Pemegang dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk seminar dan peluncuran buku di angkasa ini dikenal sebagai pengajar motivasi, trainer, pembicara seminar, dosen, dan penulis sejumlah buku laris bertema motivasi dan pengembangan diri. Sebelum dikenal seperti sekarang, dia pernah bekerja sebagai wartawan, pedagang ponsel hingga calo fotokopi.
Dokter Sutomo yang bernama asli Subroto ini lahir di desa Ngepeh, Jawa Timur, 30 Juli 1888. Ketika belajar di STOVIA (Sekolah Dokter), ia bersama rekan-rekannya, atas saran dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan Budi Utomo (BU), organisasi modem pertama di Indonesia, pada tanggal 20 Mei 1908, yang kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Putera Sampoerna, akrab dipanggil Pak Putera, pemimpin generasi ketiga bisnis HM Sampoerna, seorang pengusaha visioner. Dia pengusaha penjemput masa depan! Berdedikasi dan memiliki mimpi, namun selalu membumi. Sukses mewujudkan mimpinya, kaya raya, tetapi pada saat yang sama hidup bersahaja dan penuh kasih. Dia pun mengimplementasikan kasih dan kepedulian dengan mendirikan Putera Sampoerna Foundation, yang mengambil bagian dalam misi menjemput masa depan putera-puteri bangsa.
Meski sempat ditawari kerja di luar negeri dengan gaji besar, putra mantan Menparpostel dan Menkopolkam Soesilo Soedarman di era Soeharto ini lebih memilih menjadi pegawai di BPPT dengan gaji yang pas-pasan. Sebelum diangkat menjadi Sesmenko Kesra RI, pakar kelautan dan penginderaan jauh (remote sensing) ini pernah menjabat sebagai Kepala Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) - DKP dan Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam.
Saat produk budaya dan seni Indonesia, seperti batik dan wayang kulit, dikukuhkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO, sebenarnya saat itu juga keduanya tak bisa diklaim sepenuhnya menjadi milik bangsa Indonesia. Batik dan wayang sudah menjadi milik dunia. Sayangnya, setelah pengukuhan tersebut, tetap tak banyak pengaruhnya bagi pemilik kebudayaan itu sendiri.
Bangkit dari masa lalu yang hitam, ia tampil membawa penyegaran dalam dunia dakwah. Dengan gaya dan bahasa yang khas ala anak muda ketika menyampaikan ceramah, sebutan ustadz gaul pun melekat padanya. Meski segmen pasar utamanya adalah kalangan anak muda, nyatanya ia dapat diterima oleh segala usia.
Musisi yang pernah populer lewat band Chaseiro dan Karimata ini sekarang lebih banyak berkutat dengan dunia royalti. Berangkat dari Yayasan Karya Cipta Indonesia (YKCI), pendiri acara tahunan Jazz Goes To Campus di Universitas Indonesia ini menjadi konsultan di World Intellectual Property Organization (WIPO), yang bermarkas di Jenewa, Swiss. Baginya, hak cipta dan karya musisi harus mendapat penghargaan yang layak termasuk soal royalti.
Pria kelahiran Jombang 12 Februari 1943 ini patut diperhitungkan dalam dunia perpolitikan nasional. Dia mengusung politik bermoral. Konstruksi pemikiran dan solusi yang dia tawarkan atas pemecahan permasalahan bangsa masih jernih. Dia bersedia menjadi ketua umum sebuah partai Islam tertua di Indonesia, PSII (Partai Syarikat Islam Indonesia) yang kemudian berganti nama menjadi Partai Sarikat Indonesia (PSI) setelah menjalani istiqoroh selama beberapa hari berturut-turut.
Mantan Jaksa Agung Singgih SH, meninggal dunia Sabtu 30 Juli 2005 sekitar pukul 15.05, di Rumah Sakit Siloam Gleneagles, Karawaci, Tangerang. Penerima Bintang Mahaputera Adiprana kelahiran Jombang, Jawa Timur, 23 Juni 1934 ini meninggalkan seorang istri, Ny Renny Singgih (66), empat anak (D Harnadi, Tri Harnoko, Diana Candra Rina Riyanto, dan Redianto HN) serta enam cucu.
Ashadi Siregar pada tahun 1979 menerbitkan novelnya yang berjudul Jentera Lepas (1979) yang menceritakan nasib sebuah keluarga yang berkaitan dengan PKI sesudah peristiwa tahun 1965.
Mantan Menteri Koordinator Ekonomi Keuangan dan Pengawasan Pembangunan Kabinet Pembangunan VI (1993-1998) Saleh Afiff meninggal dunia dalam usia 75 tahun sekitar pukul 20.00 WIB, Senin 28 Juni 2005 setelah beberapa saat dirawat di RS Pusat Pertamina Jakarta. Konseptor harga dasar gabah kelahiran Cirebon, 31 Oktober 1930, itu dibawa ke RS Pertamina setelah mengalami gangguan pernapasan Minggu sore.
Ia dikenal sebagai tokoh penting bagi terselenggaranya Konferensi Asia - Afrika di Bandung, 1955. Jiwa nasionalismenya tak lekang dimakan usia, laksana api yang tak kunjung padam. Dia selalu memimpikan dapat melihat dunia yang benar-benar damai.
Prestasi membanggakan ditorehkan Profesor Ken Soetanto. Pria kelahiran Surabaya ini berhasil menggondol gelar profesor dan empat doktor dari sejumlah universitas di Jepang. Lebih hebatnya, puncak penghargaan akademis itu dicapainya pada usia 37 tahun.
Dia pendeta pejuang toleransi. Pendeta Emeritus Eka Darmaputera alias The Oen Hien pantas jadi panutan dalam hal toleransi dan kemajemukan agama. Pria kelahiran Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, 16 November 1942, itu meninggal dunia dalam usia 63 tahun, Rabu 29 Juni 2005 pukul 08.15 WIB di RS Mitra Internasional Jakarta. Eka mengidap penyakit lever yang berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.
Politisi vokal Partai Golkar yang juga mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada, Ekky Syachruddin, meninggal dunia pada pukul 17.45 WIB, Senin 28 Juni 2005 di Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta Timur akibat serangan jantung. Pria kelahiran Pandeglang, Banten, 30 Desember 1939 itu sebelumnya sempat dirawat di RS Pelni Jakarta selama satu minggu. Dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta, usai salat Zuhur Selasa 29 Juni 2005.
Presiden SBY melantik Jenderal Sutanto sebagai Kepala Kepolisian Negara RI, menggantikan Jenderal (Pol) Da'i Bachtiar (8/7/2005). Pelantikan dilakukan setelah DPR secara aklamasi menyetujui usai melakukan uji kepatutan dan kelayakan ((fit and proper test)) terhadap Komjen Sutanto di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta, 4/7/2005.
Pemerintah memberinya gelar Veteran Pejuang Kemerdekaan Republik Indone-sia. Ia punya banyak kenangan ketika ikut berjuang dalam kancah pertempur-an saat Agresi Militer Belanda II.
Malang melintang di dunia politik yang penuh godaan duniawi, sikap hidup Aisyah Aminy tetap konsisten. Idealismenya tak lekang dan jiwanya yang religius tak tergoyahkan. Dia politisi perempuan religius yang ditempa sejak kecil oleh keteladanan orangtuanya.
Arwin Rasyid, Dirut PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dinobatkan sebagai salah seorang Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 versi Warta Ekonomi. Misinya di Telkom adalah meningkatkan penetrasi telepon, terutama di pedesaan. Di bawah kendalinya, Telkom berhasil mendongkrak pendapatan.
Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Jakarta Raya Nasruddin Hars meninggal dunia dalam usia 62 tahun di Hotel Meligo, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, sekitar pukul 18.00 Minggu 26 Juni 2005. Menurut keterangan dokter, kemungkinan dia meninggal karena gangguan jantung. Jenazah akan dimakamkan Senin 27 Juni 2005 di tanah kelahirannya, Krueng Mane, Aceh Utara.