Fokus di Dunia Tarik Suara
Sherina Munaf
[SELEBRITI] Sebelumnya, ia dikenal sebagai penyanyi cilik yang sukses dengan album “Andai Aku Besar Nanti”. Ia sempat berduet dengan boyband asal Irlandia, Westlife dan berkolaborasi dengan Gigi dan Slank. Di saat banyak penyanyi lain mencoba peruntungan di dunia akting, Sherina tetap kukuh fokus di dunia tarik suara.
Film keluarga berjudul Petualangan Sherina sukses melambungkan sang bintang utama, Sinna Sherina Munaf atau yang lebih dikenal dengan nama Sherina Munaf. Sejak debutnya di dunia perfilman, nama putri pasangan Triawan Munaf dan Luki Ariani ini terus meroket. Tapi popularitasnya bukan sebagai pemain film, melainkan sebagai penyanyi.
Sejak kecil Sherina memang dikenal memiliki kemampuan bernyanyi di atas rata-rata anak seusianya. Sebelum memasuki dunia rekaman, Sherina pernah menjuarai beberapa kompetisi menyanyi. Beruntung, Sherina memiliki orangtua yang sangat mendukung minat dan bakatnya.
Oleh karena itu, untuk mengasah kemampuan anak ke dua dari tiga bersaudara itu, ayahnya kemudian mengirimkannya belajar vokal pada Bina Seni Suara (BISS) asuhan Elfa Secoria. Melihat prestasinya itu, sang ayah ingin membuatkan sebuah album untuk putrinya. Dia pun langsung menghubungi Elfa untuk membantu mewujudkan keinginannya. Gayung pun bersambut karena kebetulan Elfa ingin membuat musik orisinal anak-anak yang bagus.
Sang komposer bertangan dingin itulah yang memiliki andil besar dalam proses pembuatan album perdana Sherina pada tahun 1999 yang diberi judul “Andai Aku Besar Nanti”. Dalam album yang juga menjadi original soundtrack film Petualangan Sherina itu memuat sejumlah hits di antaranya Andai Aku Besar Nanti, Pelangiku, dan Kembali ke Sekolah.
Setelah sukses dengan album “Andai Aku Besar Nanti”, pengagum Celine Dion itu kemudian merilis album My Life dengan lagu andalan My Life, Aku Tlah Dewasa dan Clik Clok.
Usai merilis album tersebut, penyanyi yang juga sempat berduet dengan boyband asal Irlandia, Westlife, ini sempat cuti sejenak dari hingar bingar dunia hiburan untuk berkonsentrasi pada sekolahnya.
Sherina baru muncul kemudian ke permukaan saat usianya menginjak 16 tahun dengan album dewasa pertamanya yang berjudul “Primadona”. Penyabet penghargaan AMI Award tahun 2000 untuk kategori penyanyi anak terbaik ini bahkan menciptakan sendiri beberapa lagu di albumnya tersebut. Album yang cukup sukses tersebut juga membuat Sherina terlepas dari imagenya sebagai penyanyi cilik.
Dua tahun kemudian Sherina kembali mewarnai blantika musik Tanah Air dengan lantunan merdu suaranya. Kali ini ia dilibatkan sebagai salah satu pengisi soundtrack dua film fenomenal, Laskar Pelangi dan Ayat-Ayat Cinta. Di tahun 2009, Sherina kembali ia mengeluarkan album keduanya yang bertajuk Gemini.
Meski banyak orang yang menyebut dirinya sebagai seorang idealis dalam menghasilkan karya, Sherina mengaku dia hanya menginginkan hasil karyanya sempurna dan sesuai keinginannya. Sejak dirilis ke pasar, lagu-lagu Sherina dalam album Gemini selalu sukses menarik perhatian pendengar musik. Mulai dari lagu Cinta Pertama dan Terakhir, hingga lagu Pergilah Kau selalu diputar di radio-radio, dan video klipnya pun sering muncul di layar televisi.
Di album ini pula, Sherina mengaransemen ulang lagu berjudul Geregetan yang dulu pernah dipopulerkan sang ayah, Triawan Munaf bersama bandnya Giant Step. Bakat bermusik gadis kelahiran Bandung, 11 Juni 1990 ini tak hanya diwarisinya dari sang ayah tapi juga pamannya, Fariz Rustam Munaf (Fariz RM) yang dikenal sebagai pencetak hits di era 80-an.
Kesuksesan Sherina dalam bermusik ini tak langsung membuatnya merasa puas. Sherina masih memendam keinginannya untuk berkolaborasi dengan beberapa penyanyi, salah satunya dengan sang paman, Fariz RM. Sebelumnya, Sherina sempat berduet dengan dua grup musik ternama di Indonesia, Gigi dan Slank.
Jika saat ini banyak penyanyi yang mencoba peruntungannya di dunia akting namun hal itu tampaknya tidak berlaku bagi Sherina. Walaupun film yang dibintanginya saat masih kecil terbilang sukses di pasaran, tapi Sherina mengaku tak mau aji mumpung. Tawaran untuk bermain dalam film dan sinetron ditampiknya. Sementara ini, Sherina ingin lebih fokus kepada dunia tarik suara karena menurutnya, kegiatan menyanyi lebih fleksibel sehingga tidak terlalu menyita waktu.
Berakting di layar lebar masih bisa jadi pertimbangan Sherina. Namun kalau soal sinetron, pelantun tembang Sendiri itu mengaku tidak mau. “Kalau film bisa nyocokin jadwalnya. Sinetron nggak lah,” tandasnya.
Untuk membangun karirnya di dunia tarik suara, Sherina tak mau setengah-setengah. Totalitasnya bahkan dibuktikannya sampai harus menunda kuliahnya. Jika pun nanti Sherina kembali melanjutkan pendidikan, ia berharap bisa melanjutkan kuliah di Boston, Amerika Serikat dengan mengambil kuliah jurusan film scoring. “Aku ingin ambil di luar negeri karena subjek film scoring lebih banyak di luar negeri, dan dosen-dosen banyak yang bagus dari sana,” tambahnya.
Dalam rangka memperingati hari AIDS sedunia yang jatuh tanggal 1 Desember 2010, Sherina ditunjuk sebagai Ambassador MTV Staying Alive 2010. Sherina menjadi image dan spokeperson dalam menyebarkan pesan ke anak nongkrong perihal bahaya HIV/AIDS. Tidak sekadar menjadi spokeperson, penggemar Harry Potter ini juga membuat sebuah lagu yang didedikasikan sebagai theme song MTV Staying Alive 2010 yang berjudul Pikir Lagi.
Menurut Sherina Munaf, edukasi mengenai HIV/AIDS harus merata hingga menyentuh pelosok Tanah Air. Untuk mewujudkan hal itu, ia mengaku bersedia ikut memberi edukasi tentang bahaya virus yang mematikan itu. Untuk memberi edukasi yang tepat sasaran, Sherina yang merasa memerlukan data statistik, rajin browsing di internet. Dari data yang dihimpunnya, ia kemudian melakukan edukasi melalui jejaring sosial. “Aku beri statistik dalam bentuk booklet tentang fakta HIV/AIDS. Aku sebarin informasi juga lewat jejaring sosial,” ujarnya.
Sherina memang termasuk pesohor yang pandai memanfaatkan kecanggihan teknologi, salah satunya jejaring sosial, Twitter. Lewat Twitter, ia bisa berkomunikasi langsung sekaligus berbagi cerita kesehariannya dengan para penggemarnya. Bahkan saking rajinnya mengupdate status Twitternya, Sherina dianugerahkan Rolling Stones Editors Choice Awards sebagai The Twitter Princess pada 7 Mei 2010. e-ti | muli, red
