[OPINI] – Penerbitan ini adalah edisi cetak Tokoh Indonesia DotCom. Sebuah media online yang tengah dibangun menjadi Ensiklopedi Tokoh Indonesia. Diterbitkan sejak tanggal 20 Mei 2002 bertepatan Hari Kebangkitan Nasional. Sebuah media informasi dan komunikasi para tokoh Indonesia dengan masyarakat (publik).
Menampilkan profil (the exellent biography) para tokoh, pemimpin formal dan informal Indonesia: pejabat, politisi, pengusaha, pemuka, ahli dan kalangan profesional. Juga dilengkapi profil selebriti, tokoh dunia, penemu dan lain-lain.
Penerbitannya, dilatarbelakangi setidaknya tiga hal, yang kemudian menjadi visi penerbitan ini, yakni (1) Pengalaman guru yang terbaik, (2) Semakin kenal semakin disayang (Tidak kenal tidak disayang), dan (3) Kompetensi (The right man in the right place).
Pengalaman adalah guru yang terbaik. Situs dan majalah ini adalah gudang pengalaman (the experience site). Sebuah media untuk berbagi dan menimba pengalaman. Media bagi para tokoh yang telah ‘makan asam garam kehidupan’ untuk berbagi pengalaman. Sehingga orang lain (publik) bisa belajar dari pengalaman, keberhasilan dan tantangan yang dialami si tokoh.
Selain itu, peribahasa mengatakan: “Tidak kenal tidak disayang, kenal maka disayang.” Situs dan majalah ini juga sebagai media ‘perkenalan’ dan komunikasi, media persahabatan, media silaturahmi. Media mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Sarana bagi tokoh untuk ‘menyapa’ khalayak dengan membuka diri (memperkenalkan profil-biografi). Sehingga khalayak semakin mengenal dan bisa mengapresiasi para tokoh dengan tepat.
Seorang pengusaha, misalnya, tidak lagi dikenal semata-mata dari kekayaannya (yang bisa menimbulkan iri hati), tetapi juga ‘dikenal’ bagaimana ia membangun usahanya dan bagaimana usaha itu bermanfaat bagi banyak orang, bagi bangsa dan negara.
Begitu juga terhadap seorang politisi dan pejabat publik serta kalangan profesional.
Melalui situs dan majalah ini, diharapkan khalayak bisa mengenali para tokoh sebelum menyampaikan aspirasi bahkan sebelum menentukan pilihan. Mereka bisa mengapresiasi dengan baik dan menyampaikan aspirasi lebih tepat. Tidak lagi serta-merta apriori atau memuji-muji. Mereka (konstituen) tidak lagi seperti ‘membeli kucing dalam karung’ dan tidak lagi ‘asbun’.
MAJALAH TOKOH INDONESIA 01 ? TOKOH UTAMA: Rauf Purnama = TOKOH PILIHAN: KH Abdullah Gymnastiar = HR Usman Ismail = SELEBRITI PILIHAN: Christine Hakim = TOKOH NEWS: Matori Abdul Djalil – Slamet Effendy Jusuf – Ahmad Syafi’i Ma’arif – Siswono Yudo Husodo – Adang Ruchiatna – Mochtar Lubis – Chairul Tanjung – Hatta Rajasa -Prof. JE Sahetapy. The right man in the right place. Media ini juga diharapkan berguna bagi khalayak (konstituen) dan para penentu kebijakan untuk memilih atau menempatkan seseorang pada posisi yang tepat (kompetensi). Juga sebagai media bagi mereka yang kompeten di bidangnya untuk memaparkan kemampuan dan kompetensinya.
Sejalan dengan itu, situs dan majalah ini mempunya misi (1) Menggalang persahabatan dalam keanekaan, 2) Mencerdaskan kehidupan bangsa dan (3) Meningkatkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Untuk itu, media ini dikelola secara profesional dan bersifat independen, obyektif, informatif, edukatif dan konstruktif sesuai dengan etika dan nilai luhur budaya bangsa.
Demikian pembaca yang budiman! Kiranya media ini dapat mewujudkan visi dan misinya serta bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara tercinta. Edisi perdana ini menampilkan Rauf Purnama (Tokoh Utama), Usman Ismail, Aa Gym, Hatta Rajasa, dan Christin Hakim. Jakarta, 18 April 2003. Redaksi ?Kapur Sirih, Majalah Tokoh Indonesia Edisi 01 (05-2003)
