Totalitas Seorang Profesional
Mahendra Siregar
[DIREKTORI] Mahendra Siregar kembali dipercaya menjadi Wakil Menteri Keuangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya ia adalah Wakil Menteri Perdagangan yang dijabatnya pada 11 November 2009. Ia juga pernah menjabat sebagai Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional yang dipercaya tiga menteri.
Lewat tempaan dan pengalaman selama berkarir dalam birokrasi pemerintahan. Menunjukkan bahwa dalam setiap menjalankan tugasnya, pria berdarah batak kelahiran 1 Januari 1970 ini selalu mengerahkan totalitasnya dalam bekerja sebagai seorang professional.
Hal itu tergambar dari jabatan dan tugas yang percayakan kepadanya senantiasa dilakukan dengan penuh dedikasi dan tanggungjawab. Ia selalu mendapat kepercayaan dari atasannya, dimanapun dirinya ditempatkan bekerja.
Sejak lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, ia langsung berkarir di pemerintahan dengan bergabung di Kementerian Luar Negeri pada 1986. Selama bertugas di sana, tiga tahun ia menjabat sebagai Economic Third Secretary Kedutaan Besar Indonesia di London (1992-1995) dan duta informasi Kedutaan Besar Indonesia di Washington DC selama tiga tahun (1998-2001).
Kemudian setelah itu, Mahendra ditarik dan bergabung dengan Kementerian Koordinator Perekonomian pada 2001. Ia menjabat sebagai asisten khusus Menteri Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.
Meski kerap terjadi pergantian Menteri Koordinator Perekonomian mulai dari era Aburizal Bakri (2005-2006), Boediono (2006-2008) dan Sri Mulyani Indrawati (2008-2009), Mahendra lulusan S-2 Ekonomi dari Monash University, Australia, 1991 ini, tetap dipercaya untuk meneruskan jabatan yang diembannya. Tercatat, di tiga menteri tersebut, ia dipercaya menjadi Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional dari tahun 2005-2009.
Meski kerap terjadi pergantian Menteri Koordinator Perekonomian mulai dari era Aburizal Bakri (2005-2006), Boediono (2006-2008) dan Sri Mulyani Indrawati (2008-2009), Mahendra lulusan S-2 Ekonomi dari Monash University, Australia, 1991 ini, tetap dipercaya untuk meneruskan jabatan yang diembannya. Tercatat di tiga menteri tersebut, ia dipercaya menjadi Deputi Menko Perekonomian Bidang Kerjasama Ekonomi dan Pembiayaan Internasional dari tahun 2005-2009.
Tidak hanya sebagai seorang profesional di birokrasi pemerintahan. Ia juga professional perbankan. Suami dari Ita Mahendra Siregar ini pernah menjabat sebagai chief executive officer (CEO) dan pimpinan pada Indonesia Eximbank. Selain itu,ia juga pernah menjadi komisaris dibeberapa perusahaan yaitu: Komisaris PT Dirgantara Indonesia (2003-2008) dan Komisaris PT Aneka Tambang Tbk (2008-2009).
Kemudian setelah itu, ia kembali lagi terjun ke birokrasi pemerintahan melakukan panggilan tugas dan tanggungjawab yang harus ditunaikannya. Ia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhyono sebagai Wakil Menteri Perdagangan pada November 2009. Hanya bergeser posisi, mantan wakil Indonesia forum United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) ini, ditunjuk kembali oleh Presiden SBY sebagai wakil menteri keuangan untuk periode 2011-2014.
Terkait pengangkatan Mahendra sebagai Wakil Menteri Keuangan sempat menjadi pertanyaan masyarakat karena sebelumnya untuk pos sebagai wakil menteri sudah dijabat satu wakil menteri. Sehingga dengan hadirnya Mahendra akan ada dua Wakil Menteri Keuangan dan menjadikannya dalam sejarah kementerian di Indonesia. Namun demikian para pengamat ekonomi tidak mempermasalahkan jabatan tersebut, selama ada pembagian tugas yang jelas.
Kehadiran Mahendra di lingkungan Kementerian Keuangan diharapkan dapat menggantikan peran Sri Mulyani untuk memperkuat kembali hubungan internasional Kemenkeu semenjak ditinggal Menteri Keuangan Sri Mulyani pasca menjabat sebagai salah seorang Direktur di Bank Dunia. Mahendra dinilai memiliki kemampuan negoisasi yang kuat untuk membuka jaringan internasional kembali yang sangat dibutuhkan di tengah ancaman krisis ekonomi global.
Sementara itu, mengenai jabatan barunya ini, Mahendra menyatakan kesiapannya untuk mendukung Menteri Keuangan Agus Martowardojo dalam menyiapkan aparat maupun kebijakan program-program yang ada di Kementerian Keuangan. Sebagaimana arahan presiden untuk menjaga ketahanan ekonomi agar momentum pertumbuhan bisa dipertahankan dan ditingkatkan di tengah kondisi global. Terutama untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi global yang kurang kondusif terutamanya di belahan utara Eropa and Amerika. san, red | Bio TokohIndonesia.com