Dr. Sudirman Abbas: Al-Zaytun untuk Indonesia Seribu Tahun

Pada perayaan 25 tahun Al-Zaytun, Dr. Sudirman Abbas memuji Syaykh Panji Gumilang sebagai sosok visioner yang, dengan kecerdasan iman dan visi futuristiknya, merancang Al-Zaytun bukan sekadar pesantren, melainkan sebagai megaproyek peradaban yang dirancang untuk Indonesia seribu tahun. Dengan semangat “Remontada from Within,” Panji Gumilang membangun Al-Zaytun sebagai lambang toleransi, pendidikan, dan kebangkitan bangsa yang berakar kuat pada harmoni antara manusia dan alam.
Penulis: Mangatur L. Paniroy
Dr. Sudirman Abbas, MA, seorang dosen Fakultas Syariah dan Hukum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, telah menjadi sosok penting di Ma’had Al-Zaytun. Ia tidak hanya terlibat secara akademis, tetapi juga secara emosional, berdiri sebagai pendukung setia di belakang Syaykh Al-Zaytun, Panji Gumilang. Dr. Sudirman Abbas telah menyaksikan perjalanan panjang Al-Zaytun dan senantiasa mendukung setiap langkah Syaykh Panji dalam mengelola dan memimpin Kampus Al-Zaytun, sebuah institusi pendidikan dengan konsep ‘pesantren spirit but modern system’.
Daftar Artikel Terkait Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25
- Dr. Haryadi Baskoro: Pemimpin Visioner Harus Punya Pujangga
- Prof. Suherli: Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Antarbangsa
- Kivlan Zen: Al-Zaytun, Integrasi Ilmu dan Amal untuk Indonesia Raya
- Prof. Agus Pakpahan: Membangun Pangan dan Pertanian dengan Berguru pada Alam
- Pesan Bupati Nina Agustina di Ulang Tahun ke-25 Al-Zaytun
- Muhamad Wahyuni Nafis: Al-Zaytun, Pohon Pemikiran Besar yang Berbuah Tindakan Nyata
- Dr. Berly Martawardaya: Menjaga Bumi, Membangun Bangsa
- Dr. Sudirman Abbas: Al-Zaytun untuk Indonesia Seribu Tahun
- Dr. Budhy Munawar Rachman: Al-Zaytun Pesantren Terbesar dan Terbaik di Indonesia
- Dahlan Iskan: Luar Biasa! Panji Gumilang dan Gagasan Besar Indonesia 1000 Tahun
- Ch. Robin Simanullang: Saya Menikmati Islam Rahmatan Lil Alamin di Al-Zaytun
- Dr. Bagus Priyo Purwanto: Sinergi Kearifan Lokal dan Pertanian Berkelanjutan
- Prof. Yudi Latif: Merancang Indonesia Seribu Tahun
- Prof. Ikrar Nusa Bhakti: Tirani Mayoritas dan Masa Depan Demokrasi Indonesia
- Susno Duadji: “Apakah Penegakan Hukum di Indonesia Sudah Adil?”
- Susno Duadji: “Hari Ini Aku Resmi Jadi Warga Al-Zaytun”
- Prof. Djagal Wiseso Marseno: Strategi Indonesia Bertahan 1000 Tahun
- Laporan Kegiatan Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25
- Dua Kapal Raksasa Al-Zaytun Berlayar
- “Green” Pesantren di Pelosok Indramayu
- Apa Kata Dahlan Iskan, Susno Duadji, dan Kivlan Zen
- 1000 Tahun Indonesia Raya: Mimpi Besar Al-Zaytun di Usia Perak
- Seperempat Abad Al-Zaytun: Remontada From Within
Pria kelahiran Jawa Timur, 1 Desember 1969 ini termasuk salah satu pakar dalam dunia akademis dan pemikiran Islam. Melalui pidato yang ia sampaikan dalam acara puncak peringatan 25 tahun berdirinya Pesantren Al-Zaytun pada Selasa, 27 Agustus 2024, Dr. Sudirman Abbas memperkuat gagasan besar yang diusung oleh Syaykh Panji Gumilang. Perayaan yang diselenggarakan di Masjid Rahmatan Lil Alamin ini mengusung tema “Gagasan 1.000 Tahun Indonesia Raya ke Depan dengan Semangat Remontada from Within”, sebuah konsep besar yang mencerminkan visi jauh ke depan untuk membangun peradaban bangsa.
Pidato Dr. Sudirman Abbas dimulai dengan penghormatan mendalam kepada Prof. Dr. Rasyidi Abdussalam Panji Gumilang dan para pemimpin serta tamu yang hadir. Ia menyampaikan salam dan ucapan terima kasih kepada Syaykh Panji Gumilang, Umi Farida Al-Widad, beserta keluarga besar, serta kepada Ustad Datuk Sir Imam Prawoto, SE, MBA, CRBC, yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Pesantren Indonesia. Tidak lupa, ia juga menyebut Ustadz Haji Anugrah Romadon, MP, yang menjabat sebagai Ketua Panitia acara tersebut, serta para undangan, mahasiswa, santri, dan seluruh hadirin yang hadir pada kesempatan istimewa itu.
Dalam inti pidatonya, Dr. Sudirman Abbas menggarisbawahi bahwa Syaykh Panji Gumilang bukan hanya seorang pemimpin pesantren, tetapi seorang pemikir futuristik. Futurisme, menurut Dr. Sudirman Abbas, adalah ciri utama Syaykh Panji Gumilang yang selalu melihat jauh ke depan, melampaui masa kini. Ia menggambarkan Syaykh Panji Gumilang sebagai seseorang yang memiliki visi besar, baik dalam konteks kosmopolitan, metropolitan, hingga megapolitan. “Futuristik itu mengandung di dalamnya kata-kata kosmopolitan, sebagaimana tadi yang disebutkan oleh Bapak Amich Alhumami, dan juga sekaligus sebagai metropolitan, sebagaimana tadi yang disampaikan oleh Bapak Robin Simanullang, dan juga Al-Zaytun ini merupakan megapolitan, yang kelak seribu tahun ke depan akan menjelma sebagai sebuah kebanggaan,” jelas Dr. Sudirman Abbas menekankan bahwa Al-Zaytun, sebagai sebuah institusi, tidak hanya dibangun untuk hari ini, tetapi untuk masa depan, sebuah proyek jangka panjang yang dirancang untuk bertahan dan berkembang hingga seribu tahun ke depan.
Dr. Sudirman Abbas mengatakan bahwa pembangunan Al-Zaytun bukanlah kebetulan atau sesuatu yang diciptakan tanpa perencanaan matang. “Di dalamnya terkandung khayalan atau imajinasi,” katanya,” yang kemudian dirumuskan, diagendakan, dan diwujudkan dalam tindakan nyata.” Visi futuristik ini bukan hanya impian, melainkan sebuah rencana yang terstruktur dengan baik, di mana setiap langkah diambil dengan perhitungan yang matang untuk mencapai tujuan jangka panjang. Dengan kata lain, Syaykh Panji Gumilang adalah seorang penggagas peradaban yang akan terus dikenang bahkan seribu tahun ke depan.
Salah satu konsep utama yang diangkat dalam perayaan tersebut adalah “Remontada from Within”. Remontada, yang dalam bahasa Spanyol berarti ‘kebangkitan’ atau ‘comeback’, di sini diartikan sebagai kebangkitan dari dalam, baik secara individu maupun kolektif. Dr. Sudirman Abbas menjelaskan bahwa remontada ini mencerminkan sakralitas hubungan dialogis antara manusia, alam, dan Tuhan. Gagasan ini didasarkan pada keyakinan bahwa kebangkitan yang sejati harus dimulai dari dalam diri seseorang, baik secara spiritual maupun intelektual.
Lebih lanjut, ia merujuk pada tulisan Drs. Ch. Robin Simanullang yang menyoroti empat kecerdasan utama di Al-Zaytun, salah satunya adalah kecerdasan iman. Kecerdasan ini, menurut Dr. Sudirman Abbas, melampaui batas-batas ruang dan waktu, serta tidak mengenal tempat. Inilah yang menjadi salah satu landasan utama Syaykh Panji Gumilang dalam mengembangkan Al-Zaytun sebagai pusat pendidikan dan peradaban. Syaykh Panji Gumilang adalah seorang tokoh yang memadukan kecerdasan iman dengan visi masa depan yang kuat, menjadikannya pemimpin yang futuristik dan penuh inspirasi. “Kalau saya baca tulisan Pak Robin Simanullang, ada empat kecerdasan yang digarisbawahi adalah kecerdasan iman, tanpa batas, tanpa waktu, tanpa mengenal tempat. Dan itulah Syaykh kita, Syaykh Al-Zaytun, Profesor Dr. Abdussalam Panji Gumilang yang futuristik. Semoga Allah memberikan keluangan kita, doa-doa dari sahabat kita, dari berbagai macam komponen,” kata Dr. Sudirman Abbas.
Dr. Sudirman Abbas kemudian mengingatkan hadirin akan sebuah nasihat yang pernah disampaikan oleh Syaykh Panji Gumilang. “Tidak perlu bertanya kepada seseorang, karena seseorang bisa berubah,” ujarnya mengutip Syaykh Panji Gumilang, “Tanyalah alam di sekitar kita – burung-burung, pohon-pohon – mereka akan berbicara.” Pesan ini sangat mendalam dan mencerminkan filosofi hidup yang dianut oleh Syaykh Panji Gumilang, yakni pentingnya berinteraksi dan berdialog dengan alam sebagai wujud dari harmoni dan kedamaian. Alam, menurut Syaykh Panji Gumilang, adalah saksi bisu dari kebenaran dan keabadian yang tidak pernah berubah.
Dr. Sudirman Abbas menegaskan bahwa pesan ini bukan sekadar kata-kata kosong. Al-Zaytun telah menjadi pusat perdamaian, pusat pendidikan, dan pusat peradaban yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Di tempat ini, berbagai kelompok dan elemen masyarakat dapat bersatu dalam damai, saling menghormati, dan membangun masa depan yang lebih baik. Filosofi ini menggema dengan kuat dalam setiap tindakan dan langkah yang diambil oleh Syaykh Panji Gumilang, yang berkomitmen untuk terus menumbuhkan pohon peradaban di Al-Zaytun, yang akarnya tertanam kuat di bumi dan buahnya menjulang tinggi ke langit.
Dalam penutup pidatonya, Dr. Sudirman Abbas menyoroti pentingnya visi jangka panjang Syaykh Panji Gumilang. Ia menggambarkan visi tersebut sebagai sebuah pohon besar yang akarnya tertancap dalam dan buahnya terus menjulang ke angkasa, memberi manfaat bagi generasi-generasi yang akan datang. Pohon ini, menurut Dr. Sudirman Abbas, adalah simbol dari peradaban yang akan terus berkembang dan memberikan buah-buah kemajuan, bahkan setelah kita semua tiada. “Dan itu yang disebut oleh dari Nurcholis Madjid Institute tadi, pohon yang nancap, yang kemudian buahnya akan terus menjulang tinggi ke langit dan itu adalah futuristik dari A.S. Panji Gumilang,” kata Dr. Sudirman Abbas.
Pidato Dr. Sudirman Abbas yang singkat (enam menit) namun penuh makna ini berupaya merangkum dan menyatukan berbagai gagasan yang telah disampaikan oleh pembicara sebelumnya. Ia tidak hanya memperkuat visi besar yang diusung oleh Syaykh Panji Gumilang, tetapi juga menegaskan pentingnya kebangkitan dari dalam, harmoni dengan alam, serta toleransi sebagai landasan dalam membangun peradaban yang berkelanjutan. Dengan demikian, Al-Zaytun dipandang bukan sekadar sebagai sebuah lembaga pendidikan, tetapi sebagai simbol kebangkitan peradaban Indonesia yang akan terus hidup dan berkembang hingga seribu tahun ke depan. (atur/TokohIndonesia.com)
Tim Reportase TokohIndonesia.com: Mangatur L. Paniroy (Koordinator), Yenita Tangdialla, Rigson Herianto, Rukmana, Wiratno***
Profil Singkat Dr. Ahmad Sudirman Abbas
Dr. Ahmad Sudirman Abbas, M.Ag., merupakan dosen tetap di Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia memiliki keahlian di bidang Hukum Islam dan Syariah, dengan spesialisasi dalam Perbandingan Mazhab. Sebagai seorang peneliti aktif, Dr. Sudirman Abbas telah menghasilkan berbagai karya ilmiah, termasuk artikel di jurnal-jurnal akademik serta buku-buku yang membahas topik-topik penting seperti Qawa’id Fiqhiyyah, pernikahan, wakaf, dan ekonomi.
Lahir pada 1 Desember 1969 di Lamongan, Jawa Timur, Dr. Sudirman Abbas meraih gelar doktor di bidang Hukum Islam, serta memiliki pengalaman mengajar sejak tahun 1995 di UIN Jakarta. Beberapa karyanya yang terkenal antara lain buku Dasar-dasar Masail Fiqhiyyah dan Sejarah Qawa’id Fiqhiyyah, yang banyak digunakan sebagai referensi oleh mahasiswa dan akademisi.
Sebagai pengajar, Dr. Sudirman Abbas tidak hanya terlibat dalam pengajaran dan pembimbingan akademik, tetapi juga aktif dalam seminar nasional dan internasional yang membahas isu-isu hukum Islam kontemporer, seperti fatwa-fatwa dan penyesuaian hukum Islam dengan perkembangan zaman.
Video Tiktok (VT) @tokoh.id
Berikut daftar Video Tiktok (VT) di akun @tokoh.id seputar Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25:
- Pancasila 1.000 Tahun ke Depan - Prof. Yudi Latif
- Karakter adalah Kunci - Prof. Yudi Latif
- Dua Modal Penting Untuk Maju - Prof. Yudi Latif
- Indonesia Bangsa Pelopor - Prof. Yudi Latif
- Saya Menikmati Islam Rahmatan Lil Alamin di Al-Zaytun - Drs. Ch. Robin Simanullang, Wartawan Senior Majalah Tokoh Indonesia
- Masjid Rahmatan Lil Alamin (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Centenarian di Al-Zaytun (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Al-Zaytun Teladan Terbaik Soal Toleransi (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Al-Zaytun Perintis Pesantren Toleransi (Dr. Budhy Munawar Rachman, Nurcholish Madjid Society)
- Prof. Yudi Latif, Ph.D: Menanam Pohon Jati Emas di Tepi Jalan Remontada, Ma'had Al-Zaytun
- Panji Gumilang: Kapan Kita Punya Hadiah Nobel?
- Panji Gumilang: Indonesia itu Tidak 'O' Semua
- Panji Gumilang: Remontada, Barcelona, Messi
- Dahlan Iskan: Bagaimana Orang Tidak Makan Bisa Hidup ...
- Dan Dia Mempunyai Tesis Bahwa Dunia Sebentar Lagi ...
- Dahlan Iskan: Tidak Ada Sembahyang, Tidak Ada Doa ...
- Dahlan Iskan: Saya Terharu Mendengar Cerita Ini
- Dahlan Iskan: Pramoedya Ananta Toer Vs Panji Gumilang
- Dahlan Iskan: Syaykh Panji Gumilang Kenapa Hari ini Pakai Batik?
- Dahlan Iskan: Syaykh Panji Gumilang Merenung di Tempat yang Sangat Khusus
- Dr. Berly Martawardaya: "Jadi, saya sudah merasakan betapa tingginya kualitas alumni dari Al-Zaytun".
- Asal Usul Istilah 'Yang Amat Terhormat'
- Santri Al-Zaytun Menyanyikan Lagu Bangun Pemudi Pemuda
dengan Seruan Indonesia Harus Kuat - Panji Gumilang: Gak Ada yang Bisa Nyanyi 3 Stanza?
- Panji Gumilang: JADI, INDONESIA RAYA INI, DOA. Sepanjang apapun, doa.
- Lagu Indonesia Raya 3 Stanza Bergema Indah di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Ma'had Al-Zaytun
- Panji Gumilang: Jangan Disalahkan Millennial Itu Kalau Tidak Mengenal 3 Stanza Lagu Indonesia Raya
- Alhamdulillah, Puji Tuhan, Haleluya!
Sahabat Syaykh Panji Gumilang sekaligus Wartawan Senior Majalah Tokoh Indonesia, Drs. Ch. Robin Simanullang, mendapat kesempatan untuk menanam pohon jati emas di tepi jalan Remontada, Ma'had Al-Zaytun. - Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 1, Indonesia Tanah Airku
- Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 2, Indonesia Tanah yang Mulia
- Panji Gumilang Nyendokin Makanan
Ke Kivlan Zen dan Umi Farida Al-Widad (istri) - Tumpengnya Enak Beud - Kivlan Zen: Saya Sudah Melapor Pada Pak Prabowo
Semua kegiatan saya di Al-Zaytun dan komen beliau, BAGUS! - Panji Gumilang & Kivlan Zen, Indonesia Raya Stanza 3, Indonesia Tanah yang Suci
- Susno Duadji: Hanya di Al-Zaytun
- Susno Duadji: Al-Zaytun Jaya, Al-Zaytun The Best
- Santri Al-Zaytun Bangga Menyanyikan Lagu Garuda Pancasila
- Putri Bungsu Panji Gumilang, Sofiah Al-Widad
Sedang mengajari santri Al-Zaytun menyanyi lagu Mars Universitas Al-Zaytun (IAI AL-AZIS) - Susno Duadji: Panji Gumilang is The Best
- Susno Duadji: Mulai Hari Ini Saya Resmi Sebagai Warga Al-Zaytun
- Susno Duadji: Saya Sangat Kagum Pada Al-Zaytun
- Susno Duadji: Saya Sangat Tertarik Pada Al-Zaytun
- Susno Duadji Makan Buah Pisang Al-Zaytun
Rasanya Legit dan Sangat Manis - Salah Ketik Jadi Menteri Pertahanan, Teman Saya yang Cerita
Kivlan Zen Bikin Ketawa - Master Indonesia Raya 3 Stanza
Santri Kelas 6 Ma'had Al-Zaytun, Michelle Kadek Bhyantara binti I Gusti Ngurah Made Johny B, Asal Jakarta Selatan - Keren, Hafal Indonesia Raya 3 Stanza - 25 Tahun Ma'had Al-Zaytun
- Merinding, Tebak Lagu Apa
Peserta Al-Zaytun (Guru, Dosen, Wali Santri)