Haryono Suyono, Bapak KB Indonesia
Haryono Suyono
KAPUR SIRIH (Pengabdian Sang Pemimpin, Edisi 26) – Pembaca! Selamat Hari Natal 2005 dan Selamat Tahun Baru 2006! Setelah mengarungi samudera kehidupan sepanjang tahun 2005, kita memasuki tahun baru 2006 dengan harapan baru pula. Sepanjang perjalanan 2005, kita berada dalam penantian harapan akan terwujudnya janji-janji pemerintah yang akan memimpin perubahan menuju kehidupan yang lebih aman, adil dan sejahtera.
Baca Online: Majalah Tokoh Indonesia Edisi 26 | Basic HTML
Namun harapan itu dijawab dengan menaikan harga BBM yang amat luar biasa tinggi (rata-rata 126%), yang berdampak kenaikan harga-harga kebutuhan sehari-hari. Sehingga justru terjadi proses pemiskinan. Akibatnya, masyarakat mendesak Presiden SBY mereshuffle Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Bersatunya.
Desakan itu direspon Presiden, beberapa menteri bidang ekonomi dan kesejahteraan rakyat diganti dan direposisi. Harapan baru pun muncul. Kiranya Presiden, Wakil Presiden dan para menteri itu lebih mengutamakan kepentingan rakyat. Tidak malah memimpin dan mengelola negara seperti memimpin perusahaan: dengan modal sekecil-kecilnya mencari keuntungan sebesar-besarnya, lalu memberi sedekah kepada rakyat berupa bantuan langsung tunai. Jangan seolah mereka yang empunya negeri, bukan rakyat. Rakyat dikira hanya perlu dikasihani.
Jika pemimpin seperti itu, tidak heran bila masyarakat sangat mendambakan pemimpin yang sungguh-sungguh mengabdikan diri kepada rakyat, bangsa dan negerinya. Bukan pemimpin yang hanya membual janji dan memburu popularitas, dengan sepanjang tahun serasa masih terus berkampanye!
Sebagai rujukan, pada edisi ini kami menampilkan sosok seorang pemimpin yang tidak kenal lelah dalam pengabdiannya. Pemimpin yang patut dijadikan panutan, bagaimana seharusnya seorang pemimpin mengabdikan diri kepada rakyat, bangsa dan negaranya. Dia adalah Prof Dr Haryono Suyono, MA, mantan Menko Kesra dan Taskin, Menteri Negara Kependudukan dan Kepala BKKBN. Dia pejabat Orde Baru yang karya pengabdiannya belum tertandingi hingga saat ini, terutama di bidang kependudukan dan keluarga sejahtera. Dia bekerja keras dengan tulus, kreatif dan inovatif. Seperti tidak kenal lelah, sepanjang hari dia bekerja keras melebihi panggilan tugasnya.
Kendati tidak lagi memegang jabatan penting di pemerintahan, tidak menyurutkan semangat pengabdiannya. Usianya yang sudah berkepala enam, juga tidak membuatnya ingin istIrahat. Dia terus mengabdi dan mengabdi sepanjang hayat. Kini, selain memimpin Yayasan Damandiri (Wakil Ketua I), dia juga memimpin DNIKS (Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial) sebagai Ketua Umum serta berbagai kegiatan sosial dan pendidikan lainnya.
Setiap hari, dia bergegas mengabdikan diri, bergerak dari satu kota ke kota lain, dari satu daerah ke daerah lainnya. Bahkan hampir setiap bulan dia diundang ke luar negeri untuk berbagi keahliannya di bidang komunikasi, pengentasan kemiskinan dan kependudukan. Dia memang mutiara dunia tentang kependudukan dan keluarga sejahtera. (red/TokohIndonesia.com)
Daftar Isi Majalah Tokoh Indonesia Edisi 26
Surat Dan Komentar
- Biografi Para Gubernur – Hal. 3
Kapur Sirih
- Pengabdian Sang Pemimpin – Hal. 4
Tokoh Utama
- Haryono Suyono, Tokoh Kependudukan Dunia – Hal. 6
- Bapak KB Nasional – Hal. 12
- Pengalaman Unik dan Lucu – Hal. 16
- Sosok Pekerja Keras – Hal. 18
Wawancara
Depthnews
- 10 Tahun Yayasan Damandiri – Hal. 28