BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    25.4 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit

    Selebriti

    Populer (All Time)

    Hidup Baru Sang Idola

    Di tahun 90-an, Ronny Sianturi merupakan penyanyi yang banyak diidolakan anak-anak remaja. Bersama Edwin dan Yani, ia tergabung dalam grup vokal Trio Libels. Setelah sempat terjerumus dalam gaya hidup bebas selebriti, ia bangkit lalu hidup bagi Tuhan. Selain menyanyi, ia juga aktif di dunia presenter.

    Musisi Balada Kontemplasi

    Penulis syair sekaligus penyanyi lagu-lagu balada ini digelari sebagai musisi tragedi karena salah satu karyanya yang berjudul Berita kepada Kawan sering dijadikan "theme song" berita bencana alam. Semua lagu yang dinyanyikannya adalah hasil karyanya sendiri.

    Si ‘Centil’ dari Ciateul

    Aktris film terkenal Lenny Marlina terlahir di Jalan Ciateul, Bandung, pada 19 Februari 1954. Nama Jalan Ciateul tempat kelahiran Lenny amat begitu disukainya sehingga dia pakai sebagai judul buku otobiografinya, "Si Lenny dari Ciateul" yang diluncurkan di Hotel Mulia, Senayan Jakarta persis pada tanggal 19 Februari 2004 lalu menandai genap usia paruh baya dia 50 tahun.

    Digemari di Tahun 70-an

    Dalam kurun waktu 1960-1970-an, suara merdunya sering diputar di radio termasuk radio swasta yang baru bertumbuhan di banyak kota. Rekaman pertamanya yang menghasilkan lagu Si Boncel digemari masyarakat. Ia kemudian berduet dengan Muchsin Alatas yang terkenal lewat lagu Halo Sayang, Dunia Belum Kiamat, Pertemuan Adam dan Hawa, dan Jangan Marah. Popularitasnya sebagai penyanyi menghantarkannya menjadi aktris film.

    Dulu Benci, Sekarang Cinta

    Ungkapan yang berbunyi, jangan terlalu membenci sesuatu karena suatu saat nanti malah mencintainya, nampaknya cukup menggambarkan perjalanan karir perempuan berdarah Batak-Manado ini di dunia presenter. Awalnya ia membenci profesi penyiar radio karena ia menganggap penyiar itu cerewet, seperti orang gila yang bicara dan ketawa sendiri. Belakangan, justru dunia penyiarlah yang membuat namanya banyak dikenal orang.

    Populer Minggu ini

    Warnai Dunia Jazz

    Lagu berirama bossas berjudul Kasmaran melambungkan namanya di dunia jazz pada era 90-an. Meski terhitung jarang mengeluarkan album, juara II Bintang Radio dan Televisi Tingkat Nasional (1989) ini masih aktif berkarya baik di depan layar ataupun di belakang layar.

    Tak Harus Melengking

    Penyanyi yang populer di era tahun 80-an ini banyak membawakan tembang-tembang pop, rohani, hingga lagu daerah. Selain piawai di bidang olah vokal, Victor juga memiliki kepedulian yang tinggi pada sesamanya. Ia sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan sosial.

    Pionir Busana Muslim Modern

    Namanya populer setelah berduet dengan Benyamin S menyanyikan lagu-lagu berirama Gambang Kromong di tahun 70-an. Setelah menjajal dunia foto model, menjadi bintang iklan dan tampil di sejumlah film layar lebar, peraih penghargaan Rochelier Designer Awards ini beralih profesi menjadi desainer yang memelopori rancangan modern untuk busana muslim/mah di Indonesia. 

    Terasah Lewat Elfa’s Singer

    Keberhasilan grup vokal Elfa's Singer dalam mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional juga tak bisa dilepaskan dari andil suara indah milik Lita Zein. Selain eksis di panggung musik sekuler, Lita juga bergabung dalam grup musisi Kristiani bernama True Worshippers.

    George Benson Indonesia

    Musisi jazz berambut keriting ini menguasai hampir semua alat musik, dari keyboard, drum, gitar, saksofon, kecuali terompet. Kepiawaiannya memainkan "jurus-jurus" bergitar ala George Benson membuat ia dijuluki 'George Benson Indonesia'.

    Trending Hari Ini

    Sang Mentalist Indonesia

    Deddy Corbuzier seorang mentalist andal pertama dan terunggul yang dimiliki Indonesia. Untuk menghibur penonton, pria yang mengaku tidak percaya perdukunan dan paranormal ini kerap menggabungkan efek-efek psikologi, parapsikologi, mind power, mind reading, psikokinetik, dan human research pada kemampuan mentalistnya.

    Menghibur Sampai Jauh

    Lewat program reality show bertema sulap dan hipnotis, Uya Emang Kuya, kiprahnya di dunia hiburan Indonesia semakin mantap. Berkat program tersebut, pria eksentrik yang punya segudang profesi ini berhasil menyabet penghargaan sebagai Presentar Reality Show terbaik dalam ajang Panasonic Award tahun 2010.

    Seniman Betawi Bergaya Orisinil

    Dunia seni peran, tarik suara hingga presenter sukses dirambahnya. Dengan gayanya yang orisinil, Jaja Mihardja mampu mempertahankan eksistensinya di dunia hiburan.

    Sutradara Horor Kontemporer

    Selain dikenal sebagai sutradara video klip yang paling dicari, pria yang masuk dalam industri film sejak 1992 ini adalah sutradara yang banyak memproduksi film horor. Dimulai dengan film horor berjudul Jelangkung yang berhasil masuk dalam jajaran box office pada 2001. Kemudian disusul dengan 'Kuntilanak Trilogi' dimana ia berhasil meraih penghargaan sebagai sutradara terbaik dalam Bali International Film Festival untuk film Kuntilanak 3.

    Presenter Cerdas dan Berani

    Gayanya yang khas, lugas dan kritis saat menjadi presenter berita di stasiun televisi SCTV melambungkan namanya. Peraih dua gelar master dari universitas di Inggris ini kemudian mundur dari dunia pertelevisian karena ingin mengembangkan usahanya sendiri. Namun pada tahun 2010, ia pulang kandang ke dunia yang membesarkan namanya dengan memandu talkshow bertajuk Satu Jam Lebih Dekat yang disiarkan TV One. 

    DAFTAR ARTIKEL

    Tampil Seksi di Atas Panggung

    Perempuan yang selalu tampil seksi ini sudah menjajal hampir semua profesi, dari penari, penyiar radio, presenter, VJ MTV, penyanyi, hingga pemain film. Sedikitnya ada lima album dan sembilan film yang pernah ia kerjakan.

    Idola Kaum Perempuan

    Perannya sebagai Rangga yang cool dan tampan dalam film Ada Apa Dengan Cinta? (AADC) pada tahun 2002 membuat kaum perempuan khususnya remaja putri tergila-gila padanya. Aktor terbaik FFI 2005 yang selektif memilih peran ini sudah membintangi sejumlah film diantaranya Biola Tak Berdawai, Arisan!, Janji Joni, Gie, 3 Hari untuk Selamanya dan Cinta Setaman. 

    Kerap Berperan Antagonis

    Peraih dua penghargaan Piala Citra ini kerap dijuluki sebagai aktor spesialis peran antagonis atau aktor watak. Apapun predikat yang diberikan orang, bagi dia, kesuksesan sebagai aktor bisa diukur dari sejauh mana ia bisa membawa orang masuk dalam cerita.

    Aktris Duta TKW

    Mengawali karirnya sebagai model, wanita berkulit hitam manis ini merambah dunia film. Tak hanya berakting, Lola juga menjajal kemampuannya sebagai sutradara. Lewat film besutannya Minggu Pagi di Viktoria Park, ia dinobatkan sebagai Sutradara Terbaik dalam Jakarta International Film Festival (Jiffest) ke-12 tahun 2010.

    Aktris Paling Produktif

    Di usianya yang sudah tidak muda lagi, artis penyanyi dan bintang film yang populer di tahun 80-an ini tetap mempertahankan eksistensinya dan tak kalah bersaing dengan para pendatang baru. Wajah cantik dan akting peraih tiga Piala Citra ini masih dapat dijumpai dalam berbagai judul sinetron dan film layar lebar.

    Dari Kantoran ke Hiburan

    Meski tanpa latar belakang pendidikan film, Tora sukses mengukir namanya sebagai aktor berbakat yang telah membintangi sejumlah film mulai drama hingga komedi. Piala Citra sebagai penghargaan tertinggi insan film Tanah Air pernah diraihnya.

    Sempat Dipandang Sebelah Mata

    Wajah tampannya mulai menghiasi layar kaca sekitar tahun 2006. Saat itu, ia menjadi presenter acara olahraga khususnya sepakbola. Setelah dikenal sebagai presenter dan aktor, pria penggila olahraga bola ini dipercaya menjadi Manajer Tim Nasional Futsal Indonesia sejak Januari 2010.

    Berangkat dari Penyiar Radio

    Setelah menjadi penyiar radio, ia sukses meniti karir di dunia hiburan sebagai presenter handal. Puluhan program televisi pernah ia bawakan, mulai dari acara lomba menyanyi, kuis, elektronik, keuangan dan bisnis, properti, hingga life style talkshow. Pengalamannya sebagai presenter, ia bagikan dengan mendirikan sekolah public speaking dan menulis buku.

    Bahagia dalam Berkarya

    Perempuan cantik peraih Piala FFI tahun 2010 sebagai Pemeran Pembantu Wanita Terbaik ini merangkap beragam profesi mulai dari model, pemain teater, penulis dan aktris sinetron. Kecintaannya pada dunia sastra menghantarkannya keliling sastra bersama Titimangsa, sebuah lembaga budaya yang didirikannya.

    Suaranya Indah dan Luas

    Sebelum meniti karir sebagai penyanyi profesional, ia menjadi backing vocal sejumlah artis ternama dimulai dari Chrisye dan Erwin Gutawa pada 1998. Perempuan yang sudah malang melintang di dunia drama musikal ini tak hanya menelurkan album sekuler namun juga album rohani.

    Menekuni Dua Dunia

    Setelah hengkang dari Ada Band yang membesarkan namanya, Baim terbilang cukup sukses bersolo karir. Ia juga merambah dunia akting dengan membintangi film layar lebar dan kembali menjadi anak band bersama tiga musisi lainnya dalam The Dance Company.

    Tampan, Santun dan Pandai Bicara

    Sepanjang tahun 2009 hingga 2010, wajah tampannya kerap wara-wiri di layar kaca saat membawakan acara perjodohan Take Me Out (TMO) di sebuah stasiun televisi swasta. Berbekal bakatnya sebagai pembaca acara, ia tampil dalam acara-acara televisi berating tinggi dan acara-acara off air yang diadakan perusahaan-perusahaan ternama.

    Advertisement

    spot_img