Panji Gumilang, Ikrar Nusa Bakti, Yudi Latif
KULIAH UMUM: Panji Gumilang (tengah), Ikrar Nusa Bakti (kiri), Yudi Latif (kanan)

PENGANTAR: Kampus Pesantren Modern Ma’had Al-Zaytun merayakan Seperempat Abad kelahirannya (27 Agustus 1999 – 2024) di tengah badai ‘kezaliman negeri’ yang dialaminya dengan semangat tinggi Remontada from Within (Bangkit kembali dari dalam). Selalu move on, optimis tanpa rasa benci dan dendam serta tidak hanya mementingkan dirinya sendiri melainkan lebih memikirkan dan mempersiapkan kejayaan Indonesia Raya Gemilang 1000 tahun mendatang. Apa dan bagaimana Al-Zaytun dan Indonesia Raya Gemilang tahun 3045?

Syayk Al-Zaytun Prof. Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, MP dalam pidato Perayaan Seperempat Abad Al-Zaytun dan tausiyah pengantar tiga sesi kuliah umum yang diadakan tiga hari berturut-turut pada 24-26 Agustus 2024 di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-Zaytun, Gantar, Indramayu, menjelaskan bagaimana imajinasi 1000 tahun Indonesia Raya Gemilang itu terpikirkan olehnya hingga menjadi suatu gagasan besar yang konseptual serta merincinya secara detail, terukur dan feasible implementatif.

Daftar Artikel Terkait Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25

Suatu proses perenungan mendalam (kontemplasi) topo broto selama 351 hari dalam kesendirian dan keterasingan yang dialaminya oleh karena kebenaran yang diyakininya dihukum oleh negara melalui proses hukum yang belum menjadi panglima. Namun batinnya tidak pernah menderita. Secara fisik dia bisa dibatasi, tetapi batin, suara hati dan pikirannya tidak bisa dibatasi oleh kekuasaan duniawi apapun. Dia adalah pemangku pendidikan yang merdeka roh, merdeka pikir dan merdeka ilmu. Bahkan situasi itu justru menyalakan api imajinasinya jauh melampaui jangkauan kekuasaan dan ilmu pengetahuan. Dia berpikir dengan iman, hati dan akal pikirannya sendiri tentang masa depan Al-Zaytun dan Indonesia Raya Gemilang hingga tahun 3045. Al-Zaytun sebagai Pusat Pengembangan Budaya Toleransi dan Perdamaian untuk Mewujudkan Masyarakat yang Sehat, Cerdas dan Manusiawi, yang memberi jaminan kontribusi atas kejayaan Indonesia Raya Gemilang Tahun 3045.

Syaykh Panji Gumilang mengistilahkan kontemplasi topo broto 351 harinya dengan Remontada from Within. Terinspirasi kebangkitan kembali FC Barcelona ketika mengalahkan Paris Saint-Germain FC dengan skor telak 6-1 pada leg kedua pertandingan fase gugur babak 16 besar Liga Champions UEFA 2016-17 yang berlangsung pada 8 Maret 2017 di Camp Nou di Barcelona, setelah pada leg pertama kalah 0-4 di Parc des Princes, Paris 14 Februari 2017. Kebangkitan kembali Barcelona mengatasi defisit empat gol di leg kedua tersebut untuk memenangkan pertandingan dengan agregat 6–5, menjadikannya comeback terbesar dalam sejarah Liga Champions UEFA, yang kemudian dikenal di seluruh dunia sebagai La Remontada (English: comeback; Katalan: La Remuntada).

Sejak itu, kata Remontada, La Remuntada, kata dalam bahasa Spanyol yang berarti kembali, menjadi sangat populer dan sering dikaitkan dengan sepak bola yang merujuk pertandingan FC Barcelona 6–1 Paris Saint-Germain FC tersebut. Kebangkitan kembali terbesar dalam sejarah Liga Champions UEFA yang menginspirasi dunia untuk selalu berupaya kembali bangkit dari kekalahan atau ketertinggalan (dari defisit menjadi surplus). Yang juga menginspirasi Syaykh Al-Zaytun Prof. Dr. Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, seorang penggemar sepak bola dan memfavoritkan FC Barcelona dan Manchester City yang dilatih Pep Guardiola.

Panji Gumilang
Panji Gumilang – Seperempat Abad Al-Zaytun: Remontada From Within

Gagasan besarnya untuk kembali bangkit dari dalam tidak terbatas hanya pada kebangkitan Al-Zaytun semata melainkan lebih lagi kebangkitan kembali Indonesia Raya sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 (Pancasila dan Tujuan Negara) dan janji/doa dalam anthem Indonesia Raya tiga stanza. Selain didorong keprihantinan belum tegaknya hukum sebagai panglima, juga keprihatinan berbangsa dan bernegara saat ini, terutama (antara lain) belum cukup mampu untuk memenuhi hajat hidup masyarakat bangsa Indonesia terutama dalam bidang pangan sehingga masih harus mendatangkan bahan pangan dengan cara impor.

Bagaimana kiprah Al-Zaytun selama 25 tahun yang sudah dilaluinya, dan bagaimana gagasan, konsep dan programnya menuju Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Raya Hebat Gemilang 3045? Untuk memperkaya gagasan Syaykh Panji Gumilang yang bertitik tolak dari semangat Remontada From Within, diadakan kuliah umum dengan menghadirkan beberapa pakar dan tokoh kompeten di bidangnya yang belangsung 24-26 Agustus 2024, dilanjutkan peluncuran dua kapal besar tangkap ikan Al-Zaytun yang sudah mempunyai izin operasi di perairan dalam Laut Arafuru, sebagai bagian dari program Blue Economy Al-Zaytun.

Kuliah Umum Nasional dalam rangka Ulang Tahun Al-Zaytun ke 25 (Seperempat Abad) Al-Zaytun tersebut bertema: “Gagasan 1.000 Tahun Indonesia Raya ke Depan dengan Semangat Remontada from Within”. Ketua Panitia Eji Anugrah Romadhon, SS, MAPP menjelaskan latar belakang pemikirannya adalah Indonesia dengan segala kelebihannya, baik dari aspek perkembangan sumber daya manusia maupun kekayaan sumber daya alam, memiliki peluang sekaligus tantangan untuk menjaga dan meningkatkan eksistensinya sebagai sebuah bangsa yang besar. Sejalan dengan dengan isi anthem Indonesia Raya, stanza 3 bahwa ” Indonesia tanah yang suci, tanah kita yang sakti. Disanalah aku berdiri jaga ibu sejati.

Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi. Marilah kita berjanji, Indonesia Abadi”. Eji menjelaskan, pendiri bangsa ini, sudah mencita-citakan, Indonesia menjadi tanah air yang mampu membahagiakan penduduknya. Indonesia yang abadi, berkelanjutan, sampai masa yang tak terhingga. Keberlangsungan, sebuah bangsa, didukung oleh 2 pondasi utama kehidupan, yaitu tercukupinya pangan dan terjaganya keamanan dari rasa takut (ath’amahum min ju’ wa amanahum min khauf).

Pertama sektor pangan. Seiring dengan terus berkembangnya jumlah penduduk Indonesia, tentu harus berbanding lurus dengan persiapan pangannya yang berkualitas secara mandiri. Karena dengan tercukupinya pangan yang berkualitas, bukan hanya sekadar dapat mempertahankan eksistensi sebuah bangsa, tapi menjadi akar membangun kualitas bangsa. Sebab kualitas manusia bergantung pada kualitas makanannya. (You are what you eat). Sebaliknya, ketidakmampuan bangsa untuk mempersiapkan pangannya, menjadi akar kehancuran dari bangsa tersebut. Maka dapat dipahami, mengapa Tuhan memerintahkan manusia untuk selalu menganalisa mengenai pemakanannya. (Fal yandhur al-insan ila tha’amihi). Tunjuk ajar ilahi ini tentunya harus dijabarkan secara mendetail dan komprehensif, melibatkan berbagai kepakaran keilmuan. Sehingga persiapan pangan berkualitas yang berbasis saintifik, akan dapat mendekatkan pada pencapaian apa yang diharapkan.

Advertisement

Kedua pengamanan dari rasa takut. Setelah pangan tercukupi, selanjutnya membebaskan dari rasa takut. Bebas dari ketakutan merupakan akar dari kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat bangsa. Terbebas dan rasa takut, menunjukkan tingginya peradaban kemanusiaan. Masyarakat yang beradab, memiliki kesetaraan dalam seluruh bidang kehidupan. Karena sejatinya, manusia memiliki kedudukan yang sama di mata Tuhan. Yang membedakan adalah ketakwaannya.

Membangun kesetaraan kemanusiaan, memerlukan pencerdasan yang berkelanjutan. Dengan pencerdasan, akan terbangun kesadaran manusia bahwa satu sama lain terjadi interdependensi. lnterdependensi ini memposisikan seluruh manusia sebagai makhluk yang mulia dan terhormat serta saling memberikan manfaat satu sama lainnya. Untuk membangun masyarakat seperti ini, diperlukan pendidikan yang berkualitas. Dari pendidikan yang berkualitas inilah akan terbangun masyarakat yang beradab dan berdedikasi untuk kesejahteraan dan keselamatan bangsanya. Dengan demikian mengamankan rasa takut wujudnya membangun masyarakat yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, sehingga selalu membangun persatuan dan mengutamakan musyawarah. Dari sinilah akan dapat mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Panji Gumilang, Ikrar Nusa Bakti, Yudi Latif
KULIAH UMUM: Panji Gumilang (tengah), Ikrar Nusa Bakti (kiri), Yudi Latif (kanan)

Mempersiapkan pangan yang cukup dan berkualitas serta membebaskan masyarakat Indonesia dari rasa takut, memerlukan keterlibatan seluruh elemen bangsa dalam berbagai aspek kehidupan, baik dari aspek idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya maupun pertahanan keamanan semesta {IPOLEKSOSBUDHANKAMRATA). Karenanya perlu mengerahkan segala-daya upaya dengan pendekatan multidisipliner oleh kalangan yang memiliki kepakaran pada bidang masing masing yang dibingkai dalam satu cita-cita besar, yaitu membangun Indonesia raya bersatu, Indonesia bahagia, sehingga menjadi Indonesia yang abadi.

Oleh karena itu, Ma’had Al-Zaytun, memasuki seperempat abad, pada ulang tahun ke 25, menyelenggarakan Kuliah Umum Nasional “Gagasan 1.000 tahun Indonesia Raya ke Depan dengan Semangat Remontada from Within” sebagai bentuk bakti dan kecintaan kepada bangsa Indonesia.

Lebih lanjut Eji menjelaskan, kuliah umum nasional ini bertujuan untuk: Pertama, Sarana curah gagasan para pakar dalam membangun Indonesia 1.000 tahun ke depan dalam bidang IPOLEKSOSBUDHANKAMRATA; Kedua, Merumuskan langkah-langkah strategis dalam membangun kemandirian pangan Indonesia; dan, Ketiga, Merumuskan langkah-langkah pencerdasan masyarakat, dengan megembalikan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara.

Di samping itu, kegiatan Kuliah Umum ini dipadukan dengan kegiatan gelar seni budaya, olaharaga kebugaran kaki (jalan kaki) bersama, dan pertandingan olahraga. Puncak acara diisi dengan Kuliah Umum dan Selametan Al-Zaytun memasuki seperempat abad. Pada acara puncak diisi dengan kuliah umum, refleksi, proyeksi,dan doa sebagai tanda remontada from within menuju Indonesia gemilang tahun 3045.

Kegiatan diselenggarakan dalam 5 sesi yakni: 1) Kuliah Umum Hari Pertama tentang ldiologi dan Politik Bangsa Indonesia; 2) Kuliah Umum Hari Kedua tentang Ekonomi,Sosial,dan Budaya; 3) Kuliah Umum Hari Ketiga tentang Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta; 4) Kuliah Umum dan acara selametan ulang tahun Al-Zaytun ke 25; dan, 5) Peluncuran kapal program “blue economy” yaitu kapal LKM 01Gunung Surowiti dan kapal LKM 02 Gunung Pulosari di Galangan Kapal Samudera Biru, Pantai Eretan Kulon, lndramayu Barat.

Nara sumber terdiri dari para pakar pada bidang masing-masing, antara lain Dr. Ir. Bagus Priyo Purwanto M.Agr, Prof. Dr. Ir. Djagal Wisesa Marseno M.Agr, Prof. Yudi Latif MA. Ph.D, Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti, Prof.Dr. Suherli Kusmana.M.Pd, Ir. Ilham Aidit, Prof. Agus Pakpahan Ph.D, DR. Berli Martawardaya SE.Msc, Mayor Jendral (Purn) Kivlan Zen dan Komisaris Jenderal Susno Duadji serta penanggap Haryadi Baskoro MA., M.Hum, dan Pendeta Danny Supangkat. Sedangkan peserta kuliah umum dan kegiatan lainnya adalah civitas kampus, wali santri, stakeholder Al-Zaytun, undangan dari perguruan tinggi, pesantren, sekolah dan tokoh masyarakat sekitar lndramayu, sejumlah lebih dari 5.000 orang. (Bersambung)

Tim Reportase TokohIndonesia.com: Mangatur L. Paniroy (Koordinator), Yenita Tangdialla, Rigson Herianto, Rukmana, Wiratno


Video Tiktok (VT) @tokoh.id

Berikut daftar Video Tiktok (VT) di akun @tokoh.id seputar Perayaan Ulang Tahun Al-Zaytun ke-25:

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini