Jalan Berliku Jadi Kapolri
Badrodin Haiti
[DIREKTORI] Drs. Badrodin Haiti pria kelahiran Paleran, Umbulsari, Jember, Jawa Timur, 24 Juli 1958, dilantik Presiden Jokowi menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jumat 17 April 2015. Sebelumnya, dia menjabat Wakapolri (2014-2015) dan Pelaksana Tugas (Plt.) Kapolri (16 Januari 2015-17 April 2015).
Dengan menjabat Kapolri, suami dari Tejaningsih dan ayah dua anak (Farouk Ashadi Haiti dan Fakhri Subhana Haiti) ini pun menyandang pangkat Jenderal Polisi (Bintang empat). Jalannya menjadi Kapolri amat berliku. Semula, peluangnya menjadi Kapolri ‘sudah tertutup’ ketika Presiden Jokowi mengajukan Komjen Pol. Budi Gunawan sebagai calon tunggal menggantikan Jenderal Pol. Sutarman dan telah mendapat persetujuan DPR. Tapi karena KPK tiba-tiba menetapkan BG jadi tersangka, muncul kontroversi yang membuka kembali peluang bintang tiga Pol lainnya, khususnya Badrodin Haiti jadi calon Kapori.
Kapolri Jenderal Pol. Sutarman diberhentikan dengan hormat (16 Januari 2015), tapi pelantikan BG diundur dan Badrodin diangkat jadi Plt. Kapolri. BG mempraperadilaankan penetapan tersangkanya oleh KPK yang dianggap bernuansa dendam dan politik. Hakim Tunggal PN Jaksel Sarpin Rizaldi memenangkan gugatan BG yang menyatakan penetapannya jadi tersangka tidak sah secara hukum.
Namun, Presiden Jokowi pada akhirnya membatalkan pelantikan Budi Gunawan jadi Kapolri dengan alasan sosiologis dan pada 18 Februari 2015 mengajukan penggantinya Badrodin Haiti sebagai calon tunggal. Komisi III DPR melakukan uji kelayakan dan kemudian mendapat persetujuan DPR dalam Sidang Paripurna DPR, Kamis, 16 April 2015. Besoknya, Badrodin pun dilantik jadi Kapolri.
Catatan Pusat Data Tokoh Indonesia (TokohIndonesia.com), Badrodin Haiti adalah peraih Adhi Makayasa, sebagai alumnus terbaik Akpol 1982. Dia mengawali karier di Kepolisian RI sebagai Danton Sabhara Dit Samapta Polda Metro Jaya (1982). Kemudian menjabat Kasubro Ops Polres Metro Depok Polda Metro Jaya (1983); Kapolsek Pancoran Mas Polres Metro Depok Polda Metro Jaya (1983); Kabin Info PPKO Polda Metro Jaya (1984); Kabag Min Polres Aileu Polwil Timor Timur (1985); Kasat Serse Polres Metro Bekasi Polda Metro Jaya (1990); Kapolsek Metro Sawah Besar Polres Metro Jakpus Polda Metro Jaya (1993); Kasat Serse Polres Metro Jakarta Barat Polda Metro Jaya (1994) dan Wakapolres Metro Jakarta Timur Polda Metro Jaya (1995).
Kemudian, dia ditarik ke Mabes Polri memangku jabatan sebagai Pabungkol Spri Kapolri (1996); Pamen Mabes Polri (1997); dan Paban Madya Dukminops Paban II/Ops Sops Polri (1998). Lalu diangkat jadi Kapolres Probolinggo Polwil Malang Polda Jawa Timur (1999); Kapoltabes Medan (2000); Direskrim Polda Jawa Timur (2003); Kapolwiltabes Semarang Polda Jawa Tengah (2004); dan Kapolda Banten (2004).
Ditarik menjabat Seslem Lemdiklat Polri (2005). Kemudian ditugaskan lagi menjabat Kapolda Sulawesi Tengah (2006) untuk menangani konflik (kerusuhan) yang terjadi di daerah itu. Dia menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan di tengah memuncaknya konflik.
Kemudian, Badrodin diangkat menjabat Dir I Bareskrim Polri (2008-2009) dan Kapolda Sumatera Utara (2009-2010). Ditugaskan kembali ke Mabes menjabat Kadivkum Polri (2010), tak sampai satu tahun ditugaskan menjadi Kapolda Jawa Timur (2010-2011).
Setelah itu, dia ditarik menjadi Sahli Kapolri (2011); Asops Kapolri (2011-2013); dan Kabaharkam (2013-2014). Kemudian dipercaya menjabat Wakapolri (2014-2015) dan Pelaksana Tugas (Plt.) Kapolri (16 Januari 2015 – 17 April 2015), hingga akhirnya mencapai puncak menjadi Kapolri, 17 April 2015 – sekarang. Penulis: Ch. Robin Simanullang | Bio TokohIndonesia.com