Gula dan Semut

 
0
148
Gula dan Semut
Panji Gumilang | Majalah Tokoh Indonesia 08

[OPINI] – Setiap hari kami menerima banyak surat, terutama melalui e-mail. Isi dan maksud surat-surat itu beragam, baik berupa saran, pendapat, pertanyaan (di antaranya menanyakan alamat tokoh), maupun kritik. Namun keberagaman dan banyaknya surat itu, bagi kami, memiliki satu hakikat utama yakni sebagai sumber inspirasi yang sangat berharga.

Setiap surat itu, apa pun isi dan maksudnya, kami maknai sebagai darah baru untuk membangkitkan semangat kerja dan kreativitas kami. Banyak surat yang menjadi sumber inspirasi bagi setiap crew, terutama redaksi TokohIndonesia DotCom. Sehingga dalam rapat redaksi terbaru, diambil satu keputusan bahwa setiap crew, terutama redaksi, wajib membaca surat-surat itu setiap hari.

Kepedulian publik atas kehadiran website TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia) sangat tercermin dari banyaknya surat yang kami terima. Kehadiran kami, walaupun hanya ibarat sebuah titik di jagad maya, tampaknya sudah terasa manis bagi publik. Sehingga banyak harapan, saran dan kritik, mereka sampaikan.

Kami menyambut dan merespon semua harapan, saran dan kritik itu. Namun, karena keterbatasan, tidak semua isi surat itu dapat kami penuhi dan wujudkan. Di antaranya, permintaan informasi mengenai alamat tokoh, sangat banyak yang tidak bisa kami layani akibat keterbatasan teknis (data dan daya jangkau kami) dan akibat faktor lain yang lebih strategis.

Salah satu tokoh yang disarankan agar biografi dan karya-karyanya ditampilkan dalam website ini adalah Syaykh AS Panji Gumilang, pimpinan Ma’had Al-Zaytun. Dia disebut sebagai seorang tokoh fenomenal berkaliber dunia.Begitu pula saran untuk menampilkan sosok, biografi, tokoh tertentu, sangat banyak kami terima dan banyak yang belum dapat kami layani. Salah satu tokoh yang disarankan agar biografi dan karya-karyanya ditampilkan dalam website ini adalah Syaykh AS Panji Gumilang, pimpinan Ma’had Al-Zaytun. Dia disebut sebagai seorang tokoh fenomenal berkaliber dunia. Kendati ada juga surat yang menyampaikan pendapat berbeda. Salah satu surat itu kami terbitkan pada edisi ini, yakni dari Sdr Ryutaro. “Saya harap TI mengupasnya dengan suci,” tulisnya.

Dan, kami juga pantas berbesar hati dan berbahagia, karena tokoh dimaksud merespon sangat terbuka surat permohonan wawancara kami. Bahkan, sebelum wawancara kami diberi kesempatan luas untuk meninjau lebih dahulu ‘setiap sudut’ Ma’had Al-Zaytun.

Sungguh, di situ kami menyaksikan sebuah wujud nyata konsep pendidikan terpadu yang menempatkan pendidikan sebagai gula dan ekonomi jadi semutnya.

Setelah menyaksikannya, tidak mudah bagi kami menyampaikan kata yang bisa menggambarkan keberadaan pondok pesantren ini. Sungguh luar biasa! Tak berlebihan bila kami menyebutnya sebagai Ponpes (Kampus) Peradaban Berskala Dunia. Mengenai tokoh pendirinya, beliau adalah Pelopor Pendidikan Terpadu. Penyajian kami, pastilah masih sangat jauh dari sempurna, untuk menggambarkan apa, siapa dan bagaimana Ma’had Al-Zaytun dan tokoh pendiri dan pemimpinnya itu. Jakarta, Maret 2004, Redaksi ?Kapur Sirih, Majalah Tokoh Indonesia 08

Tokoh Terkait: AS Panji Gumilang, | Kategori: Opini | Tags: Kapur Sirih, Majalah Tokoh Indonesia
Advertisement

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here