pecatur top, pada 1995.

    Srikandi Hakim Agung (2000-2002)

    Ia seorang hakim yang meniti karir dari bawah sampai mencapai hakim agung. Puteri (srikandi) yang sejak tahun 1963 berkarir sebagai hakim ini sebelum terpilih menjadi Hakim Agung (2000-2002), menjabat Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Tanjungkarang. Lulusan sarjana hukum Universitas Sumatera Utara (USU) ini seorang hakim perempuan yang telah teruji dan tergolong bersih dari KKN.

    Guru Besar Menjadi Hakim Agung

    Hakim agung ini adalah seorang akademisi. Ia guru besar FH Universitas Indonesia, Jakarta, yang lahir di Ternate, Maluku Utara, pada 27 Juni 1944. Ia alumnus FH UI Jakarta jurusan Hukum Perdata Internasional (1969). Kemudian, meraih gelar Master of Art (MA) di Graduate School University of Texas AS (1974).

    Lesatkan Bursa Efek Jakarta

    Sejak dipilih menjadi Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada RUPS 15 April 2002, satu program utama lelaki kelahiran Bandung 18 September 1955, Erry Firmansyah adalah meninjau kembali keberadaan perusahaan anggota bursa (emiten). Syarat perusahaan untuk masuk bursa  dipermudahnya. Asal perusahaan sehat, belum untung tidak apa-apa, yang penting prospektif memperoleh laba. Terobosannya, melesatkan BEJ. 

    Jaminan Sosial Perlu Direformasi

    Deregulasi dan diiringi maraknya berdiri lembaga yang mengurusi dana pensiun pegawai negeri, swasta dan BUMN malah melahirkan kekhawatiran baru bagi Achmad Subianto. Direktur Utama PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen), kelahiran Cilacap ini bahkan merasakan ada keanehan dengan sistem pengelolaan dana pensiun yang berlaku di Indonesia saat ini.

    Pengarang Sastra Feminis

    Peraih penghargaan SEA Write Award di bidang sastra dari Pemerintah Thailand ini sudah telajur dicap sebagai sastrawan di Indonesia, padahal ia sendiri mengaku hanyalah seorang pengarang yang menuangkan realita kehidupan, pengalaman pribadi dan kepekaan terhadap lingkungan ke dalam setiap tulisannya. Ia digelari pengarang sastra feminis. Pendiri Pondok Baca NH Dini di Sekayu, Semarang ini sudah melahirkan puluhan karya.

    Takdirnya Jadi Rimbawan

    Ia seorang rimbawan. Profesi yang tadinya merupakan pilihan alternatif baginya. Selepas lulus SMA, sebenarnya pilihan utamanya ingin menjadi sinder pabrik gula, yang dianggapnya suatu profesi yang mempunyai keistimewaan tersendiri. Namun takdir membawanya menjadi rimbawan (orang yang bertugas di tengah hutan-rimba). Ia pun menekuni pekerjaan bidang kehutanan itu dengan serius. Bahkan, kalau bicara mengenai kehutanan, dia langsung terlihat menggebu.

    Advertisement

    spot_img