Kisah Kasihnya dengan Isteri dan Anak
Sutiyoso02 | Anak Dididik Mandiri

Baik selama menjadi pemimpin militer maupun ketika sudah menjadi pemimpin sipil sebagai Gubernur, Sutiyoso sudah mencanangkan kepada istri dan kedua putri cantiknya, bahwa dia akan lebih mementingkan tugas daripada urusan keluarga.
Karena itu kedua putrinya sudah sejak kecil diajarkan untuk hidup mandiri. Mereka sudah tahu tabiat ayahnya yang selalu lebih mementingkan tugas.
Tidak ada cerita bagi Bang Yos pergi mengantar anak ke sekolah, les, berenang atau antar istri ke salon dan arisan. Tak heran jika kedua putrinya, Yessi dan Renny, suka mengomeli ayahnya, menyebut iri melihat teman-teman suka diajak jalan sama papa dan mamanya.
“Saya ini kan jalan sendiri terus. Papa saya, nggak pernah ngajak kayak gitu. Saya kan kepengin juga ke PS,” rengek putrinya suatu ketika.
Sutiyoso mendengar rengekan anaknya demikian, balik bertanya: “PS itu apa.” “Itu kan, PS saja nggak ngerti.” Lalu puterinya memberitahu PS itu Plaza Senayan.
Sutiyoso tertawa lebar.
Suatu ketika lagi, Bang Yos berkesempatan menonton televisi bareng puteri bungsunya, Renny Yosnita Ariyanti. Renny, yang selalu kritis terhadap ayahnya, tiba-tiba bilang: “Jika ada kompetisi memilih siapa ayah paling pelit di dunia, Papa pasti jadi juara.”
Bang Yos menoleh kaget. “Kalau Renny mau uang banyak, sana cari sendiri,” ujarnya bergeming. Namun dalam hati Bang Yos mengerti rasa kesal puterinya. Sebab dia seorang ayah yang tidak mudah memberi uang kepada anaknya, Rp 50 ribu pun.
Itulah sepenggal kisah bagaimana Bang Yos sudah mendidik anak-anaknya sejak kecil untuk mandiri. Tak dibiarkan besar dan menjadi manja. Apalagi menggunakan fasilitas negara. Bahkan untuk memerintah sopir pun, anaknya tak dibolehkan tanpa mendapat persetujuan lebih dahulu darinya.
Lalu suatu ketika, Bang Yos mendapat informasi dari ajudan bahwa puteri bungsunya, Renny, buka warung jus di arena Gelanggang Remaja Bulungan, Jakarta Selatan. Lalu Sutiyoso dengan mengendarai motor besar Harley Davidson kesukaannya, membonceng Sang Istri, pergi menuju warung jus Renny. Melihat Bang Yos datang, Renny spontan berseru: “Jika Papa mau minum jus di sini harus bayar, tidak bisa gratis.”
Bang Yos terbahak: “Ha…ha…ha….” Dalam hati, dia bangga sama puterinya. ch robin s – sh (Diterbitkan juga di Majalah Tokoh Indonesia Edisi 20)