Pakar Penerapan Syariat Islam

Hartono Mardjono
 
0
393
Hartono Mardjono
Hartono Mardjono | Tokoh.ID

[ENSIKLOPEDI] Ketua Umum Partai Islam Indonesia yang juga anggota Fraksi Perserikatan Daulatul Ummah (F-PDU) DPR, Hartono Mardjono, meninggal di Ruang ICCU Rumah Sakit (RS) Wahidin Sudirohusodo, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 15/6/03 pukul 22.30. Jenazahnya diterbangkan ke Jakarta, Senin 16/6 untuk selanjutnya disemayamkan di rumah duka di Jalan Hidup Baru No 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pakar Penerapan Syariat Islam dalam Prospektif Hukum Perdata tersebut ke Makassar hari Jumat lalu dalam rangka memberi ceramah di Komite Persiapan Penegakan Syariah Islam hari Sabtu. Sekitar pukul 13.30, politikus kelahiran Tegal, Jawa Tengah, 17 Juli 1937, ini tiba-tiba pingsan dan terjatuh dari kursinya saat menjawab pertanyaan salah seorang peserta seminar “Sosialisasi Syariat Islam” di Islamic Centre IMMIM Makassar itu.

Ketua Arbitrase MUI, itu dilarikan ke RS Pelamonia guna mendapatkan pertolongan. Berselang beberapa menit setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit itu, ia sadar dari pingsannya namun belum bisa diajak berbicara karena masih tampak kecapean setelah berbicara di forum itu sekitar satu jam.

Setelah kondisi kesehatannya membaik, kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Umum Dr. Wahidin, sekitar tujuh kilometer dari jantung kota Makassar. Hingga pukul 16.30 wita, kondisi kesehatannya sudah membaik namun belum bisa diajak ngomong. Hari Sabtu siang sekitar pukul 13.30 wita, kondisi kesehatannya terlihat makin membaik. Sabtu sore bahkan sempat menerima kunjungan Menko Kesra Jusuf Kalla. Namun, sekitar pukul 21.30, dia pingsan dan kejang-kejang. Satu jam kemudian ia mengembuskan napas terakhir, didampingi istri, Ny Suhartini Hartono, dan putrinya, Sri Handiyanti.

Menurut isterinya, almarhum pernah berpesan agar jika meninggal dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, berdampingan dengan makam ayahandanya. Ia meninggalkan seorang istri dan lima anak (Dra. Sri Handayani, Drg. Sri Handayanti, Dra. Sri Handarini, Sri Handiarsih, SE, Sri Handiarti).

Ia dikenal sebagai politisi yang punya pendirian teguh. Pada era reformasi, ia bersama rekan-rekannya mendirikan Partai Bulan Bintang. Akibat perbedaan prinsip, ia sempat mendirikan PBB tandingan kemud8ian mendirikan Partai Islam Indonesia.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (1956-1962) ini malang melintang di lembaga legislatif, yakni di DPRD DKI Jakarta (1971-1982), anggota DPR (1982-1987), dan anggota MPR (1987-1992), anggota DPR-MPR 1999-2004. Setelah keluar dari keanggotaan PBB tahun 2001, ia bergabung ke F-PDU sampai sekarang. Tahun 1988-1993 ia menjabat Wakil Ketua DPA.

Ia sudah mempublikasikan empat buku. Tahun 1992 menerima anugerah Bintang Mahaputera Adi Pradana dari Pemerintah RI. e-ti, dari berbagai sumber

Data Singkat
Hartono Mardjono, Anggota DPRD I, DKI Jakarta, 1971-1982 / Pakar Penerapan Syariat Islam | Ensiklopedi | muhammadiyah, ICMI, DPR, MPR, Dosen, HMI, DPA
Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini