
[SELEBRITI] Demi membangun karirnya sebagai seorang vokalis baik band maupun solo, ia rela mengesampingkan latar belakangnya sebagai sarjana hukum. Berbekal suara paraunya yang khas, pria gondrong ini ikut mengibarkan nama Dewa 19.
Jika menyebut nama Once rasanya sulit dipisahkan dari Dewa 19. Nama pria berdarah Manado kelahiran Makassar 21 Mei 1970 ini pertama kali meroket saat menggantikan Ari Lasso sebagai vokalis Dewa 19. Awalnya banyak kalangan yang meragukan kemampuan Once dapat menggeser popularitas vokalis sebelumnya yang memang sudah lekat dengan grup band yang populer sejak awal tahun 90-an itu. Namun pada akhirnya, Once dapat membuktikan pada masyarakat, khususnya para Baladewa, sebutan untuk penggemar fanatik Dewa 19 bahwa ia pun mampu mengibarkan bendera Dewa 19.
Pemilik nama asli Elfonda Mekel ini pertama kali berkecimpung di dunia tarik suara saat masih berseragam SMP. Kala itu ia didaulat menjadi vokalis pengganti pada sebuah festival band. Once mengaku, sejak kecil ia sangat senang menyanyi, “Aku senang banget kalau disuruh nyanyi. Kalau disuruh nyanyi di depan kelas, pasti maju duluan,” kenang pengagum Sting itu seperti dikutip dari situs tembang.com. Hobi menyanyinya terus berlanjut hingga ke bangku SMA. Setamat SMA, ia telah menjadi penyanyi semiprofesional yang mendapat bayaran. Bandnya bahkan pernah mengiringi penyanyi kondang di masa itu salah satunya Ita Purnamasari. Selain itu sejak remaja, penggemar sepakbola ini juga aktif bernyanyi dalam paduan suara di gereja.
Kesibukan manggung tak membuat anak ke-4 dari lima bersaudara ini lupa akan pendidikan. Setahun setelah menyelesaikan pendidikan SMA-nya, tepatnya tahun 1989, ia meneruskan studinya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Semasa kuliah, sambil menimba ilmu, Once tetap setia dengan kegiatan nge-bandnya. Bersama Andy Liany, Ronald, dan Pay, ia membentuk ‘Fargat 27’, dan merilis album ‘Seribu Angan’. Selama bermain dalam Fargat 27, ia lebih sering membawakan lagu milik musisi lain. Baru dalam band ‘Java Burns’ yang kemudian berubah menjadi ‘Bottoms Up’ (cikal bakal band ‘Getah’), Once membawakan karya-karya sendiri. Dari panggung musik satu ke panggung musik lainnya, Once menapaki karirnya sebagai vokalis profesional hingga pada tahun 1993 ia memutuskan untuk rehat sejenak dari kegiatan bernyanyinya setelah pita suaranya mengalami gangguan.
Momentum “cuti” sebagai vokalis kemudian digunakannya untuk berkonsentrasi pada kuliahnya. Tujuh tahun tercatat sebagai mahasiswa UI, akhirnya di tahun 1996, pria yang jago memainkan piano, drum, dan gitar ini berhasil merampungkan studinya. Setelah gelar sarjana hukum bertengger di belakang namanya, ia langsung bekerja sebagai legal coordinator pada sebuah perusahaan konstruksi. Dua tahun kemudian ia pindah ke proyek penelitian kerjasama antara LIPI dan dan CSIRO.
Perkenalannya dengan Ahmad Dhani, leader grup band Dewa 19 merupakan titik balik dalam karir Once berikutnya. Secara kebetulan pula, tempat tinggalnya berdekatan dengan studio Dhani di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dalam satu kesempatan, Once yang saat itu sedang bertandang ke studio Dhani membawakan lagunya sambil bermain gitar. Dhani yang tertarik mendengar suara Once kemudian merekamnya dan menawarkan pada sebuah label rekaman, Aquarius Musikindo.
Setelah empat tahun rehat, di sela-sela kesibukkannya pada 1997, Once kembali memperdengarkan suara khasnya dengan menjadi penyanyi di sebuah kafe. Dalam dunia tarik suara, ia seakan menemukan dunianya yang sekian lama hilang. Hal itu kemudian membulatkan tekadnya untuk total berkiprah sebagai musisi. Untuk mewujudkan ambisinya itu, ia rela melepas pekerjaan lamanya sebagai peneliti dari proyek LIPI di tahun 1998.
Perkenalannya dengan Ahmad Dhani, leader grup band Dewa 19 merupakan titik balik dalam karir Once berikutnya. Secara kebetulan pula, tempat tinggalnya berdekatan dengan studio Dhani di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Dalam satu kesempatan, Once yang saat itu sedang bertandang ke studio Dhani membawakan lagunya sambil bermain gitar. Dhani yang tertarik mendengar suara Once kemudian merekamnya dan menawarkan pada sebuah label rekaman, Aquarius Musikindo.
Gayung pun bersambut, Dewa 19 yang saat itu baru saja kehilangan vokalis lamanya kemudian merekrut Once sebagai vokalis baru, tepatnya di tahun 2000. Debut Once bersama Dewa kemudian direkam dalam album ‘Bintang Lima’. Album tersebut mendulang sukses besar di pasaran dengan rekor penjualan 1,5 juta copy. Selain album tersebut, tarikan suara khas Once yang nge-rock dapat didengar dalam empat album Dewa berikutnya, yakni ‘Bintang Lima’, ‘Cintailah Cinta’, ‘Laskar Cinta’, ‘Republik Cinta’ dan ‘Kerajaan Cinta’. Terlepas dari tangan dingin Ahmad Dhani, tak dapat dipungkiri sosok Once amat sangat berperan dalam mengibarkan nama Dewa 19 hingga masih terus eksis sampai sekarang.
Selain sibuk sebagai vokalis band, Once sempat beberapa kali tampil sebagai solois seperti saat menyanyikan single ‘Dealova’ (ost film Dealova). Debutnya sebagai penyanyi solo kala itu bahkan diganjar dua penghargaan sekaligus yakni Penyanyi Pop Solo Pria Terbaik dan Lagu Pop Terbaik dalam ajang AMI Awards tahun 2006. Selain Dealova, Once juga merilis single solonya Aku Mau dan Simphony yang Indah.
Memasuki tahun 2010, Once lebih banyak tampil seorang diri ketimbang dengan bandnya. Alasannya sederhana saja, ia jenuh dan ingin menemukan tantangan baru dalam karir bermusiknya. Suami Rietma Dhanty Angelica Immaculata Tauchid ini pun menampik tudingan bahwa kesendiriannya itu dilatarbelakangi hubungannya yang sudah tak harmonis dengan pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani akibat masalah honor. Belakangan, santer berhembus kabar yang menyebutkan ayah dari Manuel Mekel itu akan hengkang dari band yang telah membesarkan namanya itu.
Teka-reki mundurnya Once dari Dewa 19 akhirnya terjawab pada pertengahan Januari 2011. Menurut Ahmad Dhani, Once sudah mengirimkan surat resmi pengunduran dirinya ke para personel Dewa 19 dan label rekaman. “Setelah ada surat resmi kita anggap itu sebuah pengunduran diri resmi. Semua anggota Dewa mendapatkan surat yang resmi, dan perusahaan rekaman juga mendapat surat yang sama dari Once,” kata Ahmad Dhani.
Once sendiri, di awal tahun 2011, mengaku sedang fokus untuk mengumpulkan materi yang akan mengisi album solo perdananya. Selain itu, ia juga disibukkan dengan pekerjaan barunya di luar dunia musik yakni sebagai bos Dream Light, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang periklanan di ponsel alias mobile advertising.
Selain merilis album solo perdananya, menantu penyanyi senior Henny Purwonegoro ini juga memendam obsesi lain yakni menggelar konser tunggal layaknya para penyanyi senior lain. Meski demikian, ia mengaku tidak ingin terlalu muluk dan ngoyo untuk mewujudkan keinginan tersebut. “Kepengen pasti, tapi album aja belum punya. Saat ini saya hanya menyanyi untuk jenis musik yang saya sukai. Jadi, tidak berpengaruh lagu yang saya bawakan ini jadi hits atau tidak, yang penting enak buat saya,” ujar mantan vokalis Dimensi band tersebut. e-ti | muli, red