Tokoh Sentral Laskar Pelangi

[ Andrea Hirata ]
 
0
1396
Andrea Hirata
Andrea Hirata | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Demam novel Laskar Pelangi melanda Indonesia sepanjang tahun 2006-2007. Setelah itu menyusul novel Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov yang merupakan bagian dari tetralogi Laskar Pelangi. Keberhasilan dari novel-novel itu tidak lepas dari kepiawaian Andrea Hirata meramu dengan indah dan membumi tema keluarga, pendidikan dan budaya sehingga meninggalkan jejak pesan moral di hati pembacanya.

Andrea Hirata Seman Said Harun, demikian nama lengkap pria berambut ikal itu. Putra keempat dari pasangan Seman Said Harun dan NA. Masturah ini banyak menghabiskan masa kecilnya di Belitong. Baru kemudian setelah lulus SMA, ia merantau ke Jakarta untuk melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sejak kecil, pria yang lahir di Belitong, 24 Oktober 1967 ini dikenal sebagai siswa yang cerdas. Karena kecerdasannya pula, setelah lulus dari UI ia mendapat beasiswa dari Uni Eropa untuk mengambil gelar master di Universite de Paris Sorbonne, Perancis serta Sheffield Hallam University, di Inggris.

Tesisnya di bidang ekonomi telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut, Andrea pun lulus dengan predikat cum laude. Tesis Andrea kemudian diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan menjadi buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi Ilmiah.

Nama Andrea baru mencuri perhatian publik saat merilis novel Laskar Pelangi. Sebenarnya novel tersebut bukan karya perdana Andrea. Sebelumnya ia telah menulis sebuah buku ilmiah berjudul The Science of Business. Menurut Andrea, buku itu semacam pembayar kewajiban moralnya kepada Uni Eropa yang telah memberinya beasiswa. Meski studi mayornya ekonomi, ia amat menggemari sainsfisika, kimia, biologi, astronomi dan tentu saja sastra.

Pada awalnya, menulis adalah hobi bagi Andrea, tak pernah sedikitpun terlintas dalam pikirannya untuk mengkomersilkan hasil goresan penanya. Begitu pula dengan karya fenomenalnya, Laskar Pelangi. Novel ini memuat kisah masa kecilnya saat bersekolah di Belitong, satu dari dua pulau besar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Saat ia duduk di bangku kelas 3 SD, ia terkesan dengan jerih payah kedua gurunya Ibu Halimah dan Bapak Harfan Effendi, serta 10 sahabat masa kecilnya yang disebut Kelompok “Laskar Pelangi”. Laskar Pelangi juga dimaksudkan sebagai ucapan terima kasih dan penghargaan kepada guru dan para sahabatnya.

Namun entah bagaimana ceritanya, naskah itu lalu “dicuri” oleh seorang sahabatnya dari kamar kostnya kemudian diserahkan kepada penerbit Bentang. Penerbit yang beruntung itu langsung jatuh cinta dan lantas menerbitkannya. Tanpa diduga sebelumnya, novel tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat dan berhasil terjual ratusan ribu eksemplar. Ceritanya menarik minat pembaca karena mengharukan dan sarat dengan nilai moral. Dalam waktu singkat nama Andrea pun ramai dibicarakan di media, permintaan wawancara pun mulai berdatangan. Andrea Hirata seketika menjelma menjadi sosok yang banyak dikenal dan dikagumi orang. Ia pun kerap disebut selebritis meski sebutan itu ditampiknya.

Menulis adalah hobi bagi Andrea, tak pernah sedikitpun terlintas dalam pikirannya untuk mengkomersilkan hasil goresan penanya. Begitu pula dengan karya fenomenalnya, Laskar Pelangi. Novel ini memuat kisah masa kecilnya saat bersekolah di Belitong, satu dari dua pulau besar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Fenomena Laskar Pelangi bahkan merebak hingga ke negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan Myanmar, yang ditandai dengan terbitnya novel tersebut dalam edisi bahasa Melayu. Kabarnya, Laskar Pelangi berbahasa Melayu itu menjadi best seller. Berkah lainnya adalah diangkatnya kisah Ikal dkk ini ke layar lebar dengan menggandeng Riri Riza sebagai sutradara dan Mira Lesmana sebagai produser. Laskar Pelangi juga menjadi novel pertama yang mendapat agency dari luar negeri yaitu Amer and Asia co.Ltd.

Menurut sang penulis, Laskar Pelangi adalah novel tentang orang Indonesia kebanyakan. Di dalamnya ada kisah cinta, hubungan dengan teman, keinginan untuk maju, rasa percaya diri. Agar orang jangan mudah berputus asa. Belajarlah dengan baik, itulah pesan utama Andrea. Kalaupun harus bekerja, atau menjual, ya pokoknya apa saja, lakukanlah untuk mendapatkan pendidikan. Kemiskinan bukan alasan untuk berhenti belajar. Pendidikan itu penting untuk perubahan.

Berkat Laskar Pelangi, Andrea berhasil mewujudkan cita-citanya membuka perpustakaan di Belitong. Kini penduduk setempat telah memiliki tempat belajar ilmu pengetahuan dan agama Islam. Perpustakaan itu juga membuka diri bagi para relawan yang ingin bergabung.

Advertisement

Kesuksesan tak terduga itu kemudian semakin memacunya untuk melahirkan karya-karya berkualitas, maka terciptalah Sang Pemimpi, sekuel Laskar Pelangi. Ceritanya tak jauh-jauh dari kehidupan anak-anak sekolah dan sama seperti novel sebelumnya, Sang Pemimpi mendapat respon positif yang kemudian dibuat versi layar lebarnya di penghujung tahun 2009. Puja-puji kembali dialamatkan pada Andrea namun ia tak lantas besar kepala dan berusaha menyikapi semua itu dengan bijak.

“Aku tidak besar kepala karena pujian dan ingin belajar dari pujian,” ujarnya. Selain itu, Andrea juga sangat terbuka terhadap berbagai kritik. Tapi sayang, menurut pengakuannya, dari sekian banyak kritik yang diterimanya, belum ada yang benar-benar menyentuh substansi. Kecuali dari sastrawan Prof. Sapardi Djoko Damono dalam sebuah diskusi di Bandung.

Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi merupakan bagian dari karya tetralogi Andrea Hirata. Dua novel berikutnya adalah Edensor dan Maryamah Karpov yang masih berkisah tentang dunia pendidikan namun dibumbui dengan aksi petualangan. Buku ketiga, Edensor, bahkan masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award 2007 untuk kategori prosa.

Pada pertengahan 2010, Andrea meluncurkan novel pertama dari dwilogi berjudul Padang Bulan dan yang kedua adalah Cinta di Dalam Gelas. Tiga minggu setelah dilempar ke pasar 25 Juni 2010, cetakan perdana dwilogi Padang Bulan terjual sekitar 20 ribu copy. Novel dwilogi Padang Bulan sendiri bercerita tentang kisah hidup beberapa tokoh dengan latar belakang Budaya Melayu Kampung dan Belitung dimana Ikal, Aling dan Maryamah Karpov juga muncul.

Rencananya, Andrea akan meluncurkan karya novel terbarunya yang ketujuh berjudul “Ayah” pada April 2011. “Dua bulan lagi, saya mau melaunching novel baru saya, sekitar dua bulan lagi. Judulnya Ayah,” kata Andrea Hirata, usai acara Peluncuran Album Sountrack Drama Musikal Laskar pelangi, di Mal Paris Van Java Bandung, Sabtu (5/2/2011). Dalam novel terbarunya itu, Andrea Hirata mencoba menyajikan tema politik dalam karyanya tersebut. “Saya ingin sesuatu yang baru, novel terbaru saya itu temanya politik tapi absurd,” ujarnya dengan nada semangat.

Popularitas yang berhasil digenggamnya rupanya tak banyak merubah kehidupannya seperti yang diungkapkannya dalam sebaris kalimat berikut ini, “Tidak ada pengaruh apapun (ketenaran), kecuali makin sibuk dan kesulitan mengatur jadwal kerja kantor dengan kegiatan buku”. Ya, meskipun namanya telah dikenal luas, ia masih bertahan dengan profesi lamanya sebagai karyawan di kantor pusat Telkom di Bandung.

Sebagai pegawai BUMN sekaligus penulis, ia ingin mengkampanyekan gerakan gemar membaca buku sastra di kalangan birokrat. Karena menurut Andrea, membaca buku sastra dapat mengaktifkan otak kanan yang berkaitan dengan kemampuan membuat kebijakan yang kreatif. Sebab jika terlau banyak berjanji, masyarakat akan semakin skeptis. Di mata Andrea, apabila bangsa ini ingin berubah, orang yang ada di dalam posisi strategis harus berkorban demi sesuatu yang lebih baik ke depan.

Hingga kini Andrea masih betah hidup melajang. Status lajang yang disandangnya sempat memicu kabar tak sedap pada bulan November 2008. Saat itu seorang perempuan bernama Roxana tiba-tiba muncul di media dan mengaku sebagai mantan istrinya. Akhirnya terungkap bahwa Andrea memang pernah menikah dengan Roxana pada 5 Juli 1998 namun telah dibatalkan Andrea pada tahun 2000. Alasannya, saat dinikahi, Roxana ternyata masih berstatus sebagai istri orang lain. eti | muli, mlp

Data Singkat
Andrea Hirata, Novelis / Tokoh Sentral Laskar Pelangi | Direktori | Novelis, UI, film, penulis, novel, laskar pelangi

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here