Pakar Kelautan dari ITS

[ Daniel M. Rosyid ]
 
0
575
Daniel M. Rosyid
Daniel M. Rosyid | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] Pakar kelautan khususnya bidang teknik perkapalan ini meniti karirnya sebagai akademisi, pendidik dan peneliti di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Ia termasuk salah seorang perintis dan pendiri program Magister Teknik Kelautan ITS dan program doktor teknologi kelautan ITS yang pertama di Indonesia.

Ir. Daniel M. Rosyid PhD, M.RINA merasa terpanggil untuk memajukan dunia bahari, seni budaya dan teknologi Indonesia. Oleh sebab itu, ia ikut membina Tim “Maritime Challenge” ITS agar siap berlaga dalam sejumlah event internasional. Pada tahun 2002, Daniel M. Rosyid memberangkatkan 18 mahasiswanya guna mengikuti lomba kebaharian internasional “The Atlantic Challenge 2002” di Rockland, Maine, Amerika Serikat.

Lomba kebaharian dua tahunan yang diikuti belasan negara itu mempertandingkan keterampilan dasar seseorang untuk hidup di laut dengan belasan nomor perlombaan, antara lain “L’esprit”, “Rowing Race”, “Slallom Race” (lomba dayung tanpa kemudi dalam lintasan zig-zag), “Sailing Race” (lomba layar dalam ‘rack race’ tertentu dengan peraturan lomba layar internasional), “Oars and Sails” (dayung dan layar), “Navigation”, “Rope Work”, “Captain Gig’s”, dan sebagainya. Saat itu, ITS berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan meraih penghargaan bergengsi ‘The Spirit of Atlantic Challenge Award’.

Sepuluh tahun kemudian, Tim MC ITS kembali mengukir sejarah dalam ajang “Atlantic Challenge 2012” di Bantry, Irlandia, pada 21-29 Juli 2012. Tim ini kembali meraih “The Spirit of Atlantic Challenge Award”, penghargaan khusus untuk kapal Rojo Segoro sebagai “The Best Beautiful Boat in Contest”. Penilaian dilakukan berdasarkan pada vote dari seluruh elemen lomba, baik panitia, kontestan, juri dan penduduk lokal. Mereka menempatkan kapal Rojo Segoro – perpaduan unsur seni dan budaya Indonesia dengan seni konstruksi kapal kayu – menjadi kapal tercantik di event ini. Rojo Segoro mengungguli Inggris, Amerika Serikat, Italia, Finlandia, Kanada, dan Prancis.

Untuk lombanya sendiri, tim MC ITS membawa dua sertifikat lomba terbaik, yakni juara ketiga untuk kategori L’Esprit (kerja sama tim dengan tim negara lain untuk menyelesaikan race) dan juara kedua dalam kategori “Rowing” (lomba dayung sejauh dua mil laut).

Daniel Mohammad Rosyid lahir di Klaten, Jawa Tengah, 2 Juli 1961, dibesarkan di tengah keluarga Jawa campuran Cina-India. Kecintaannya terhadap dunia pendidikan didapatkan dari kedua orang tuanya, Ibrahim Ibnu Djamhuri, seorang pengacara alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Sri Kartini, guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris SKKP di Semarang. Masa kanak-kanak dan remaja ia habiskan di Semarang hingga lulus dari SMAN I-II Semarang.

Sejak muda, Daniel sudah gemar berorganisasi dan mengikuti kegiatan kesenian seperti baca puisi, drama, dan musik. Ia juga aktif di organisasi pramuka dari SD sampai SMP. Di SMA, ia aktif di OSIS dan menyukai fotografi. Di kampus, ia aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan, baik intra maupun ekstra. Mulai dari Koperasi Mahasiswa (Kopma) ITS, Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia, wartawan foto untuk koran mahasiswa ITS “ASPIRASI”, dan menjadi anggota di Badan Permusyawaratan Mahasiswa (BPM) FT. Ia pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) serta sempat memimpin Musholla di ITS saat ITS belum memiliki masjid.

Setamat SMA, ayah empat orang anak ini memilih kuliah di Fakultas Teknik Perkapalan ITS Surabaya. Sang ayah sebenarnya menginginkan dia mengambil jurusan Teknik Sipil, Kedokteran atau Akabri. Namun, Daniel tetap pada pendiriannya karena terinspirasi dengan figur BJ Habibie saat itu.

Daniel M. Rosyid menjadi pemegang gelar Ph.D pertama di Fakultas Teknologi Kelautan ITS.

Pada awal tahun 1986, Daniel lulus dari Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS dengan skripsi berjudul “Penerapan Metode Elemen Hingga pada Persoalan Tegangan 2-D di sekitar Plat Berlubang.” Saat itu, sembari menyelesaikan skripsi, Daniel memutuskan menikah dengan gadis pujaan hatinya, Ratna Juwita.

Setelah lulus, ia bekerja sebagai Inspektur Mutu Lambung Baja di Departemen Pengendalian Mutu, Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia. Di situ, Daniel menimba banyak pengalaman dengan terlibat dalam pembuatan kapal-kapal perang jenis FPB 57, FPB 28 dan kapal tunda kelas 3500 HP. Alhasil setelah dua tahun lebih bekerja, ia diminta kembali ke almamaternya (ITS) untuk mengabdi sebagai pendidik.

Advertisement

Tidak lama kemudian, Daniel mendapat beasiswa dari program rekrutmen dosen teknik kelautan di Indonesia “New S1 in Ocean Engineering” yang dibiayai The World Bank. Didampingi istri dan dua anak saat itu, ia mengambil program M.Phil leading di Dept. of Marine Technology, University of Newcastle upon Tyne, Inggris. Selama 3 tahun Daniel menetap di Inggris untuk menyelesaikan thesis Ph.D-nya dengan judul “Layout Optimization of Force-transmitting Structures”. Di bawah bimbingan Prof. John B. Caldwell, ia berhasil menggondol gelar Ph.D setelah menyelesaikan dua paper dalam dua jurnal internasional.

Daniel M. Rosyid pun menjadi pemegang gelar Ph.D pertama di Fakultas Teknologi Kelautan ITS. Sejak 1992, Daniel dipercayakan berbagai tugas administratif. Salah satunya adalah menyiapkan program magister teknologi kelautan secara mandiri bekerjasama dengan BPPT melalui MSc-Link Programme in Marine Technology. Beberapa tahun kemudian, setelah melalui serangkaian proses, berdirilah program Magister Teknik Kelautan di ITS dan program persiapan Ph.D-Link Programme in Marine Technology bekerjasama dengan Dept. of Marine Technology, the University of Newcastle upon Tyne. Peserta program Ph.D link ini sebagian besar merupakan staf PT.PAL Indonesia. Kemudian, tahun 1999, program doktor teknologi kelautan mandiri pertama di Indonesia berdiri di ITS.

Pada tahun 1999, Daniel terpilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Kelautan. Namun tak sampai tiga bulan menduduki jabatan, ia diminta oleh Rektor ITS Prof. Soegiono untuk menjadi Pembantu Rektor IV ITS. Saat itu pula, Daniel aktif di Indonesian Marketing Association (IMA) Cabang Jawa Timur. Tahun 2001, bersama KADINDA Jatim dan KOPMA ITS, ia merintis program Young Enterprenurs Contest di ITS.

Sebagai pendidik, Daniel memberikan dirinya secara penuh. Daniel mengajar Mekanika Teknik, Riset Operasi dan Optimasi, Analisis Keandalan dan Resiko, serta Metodologi Penelitian di ITS. Ia juga menjadi pembina mata kuliah Pengelolaan Lingkungan Laut dan Pesisir dengan pendekatan System Dynamics dan Game Theory di Program Magister Administrasi Publik Universitas Hang Tuah. Bersama beberapa teman di lintas fakultas, ia merintis Program Magister Studi Pembangunan di bawah Jurusan Teknik Arsitektur ITS pada tahun 2004. Di situlah, ia mengenalkan Mata Kuliah Pemasaran Kawasan (Marketing Places).

Setelah tidak lagi menjabat sebagai Pembantu Rektor IV ITS di tahun 2004, Daniel menjadi Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Surabaya, Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur, dan ditunjuk oleh Rektor ITS sebagai anggota Tim Persiapan ITS PTBHMN. Sejak tahun 2002, ia menjadi anggota Dewan Pakar Propinsi Jawa Timur yang memberi masukan bagi Gubernur Jatim dan aktif pada Komisi Tetap Kebijakan Publik di Kepengurusan KADINDA Jawa Timur. Kontribusi terbesarnya bagi KADINDA adalah pengembangan East Java Integrated Industrial Zone (EJIIZ) sejak tahun 2004.

Tak hanya itu, di bidang sosial kemasyarakatan, pria yang pernah maju sebagai bakal calon rektor (bacarek) ITS periode 2010-2015 ini cukup aktif di lingkungan Muhammadiyah Jawa Timur. Diantaranya, Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur, pernah menjadi Ketua Ikatan Wali Murid (IKWAM) SD Muhamamdiyah 4 Pucang, Surabaya dan tim ahli Majelis Dikdasmen PW Muhammadiyah Jatim. Di awal tahun 2000, ia ikut merintis berdirinya SD Muhammadiyah 16 Kreatif di Surabaya. Sebuah model pendidikan dasar baru berbasis kecerdasan majemuk yang kini menjadi model nasional oleh Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.

Ia juga tercatat sebagai Member of the Royal Institution of Naval Architects (MRINA), suatu wadah perkumpulan pakar-pakar perkapalan dari seluruh dunia yang aktif dalam kegiatan pengembangan minat di bidang Small Craft Technology (teknologi kapal kecil). Bersama seorang antropolog Inggris, Roger Michael Johnson, MA, Daniel M. Rosyid berhasil mengembangkan beberapa rancangan kapal kayu layar bermotor yang berguna untuk perikanan dan lainnya. Diantaranya, untuk bantuan 10 unit kapal ikan 17 meter bagi nelayan di Aceh dan kapal penumpang cepat berkapasitas 70 penumpang jenis Long and Narrow Trimaran yang berguna untuk mengatasi alienasi di pulau-pulau terpencil, terutama saat musim Barat (di Karimun jawa) dan musim Utara (di Natuna).

Pria yang saat kanak-kanak biasa dipanggil Gandung ini juga memimpin beberapa perusahaan. Sejak tahun 1998, ia mengelola bisnis penginapan kecil kelas melati yang dirintis almarhum ayahnya dari tahun 70-an di Semarang. Di tahun 2005, ia membidani berdirinya PT. Teknologi Kapal Kayu Indonesia (TKKI), sebuah perusahaan yang khusus mengerjakan perencanaan dan pembuatan kapal-kapal kecil. PT. TKKI bekerjasama dengan Francois Vivier, Inc telah memiliki fasilitas galangan kapal kayu di Probolinggo dengan segmen pasar ke negara Eropa.

Mulai tahun 2006, bersama beberapa lulusan Teknik Kimia ITS, Daniel juga mengembangkan industri Virgin Coconut Oil dengan merk NUCIFERA melalui CV Biomass Healthy Lestari. CV yang dikelolanya semakin berkembang dengan masuknya PT. KUBACA di tahun 2007 sebagai investor baru. Bisnis di industri VCO ini juga merupakan warisan dari usaha yang dirintis almarhum sang ayah di Semarang sejak tahun 70-an hingga pertengahan 1985.

Di waktu senggang, pria yang pernah bekerja sebagai tenaga ahli di Kementerian Riset dan Teknologi RI 2004-2006 ini banyak menulis tentang dunia pendidikan yang kemudian ia tayangkan di situs pribadinya, danielrosyid.com. Selama tahun 2004-2005, bersama Sirikitsyah, ia menjadi penulis tetap di rubrik “Cakrawala” di Harian SURYA Jawa Timur. Ia juga menulis artikel opini di harian KOMPAS dan Surabaya Post serta beberapa koran lain.

Sejumlah buku juga sudah ia hasilkan diantaranya, buku “Sukses Kuliah di Perguruan Tinggi: Siapa Takut?” dan buku “Kekuatan Struktur Kapal” yang ditulis bersama mantan mahasiswa bimbingannya, Dony Setyawan. Buku lain yang dijadikan acuan pembelajaran di ITS adalah buku “Pengantar Rekayasa dan Keandalan”, buku “Optimasi: Teknik Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif” dan buku “Analisis Resiko dan Keandalan: Sebuah Pengantar”. Bio TokohIndonesia.com | cid, red (berbagai sumber terutama danielrosyid.com)

Data Singkat
Daniel M. Rosyid, Dosen, pemerhati pendidikan, pakar kelautan / Pakar Kelautan dari ITS | Ensiklopedi | Kelautan, Dosen, Maritim, teknologi, penulis, pendidik, Kapal, ITS

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here