Anggota DPR RI periode 2009-2014 yang memiliki moto 'mengalir tapi tidak hanyut' ini dikenal kritis dan berani dalam menyuarakan aspirasi rakyat. Politisi perempuan PDI-P ini banyak menyoroti isu seputar gender, diskriminasi agama dan kelompok minoritas.
Musisi yang pernah populer lewat band Chaseiro dan Karimata ini sekarang lebih banyak berkutat dengan dunia royalti. Berangkat dari Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI), pendiri acara tahunan Jazz Goes To Campus di Universitas Indonesia ini menjadi konsultan di World Intellectual Property Organization (WIPO), yang bermarkas di Jenewa, Swiss. Baginya, hak cipta dan karya musisi harus mendapat penghargaan yang layak termasuk soal royalti.Â
Muliaman D Hadad, Ph.D, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia diampingi enam anggota Dewan Komisioner OJK yang juga terpilih melalui pemungutan suara (voting) oleh Komisi XI DPR (19/6/2012).
Bersama sang suami, pengusaha berjiwa filantropi ini menjalankan banyak bisnis seperti engineering, infrastruktur, teknologi informasi, manufaktur, agribisnis, kehutanan, hingga properti. Bisnisnya menggurita memperkerjakan lebih dari 42.000 karyawan yang tersebar di lebih dari 36 perusahaan di bawah bendera PT Central Cipta Murdaya (CCM) yang dulu lebih dikenal sebagai Grup Berca, salah satu grup usaha terbesar di Tanah Air.Â
Dra Hj Tien Santoso, pemilik Sanggar Busana Indonesia (SBI), senang membagikan ilmu baik mengenai tata rias maupun tata cara adat Jawa kepada semua orang. Perias pengantin dan pemerhati upacara adat Jawa, kelahiran Madiun 11 November 1950, ini juga aktif sebagai pengajar program studi tata rias, jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik di UNJ.
Ia berhasil membuktikan kalau seorang ibu rumah tangga yang senang mengurus anak dan keluarga bisa menjadi penulis yang produktif. Ia telah menerbitkan sedikitnya 50 karya fiksi termasuk buku cerita anak.
Pria blasteran Tionghoa-Jawa ini sangat menjiwai dunia tari. Kecintaannya pada dunia tari membuat ia rela melepaskan statusnya sebagai pegawai negeri sipil. Rasa syukur, keikhlasan dan kemampuan mengosongkan diri menjadi moto dalam menjalani hidup dan profesinya.
Dia seorang rohaniawan, pastor yang sangat peduli pada petani. Fransiskus Xaverius Tan Soe Ie SJ yang akrab dipanggil Romo Tan, punya obsesi ikut berperan meningkatkan kesejahteraan petani kecil. Pintu masuk untuk mewujudkan obsesinya itu adalah cacing. Cacing dijadikannya 'mesin' pupuk organik yang disebut Kascing (bekas cacing).
Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan dari ITB ini merupakan seorang inovator, trainer, dan penulis yang sejak lama bergelut dalam dunia migas. Pria yang dinobatkan sebagai Inovator Nasional bidang Migas oleh asosiasi IATMI tahun 2002 ini kemudian diangkat menjadi Wakil Menteri ESDM periode 2012-2014.
Ekonom Dr. Ichsanuddin Noorsy, BSc, SH, MSi, lahir di Jakarta, 9 September 1958. Mantan wartawan ini sangat gigih mengkritisi dan menolak praktek aliran ekonomi neoliberal yang dianut pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono. Dia lebih mengedepankan Ekonomi Pancasila dan kerakyatan ketimbang ekonomi neoliberal dan ketergantungan pada pihak asing.
Penyanyi pop melankolin legendaris ini meninggal dunia Jumat 30 Maret 2007 pukul 04.08 di rumahnya Jalan Asem Dua No 80, Cipete, Jakarta. Chrisye bernama lengkap Chrismansyah Rahadi kelahiran Jakarta, 16 September1949, itu sudah lama menderita sakit kanker paru-paru. Jenazahnya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
Drs, Ch. Robin Simanullang, jurnalis yang telah menulis biografi singkat 1001 tokoh di Website TokohIndonesia.com. Ketua Umum DPP Forum Penulis dan Wartawan Indonesia (FPWI - ForumPWI) ini adalah Pendiri dan Pemimpin Redaksi situs web TokohIndonesia.com. Sebuah situs web yang tengah dikembangkan menjadi ENSIKLOPEDI TOKOH INDONESIA (ENSIKONESIA) online. Dia berobsesi menjadi pengukir prestasi orang lain (tokoh) di 'batu maya'. Berprinsip, menulis dengan mengosongkan diri, sebagai abdi dalem, yang berkreasi menerjemahkan (interpretasi) dan mengapresiasi visi dan jejak rekam sang tokoh.
Sebelum berubah menjadi LOWE pada Februari 2002, perusahaan iklan papan atas ini dikenal dengan nama Citra Lintas. Kalangan yang mengenal dan berhubungan dengan Citra Lintas, pasti akan mengakui keunggulan perusahaan ini dalam hal kreativitas. Oleh karena kreativitaslah, Citra Lintas bisa memimpin perolehan belanja iklan beberapa tahun terakhir. "Kami akan terus kreatif," kata Gunadi Sugiharso, Chairman dan CEO Citra Lintas yang kini berganti nama LOWE.
Setelah 25 tahun merintis karir di Garuda Indonesia, Indra Setiawan, satu dari "Sembilan Pendekar", akhirnya terpilih memimpin maskapai penerbangan nasional terbesar di Indonesia itu, meskipun pada mulanya ia bukan yang paling dijagokan di antara para calon yang ada. Ini perpaduan prestasi dan garis tangan.
Arah dan buah reformasi harus bermuara pada peningkatan partisipasi dan kesejahteraan rakyat. Jadikan Jakarta 'kampung halaman' metropolis bagi insan dunia.
Ya Allah, mengapa ada manusia yang sekeji ini? Mengapa Tgk Nash yang selurus ini dibunuh dan dianiaya? Apa yang diharapkan dari orang yang tidak memiliki ambisi pada jabatan dan tidak gila harta, yang sampai akhir hayatnya hidup sangat sederhana ini...?"
Banyak suka duka yang dialaminya selama 30 tahun lebih mengelola bisnis asuransi yang unik dengan persaingan sangat keras. Bahkan lebih keras dari bank. Kepercayaan nasabah dinilainya sebagai suatu hal yang sangat membahagiakan. Banyak teman yang mengajaknya berbisnis di sektor lain. Namun selalu dia tolak. Karena dia sudah cinta dengan asuransi.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang Kesra ini mengatakan Jakarta barometer ekonomi nasional, sekaligus menjadi tumpuan harapan bagi penduduk dari propinsi lain. Implikasinya, arus urbanisasi terus meningkat. H. Djailani seorang dokter dan pensiunan mayor jenderal kelahiran Jakarta 17 Juni 1942.
Berprestasi dan menjunjung tinggi nama bangsa dan negara, tetapi tetap sulit menjadi WNI. Sampai akhirnya dia mengeluh soal itu, sehingga Presiden Megawati turun tangan, barulah nasib kewarganegaraannya diperoleh.
Di Indonesia, tidak mudah mengadili mantan presiden, apalagi sekaliber HM Soeharto. Berbagai tantangan bisa saja terjadi. Termasuk dugaan suap: hakim bisa dibeli!