Empu Seni Tari Klasik Yogyakarta
Sasminta Mardawa
[ENSIKLOPEDI] Sasminta Mardawa, bernama kecil Soemardjono dan akrab dipanggil Romo Sas, kelahiran Yogyakarta, 9 April 1929, digelari sebagai empu seni tari klasik gaya Yogyakarta. Dia menghadirkan nuansa tersendiri dalam jagat tari klasik Indonesia, khususnya bagi pengayaan khazanah seni budaya yang adiluhung.
Dia berperan signifikan dalam pengembangan tari klasik gaya Yogyakarta. Seniman ini punya andil menjadikan tari klasik Jawa digemari oleh masyarakat nasional dan dunia, pada era modern abad kedua puluh satu ini. Dia seniman yang konsekuen pada jalur pengabdian sosial budaya secara utuh.
Romo Sas ada penari, guru, sekaligus koreografer yang telah melahirkan banyak seniman tari. Dia telah menciptakan lebih 100 gubahan tari-tarian klasik, gaya Yogyakarta. Baik tari tunggal untuk putra dan putri, maupun tari berpasangan dan tari fragmen. Di antara karya-karya tarinya yang sangat digemari adalah tari Golek, Beksan, Srimpi dan Bedhaya.
Soemardjono lahir dari buah cinta kasih pasangan Raden Bekel Mangoen Soerowibowo dan Suyatimah. Ayahnya seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. Sejak kecil, ia sudah akrab dengan aktivitas berkesenian di lingkungannya. Pada usia 13 tahun, sudah diarahkan ayanya menjadi penari. Dia pun dibimbing guru tari Purbaningrat, menjadi penari keraton.
Dalam pendidikan formal, dia hanya sempat meraih ijazah sekolah dasar. Namun hal itu tak menghalanginya belajar keras menjadi seorang penari klasik gaya Yogyakarta. Kegigihannya belajar tari, dalam usia muda dia suah dikenal sebagai penari Keraton Yogyakarta, baik untuk tarian putri maupun putra.
Semakin dewasa, dia semakin giat menggeluti jagat tari klasik gaya Yogyakarta. Dia pun dikenal sebagai penari yang sangat istimewa. Apalagi, dia tidak sekadar penari, tetapi sekaligus sebagai guru dan kreografer.
Semangatnya membara untuk melestarikan dan mengembangkan tari klasik. Dia mengajar banyak penari. Juga mengkreasi lebih seratus tarian, baik tarian lepas maupun fragmen. Karya-karyanya sudah diajarkan baik di bangku pendidikan formal di SMK 1 Yogya maupun ASTI (kini ISI) Yogya atau secara informal.
Kendati tak punya ijazah sarjana, dia telah dipercaya menjadi dosen tamu di sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat. Dia juga pernah tampil di Malaysia, Filipina, Jepang, Amerika, dan Eropa. Penghargaan pun mengalir sebagai bukti pengakuan atas karya-karyanya. Di antaranya Hadiah Seni dari Gubernur DIY tahun 1983, hadiah seni dari Mendikbud RI tahun 1985, dan Certificate of Apprecition dari Lembaga Kebudayaan Amerika tahun 1987. e-ti/tsl, dari berbagai sumber