Mitos (mitologi) dapat diklasifikasikan menurut tema dominan yang diungkapkan dalam narasi. Beberapa tema terpenting adalah penciptaan, asal usul dewa dan makhluk ilahi, upacara ritual, serta pembaruan dan kelahiran kembali dunia. Mitos...
Presiden Jokowi pada awal pemerintahannya 2014 menggelorakan Revolusi Mental sebagai Nawacita Kedelapan. Dia juga mempublikasi Kolom ‘Revolusi Mental’ dan menerbitkan Inpres Gerakan Revolusi Mental; semua itu sempat membangkitkan semangat...
Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Wakil Presiden RI (1993-1998) / Pejuang Sepanjang Hayat | 15 Nov 1935 | Ensiklopedi | T | Member | Laki-laki, Islam, Jawa Timur, Jenderal, Wapres, TNI, Panglima, ABRI, angkatan darat
Arswendo Atmowiloto, Mantan Pemred Monitor / Mantan Pemred Monitor | 26 Nov 1948 | Ensiklopedi | A | Laki-laki, Kristen Katolik, Jawa Tengah, Wartawan, Budayawan, direktur, penulis, sastra, pemimpin umum
Iravati Mangunkusumo Sudiarso, Pianis / Empu Pianis Indonesia | 28 Sept 1937 | Ensiklopedi | I | Perempuan, Islam, Jawa Timur, Guru, direktur, musik, pianis, orkestra, Yayasan Pendidikan Musik
Mas Muhammad Rustandi Kartakusuma, Sastrawan / Sastrawan Angkatan 45 | 20 Jul 1921 - 11 Apr 2008 | Ensiklopedi | R | Laki-laki, Islam, Jawa Barat, UGM, Sastrawan, UI
Kristiani Herawati Yudhoyono (Ani Yudhoyono), Ibu Negara 2004-2014 / Ibu Ani untuk Bangsa | 6 Jul 1952 | Ensiklopedi | A | Perempuan, Islam, DI Yogyakarta, demokrat, istri presiden, ibu negara
Ibu Negara ke-4 ini sudah sangat terbiasa menghadapi perilaku suami yang kontroversial. Maka, ia pun tak terlalu merasa kaget ketika MPR RI tahun 1999 mengangkat suaminya, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Presiden ke-4 RI. Ia juga tak perlu merasa kehilangan ketika oleh lembaga dan anggota yang sama, MPR di tahun 2001 menurunkan suaminya dari kursi kepresidenan.
BERINDO 46: Pada bagian ketujuh kilas balik Al-Zaytun (29 Agustus 1999-29 Agustus 2007), kami menyajikan sosok dan visi Syaykh Dr Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang selaku tokoh pendiri sekaligus personifikasi Ma'had Al-Zaytun. Dia adalah seorang tokoh pendidikan (pembawa) budaya toleransi dan perdamaian. Ketua Alumni Institut Agama Islam Negeri (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah, Ciputat, ini memiliki wawasan kebangsaan dalam keberagaman yang menembus sekat agama, suku dan golongan, bahkan sekat bangsa dan negara.
Karirnya sebagai produser dan sutradara mulai mencuat pada era kebangkitan film nasional sekitar awal tahun 2000-an. Berbenderakan Miles Productions, sejumlah film lahir lewat tangan dinginnya seperti Anak Seribu Pulau, Kuldesak, Petualangan Sherina, Ada Apa Dengan Cinta, Gie, Garasi, Laskar Pelangi, dan Sang Pemimpi.
Salah satu pemain harpa terbaik Indonesia ini kerap mendapat undangan untuk tampil bersama dengan beberapa orkestra musik klasik Tanah Air dan mancanegara. Ia juga menjadi guru harpa bagi anak-anak muda yang ingin menjadi peharpa profesional. Menurutnya, musik bukan cuma alunan nada tapi bisa menyembuhkan dan memberikan kekayaan terhadap jiwa.
Hartini Erpi Nurjanah, Penyanyi Dangdut, Presenter / Tidak Terbawa Arus | 18 Mei 1974 | Selebriti | I | Perempuan, Islam, DKI Jakarta, Penyanyi, dangdut, presenter, bintang iklan
Sanny Aura Syahrani, Penyanyi, model / Debut Malaikat Penggoda | 23 Feb 1988 | Selebriti | A | Perempuan, Islam, Jawa Barat, Penyanyi, cantik, model, seksi, bintang iklan, sensual
Farah Fauzan Quinn, Chef Profesional / Chef Seksi nan Modis | 8 Apr 1980 | Selebriti | F | Perempuan, Islam, Jawa Barat, makanan, seksi, Chef, Host, Restoran, kuliner, demo masak, modis
Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan). Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 28 April 1959 dan dimakamkan di sana.
Perlakuan tidak manusiawi, menuntun perjalanan hidup Untung Surapati yang sebelumnya merupakan budak di salah satu keluarga Belanda menjadi seorang pejuang pembela saudara sebangsanya.
Pendiri pesantren Tebuireng dan perintis Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia, ini dikenal sebagai tokoh pendidikan pembaharu pesantren. Selain mengajarkan agama dalam pesantren, ia juga mengajar para santri membaca buku-buku pengetahuan umum, berorganisasi, dan berpidato.