Wartawan Senior Tempo

Yusril Djalinus
 
0
405
Lama Membaca: 2 menit
Yusril Djalinus
Yusril Djalinus | Tokoh.ID

[DIREKTORI] Yusril Djalinus, akrab dipanggil YD, redaktur senior dan salah satu pendiri majalah Tempo, meninggal akibat stroke Senin, 2 Februari 2009. Jenazah pria kelahiran Jakarta, 12 Agustus 1944, itu dimakamkan di Pemakaman Pasar Senen, Purwakarta, Jawa Barat. Yusril meninggalkan seorang istri, tiga anak, dan empat cucu.

Ratusan pelayat mengiringi kepergiannya dari rumah duka di Jalan Koresponden V Nomor 359, Kompleks PWI, Cipinang Muara, Jakarta Timur.

Menurut Reno Yusril, anak ketiga Yusril, serangan stroke yang dialami ayahnya terjadi pada Kamis lalu. Saat itu, seusai berolahraga di treadmill, Yusril masuk kamar mandi dan lama tidak keluar. “Kami pun curiga,” kata Reno. Saat kamar mandi dibuka, ia melanjutkan, “Terlihat Bapak terduduk sambil mengorok.”

Sebelum stroke menyerang, menurut Reno, tekanan darah Yusril melonjak lebih dari 120 mmhg. “Mungkin itu penyebabnya,” kata Reno. Untuk mengatasi gangguan itu, Yusril sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Internasional, Jatinegara, Jakarta Timur. Namun, nyawanya tak tertolong.

Goenawan Mohamad, akrab dipanggil GM, yang bersama-sama Yusril dan kawan-kawan mendirikan majalah Tempo pada 1971, sangat kehilangan atas kepergian sahabatnya itu. Dalam pidato melepas keberangkatan jenazah Yusril, Goenawan mengaku pernah berharap agar dia meninggalkan Yusril lebih dulu. “Tapi ternyata almarhum meninggalkan kita lebih dulu,” ujarnya, seraya menahan tangis.

Yusril Djalinus bergabung dengan Tempo pada tahun 1971 sebagai reporter olah raga dan pendidikan. Hingga akhir usianya, almarhum masih aktif di Tempo sebagai komisaris.

Menurut Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Toriq Hadad, almarhum memegang peran penting di Tempo saat menjadi Kordinator Reportase. “Kala itu beliau turun langsung mengumpulkan bahan liputan dari koresponden di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Pada 1976, Yusril menjadi koordinator reportase, suatu tugas yang sama sekali baru di Tempo. Bahkan pada saat itu tak ada modelnya di mana pun. Selanjutnya, pada awal 1983, Yusril menjadi redaktur pelaksana.

Dalam buku Wars Within karya Janet Steele, Goenawan Mohamad menyebut Yusril merupakan arsitek sistem organisasi di Tempo. Ia juga merancang sistem koordinator reportase, unit khusus peliputan berita Tempo. Dari pikiran dan tangan dialah kemudian lahir Pusat Data & Analisa Tempo serta Tempo Interaktif–Tempo edisi online yang ramai diakses di akhir masa Soeharto– yang menjadi pionir berita Internet di Indonesia.

Setelah Tempo terbit kembali pada 1998, Yusril menjabat direktur pemasaran. Begitu bersemangatnya, dia selalu memompakan semangat kepada tim iklan. Sampai-sampai Yusril mendapat julukan “Kick YD”–meminjam istilah sebuah acara di televisi. Dalam rapat terakhir pemasaran, beberapa waktu lalu, ia mengirim sebuah pesan pendek, “Saya berterima kasih kepada Anda semua. Saya tidak lagi ikut rapat mulai sekarang. I love you all. TI, Koran Tempo, 3 Februari 2009 dan Tempointeraktif.com

Advertisement
Data Singkat
Yusril Djalinus, Wartawan dan salah satu pendiri majalah Tempo / Wartawan Senior Tempo | Direktori | Wartawan, Tempo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini