Dirjen KA Pertama
Soemino Eko Saputro07 | KA Perkotaan, Bandara Soetta, Antarkota dan Barang

KA Bandara Soetta. Pemerintah juga merencanakan pembangunan jalur kereta api sepanjang 30,3 kilometer dari Manggarai menuju Bandara SoekarnoHatta. Pembangunan dijadwalkan tahun 20072008, dan mulai beroperasi tahun 2009. Konstruksi seluruhnya at grade , belum termasuk underpass (Daan Mogot) dan flyover (dalam kawasan Bandara). Sedangkan jalur KalideresTangerang tetap jalur tunggal (single track).
Program tersebut akan menelan biaya Rp 490 miliar, mencakup: rehabilitasi Duri-Kalideres sepanjang 11,3 Km (Rp 80 M), Klideres-Cengkareng 10,3 Km (Rp 140 M), sinyal dan Telkom (Rp 70 M), sub stasiun 3 unit (Rp 75 M), pembebasan lahan (Rp 106 M), Stasiun Kalideres (Rp 9 M), desain dan supervisi (Rp 10 M). Diharapkan pada tahun pertama beroperasi (2009), sebanyak 15.453.600 orang akan pindah ke kereta api atau 32,88% dari pangsa penumpang yang menuju Bandara Soetta. mti
***
Angkutan KA Perkotaan
Permasalahan angkutan kereta api perkotaan menghadapi banyak masalah. Ditjen Perkeretaapian menginventaris tak kurang lima masalah pokok. Masalah-masalah tersebut meliputi: Jumlah pengguna jasa kereta api jauh melampaui kapasitas angkut; jumlah armada terbatas; kapasitas lintas mendekati jenuh; tarif kereta api kelas ekonomi sangat murah; stasiun masih sangat terbuka (tidak steril); disiplin pengguna jasa kereta api masih kurang.
Pola operasi angkutan KA Perkotaan di Jabotabek: kapasitas angkut 625.000 per hari, dan mengambil 2,5% pangsa angkutan kota. Jalur pelayanan: Bekasi-Kota, Bekasi-TanahAbang, Bogor-Kota, Depok-Tanah Abang, Serpong-Tanah Abang, Serpong-Kota, Tangerang-Duri dan Tangerang-Kota.
Peran transportasi kereta api di Jakarta mutlak perlu dikembangkan. Jumlah trip se Jabotabek per hari 25.000.000 (tahun 2005), 27.000.000 (tahun 2007), 30.000.000 (2009), dan 32.000.000 (tahun 2012). Kapasitas penumpang kereta api Jabotabek per hari 630.000 (tahun 2005), 1.350.000 (tahun 2007), 3.000.000 (tahun 2009) dan 3.840.000 (tahun 2012).
Pangsa pasar KA Jabotabek: 2,5% (tahun 2005), 5% (tahun 2007), 10% (tahun 2009) dan 12% (tahun 2012). Jumlah kereta api 525 (tahun 2005), 1.125 (tahun 2007), 2.500 (tahun 2009) dan 3.200 (tahun 2012). Jumlah kereta api listrik (KRL) yang beroperasi: 233 (tahun 2005), 500 (tahun 2007), 1.111 (tahun 2009) dan 1.422 (tahun 2012).
Angkutan Komuter
Rencana kebutuhan sarana kereta api jangka menengah di Jawa (20062010) meliputi pengembangan angkutan komuter di tujuh wilayah lintasan. Ditjen KA akan menambah masing-masing tiga set KRDE setiap tahun dari tahun 2006 sampai 2010 untuk lintas Jakarta-Merak, Padalarang-Cicalengka, Cirebon, Semarang-Tegal, Yogya-Solo, Surabaya-Sidoarjo dan Malang. mti
***
Angkutan KA Antar Kota
Angkutan kereta api antarkota memiliki peluang pasar yang bagus asalkan dipilih armada yang efisien dan efektif (KRDE), pengaturan jawalnya tepat, tiket mudah diperoleh. Yang lebih penting adalah peningkatan pelayanan, baik di saat keberangkatan, di atas kereta api, dalam perjalanan dan sampai pada tujuan.
Lintas Jakarta-Cirebon (226 Km), Jakarta-Bandung (170 Km), Semarang-Tegal (150 Km), Semarang-Cepu (139 Km), Yogyakarta-Solo (59 Km), Surabaya-Malang (88 Km), Surabaya-Kertosono (76 Km), Semarang-Solo (109 Km). Permasalahan yang dihadapi, terbatasnya kapasitas jalur di Stasiun Gambir, terbatasnya jumlah armada, dan rusaknya jalur antara Semarang-Kedung Jati-Gundih. Pemecahannya; secara keseluruhan perlu pengadaan 20 set KRDE dengan total biaya Rpo 170 miliar. mti
***
Angkutan Barang
Meningkatnya peran kereta api di dalam angkutan barang akan mengurangi beban jalan raya, menambah pangsa KA yang masih sangat rendah (0,6%). Tarif angkutan barang dengan KA bisa dirundingkan, keamanannya terjamin. Namun armada, baik lokomotif maupun gerbong, masih terbatas. Karena itu perlu percepatan terciptanya keterpaduan transportasi.
Angkutan barang di Jawa meliputi lintas Jakarta-Surabaya sepanjang 725 Km (parsel, barang bernilai tinggi). Cilegon-Jakarta-Surabaya 842 Km (baja), Gede Bage-Tanjung Priok, 191,30 Km, (container), Cibungur-Tanjung Priok 99,75 Km, (container), Cikarang-Tanjung Priok, 51,40 Km, (JABABEKA Container), Pasuruan/Bangil-Tanjung Perak, 63 Km, (container), Cigading-Bekasi, 144 Km (batubara).Permasalahan-permasalahan yang dihadapi; kapasitas lintas Tegal-Pekalongan, sudah jenuh. Jalur baru hanya sampai di Stasiun Pasoso, belum ada terminal peti kemas di Cikarang, kondisi jalur menuju ke container yard (parkir peti kemas) di Tanjung Perak perlu ditingkatkan, kekurangan lokomotif dan gerbong. Pemecahannya; membangun parsial jalur ganda 62 Km antara Tegal-Pekalongan, perkiraan biaya (Rp 1,05 triliun), memperpanjang jalur KA sampai JICT/Koja (Rp 35,2 M), perbaikan kondisi jalur (Rp 97,6 M), dan pengadaan lokomotif dan gerbong (Rp 786 M).
Angkutan barang di Sumatera mencakup lintas Rantau Prapat-Medan-Belawan sepanjang 289,21 Km. Pematang Siantar-Medan-Belawan. Tanjung Slamat-Medan-Belawan 75,26 Km. Perlu peningkatan kondisi jalur Medan-Belawan. Biaya keseluruhan diperkirakan Rp 583,3 M.
Angkutan Batubara
Rencana pengembangan angkutan KA Batubara di Sumatera meliputi; lintas Tanjung Enim-Tarahan dengan kapasitas 20 juta ton per tahun. Investasi 650 juta dolar AS. Lingkup pekerjaan jalur potong Tanjung Enim-Baturaja, 74 Km. Peningkatan kapasistas antara Baturaja-Tarahan, dan pengurangan tanjakan pada lintas Telungbuyut.
Lintas Tanjung Enim-Tanjung Api-Api; kapasitas 20 juta ton per tahun. Investasi 490 juta dolar AS. Lingkup pekerjaan, jalan KA baru Simpang-Tanjung Api-Api. mti/crsshri