Intelektual Kajian Agama dan Isu Minoritas

Ahmad Najib Burhani
 
0
78
Ahmad Najib Burhani
Ahmad Najib Burhani (Tokoh.ID)

Ahmad Najib Burhani adalah sosok intelektual yang menyalakan lentera pemahaman inklusivitas di tengah gelapnya isu intoleransi dan diskriminasi di Indonesia. Sebagai peneliti, penulis, dan pengajar, ia mengembangkan gagasan mendalam tentang agama, budaya, dan minoritas serta menawarkan jalan menuju harmoni di tengah kemajemukan. Dengan pengakuan nasional dan internasional, Ahmad Najib Burhani berupaya menginspirasi putra-putri bangsa untuk melihat keberagaman bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai kekuatan.

Penulis: Mangatur L. Paniroy

Prof. Ahmad Najib Burhani, M.A., M.Sc., Ph.D. adalah salah satu intelektual muda Indonesia yang dikenal atas kontribusinya dalam kajian agama, tradisi keagamaan, dan isu-isu minoritas. Lahir di Blitar, Jawa Timur, pada 27 April 1976, ia adalah putra kedua dari pasangan H. Umar Hasan, BA, dan Hj. Muthmainnah Yusuf. Sejak usia muda, Ahmad Najib Burhani telah menunjukkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan yang kemudian membawanya menempuh perjalanan panjang dalam dunia akademik dan penelitian. Dalam kehidupan pribadinya, ia menikah dengan Tuti Alawiyah, Ph.D., seorang akademisi, dan dikaruniai tiga putri: Hamia Sophia Fatima, Faira Nahla Ophelia, dan Athifa Zara Izzati, yang menjadi inspirasi bagi karya dan perjuangannya.

Ahmad Najib Burhani memulai pendidikan dasarnya di MI Wahid Hasyim II Gandekan Wonodadi, Blitar, sebelum melanjutkan ke MTsN Kunir Srengat dan MAN Program Khusus di Jember. Setelah menamatkan pendidikan menengah pada tahun 1994, ia melanjutkan studi ke UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan meraih gelar sarjana dalam bidang Aqidah dan Filsafat pada tahun 1999.

Semangatnya untuk terus memperdalam pengetahuan membawanya melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Ia meraih gelar master di bidang Islamic Studies dari Universiteit Leiden, Belanda, pada tahun 2004, dan gelar kedua di bidang Social Research Methods & Statistics dari University of Manchester, Inggris, pada tahun 2007. Perjalanan akademiknya mencapai puncak dengan meraih gelar Ph.D. di bidang Religious Studies dari University of California, Santa Barbara (UCSB), Amerika Serikat, pada tahun 2013. Selain itu, ia juga mengikuti pelatihan di berbagai institusi internasional seperti S. Rajaratnam School of International Studies, Singapura, dan Drew University, Amerika Serikat, yang memperkuat kompetensinya di bidang agama dan transformasi konflik.

Dalam karier profesionalnya, Ahmad Najib Burhani mengabdikan diri sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Ia memulai kariernya sebagai Peneliti Madya sebelum diangkat menjadi Peneliti Utama di bidang agama dan tradisi keagamaan pada tahun 2018. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2/M Tahun 2017, ia dikukuhkan sebagai Profesor Riset. Pada tanggal 27 Agustus 2020, ia menyampaikan pidato pengukuhan dengan judul “Agama, Kultur (In)Toleransi, dan Dilema Minoritas di Indonesia”, yang menyoroti kompleksitas persoalan minoritas dan keberagaman di Indonesia. Dalam pidato tersebut, ia mengupas berbagai dilema sosial, budaya, dan politik yang dihadapi oleh kelompok-kelompok minoritas di tengah tekanan mayoritas.

Sebagai seorang penulis produktif, Ahmad Najib Burhani telah menghasilkan 69 karya ilmiah dalam bentuk buku, jurnal, entri ensiklopedia, dan artikel ilmiah populer. Sebanyak 42 di antaranya ditulis dalam bahasa Inggris, mencerminkan pengaruh dan kontribusinya di kancah internasional. Di luar itu, ia juga telah mempublikasikan lebih dari 200 artikel opini di berbagai media. Karya-karyanya banyak membahas tema-tema seperti toleransi, diskriminasi, dan pluralisme agama, menjadikannya suara penting dalam diskursus akademik tentang keberagaman di Indonesia. Beberapa karyanya yang paling berpengaruh termasuk buku Dilema Minoritas di Indonesia (2020), yang menjadi referensi penting dalam memahami persoalan minoritas di Tanah Air.

Ahmad Najib Burhani juga aktif dalam dunia pendidikan sebagai dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia terlibat dalam pembinaan generasi muda ilmuwan dan menjadi penguji disertasi di berbagai universitas ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Dalam lingkup internasional, ia bergabung dengan sejumlah organisasi ilmiah prestisius seperti American Academy of Religion, Middle East Studies Association, dan Association of Asian Studies. Sejak 2014, ia juga menjadi anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI).

Atas kontribusinya yang luar biasa, Ahmad Najib Burhani menerima berbagai penghargaan bergengsi. Ia dianugerahi Professor Charles Wendell Memorial Award dari University of California, Santa Barbara, atas prestasinya dalam kajian Islam dan Timur Tengah. Pada tahun 2015, ia menerima Satyalancana Karya Satya X Tahun dari Presiden Republik Indonesia. Selain itu, pada tahun 2020, ia masuk dalam daftar 100 Tokoh Terkemuka Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan menerima penghargaan 75 Ikon Prestasi Pancasila untuk bidang Sains dan Inovasi dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Di tahun yang sama, ia dinobatkan sebagai Peneliti Terbaik LIPI dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan.

Sebagian besar pemikiran Ahmad Najib Burhani berfokus pada upaya memahami dan memecahkan persoalan yang dihadapi kelompok minoritas di Indonesia, seperti Ahmadiyah, Syiah, dan penghayat kepercayaan. Ia memperkenalkan konsep delimited pluralism, yang menggambarkan bagaimana pluralisme di Indonesia sering kali terbatas pada pengakuan enam agama resmi, sementara kelompok lain tidak mendapatkan perlakuan yang setara. Ia juga menyoroti bagaimana globalisasi sering kali memperparah intoleransi terhadap minoritas, menciptakan isolasi di tengah masyarakat yang semakin terkoneksi. Pemikirannya tentang konservatisme mental juga memberikan wawasan tentang bagaimana prasangka dan diskriminasi tumbuh subur di berbagai lapisan masyarakat. (atur/TokohIndonesia.com)

Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini