[SELEBRITI] Setelah masa Iwa K dan Denada berlalu, dunia musik rap Indonesia kembali bergairah dengan kehadiran Saykoji. Lewat lagu ‘So What Gitu Loh’ di tahun 2005, ia berani tampil beda di tengah gempuran musik pop melayu.
Saykoji bernama asli Ignatius Rosoinaya Penyami atau biasa dipanggil Igor. Sebelum terkenal sebagai penyanyi rap seperti saat ini, Igor mengaku awalnya ia tidak terlalu tertarik pada aliran musik tersebut. Karena menurutnya para rapper, sebutan untuk penyanyi rap, tidak jelas dalam melantunkan syair. Namun hal itu berubah drastis saat ia mendengarkan karya musisi rap dalam dan luar negeri mulai dari Iwa K, Black Skin hingga Neo. Igor yang kala itu masih berseragam SMA seketika jatuh cinta dan mempelajari musik rap lebih lanjut. “Saya langsung mencoba untuk mempelajari, karena dengan rap kita bisa mengekspresikan apa yang ingin kita ceritakan, dan rap itu nggak ada batasan, lagunya fleksibel karena bisa digabung dengan musik apa saja,” jelasnya.
Nama Saykoji yang dipilih menjadi nama panggungnya memiliki cerita tersendiri. Igor di masa sekolahnya dulu dikenal kurang pandai bergaul dan lebih suka menyendiri. Karena sifatnya itu, teman-temannya kemudian menjulukinya psycho (baca: sayko). Dari julukan itulah nama Saykoji berasal. Karena saya dipanggil psycho, akhirnya saya memplesetkannya dengan nama Saykoji, dan Saykoji itu hanya saya sendiri, jika perform semuanya yang nyanyi, nge-rap, dan Dj dipanggung disebut Saykoji,” ujar pria bertubuh subur ini seperti dikutip dari situs 21cineplex.com.
Setelah belajar segala hal tentang musik rap, pada 2005 Igor mulai menunjukkan kemampuannya sebagai seorang rapper dengan merilis album perdananya yang berjudul ‘Saykoji’ dengan lagu andalannya ‘So What Gitu Loh’. Lagu dengan lirik spontan nan menggelitik khas musik rap itu langsung digemari pecinta musik Indonesia. Kehadiran Igor yang mengusung musik rap di blantika musik tanah air sekaligus mengisi tempat kosong yang telah ditinggalkan para pendahulunya seperti Iwa K dan Denada.
Sukses dengan ‘So What Gitu Loh’, setahun kemudian Igor kembali merilis album terbarunya yang bertajuk ‘Musik Hati’. Album yang didistribusikan Blackboard Records itu menjagokan ‘Jomblo’ sebagai lagu hitsnya. Kemudian, pada tahun 2008, suami dari Tessy Penyami ini menelurkan album ketiganya, ‘Disciples: Switch’ dengan single hitsnya ‘Online’. Meski baru berupa single, lagu tersebut cukup meledak di pasaran. Bahkan dijadikan theme song salah satu provider telepon selular yang semakin membuat lagu itu populer.
Tahun 2009, Igor menjajal dunia akting dengan bermain film berjudul ‘Selendang Rocker’. Setelah film perdananya itu, Igor mengaku kapok dan lebih menikmati karirnya di dunia musik. Igor berpendapat, bermain film membutuhkan proses yang sangat panjang dan rumit dan ia merasa tidak mendapatkan soul-nya saat berakting.
Selain didaulat sebagai pemeran, di film tersebut ia juga dilibatkan sebagai salah satu pengisi soundtrack film bergenre komedi itu dengan berkolaborasi dengan mantan vokalis Serieus Band, Candil. Kolaborasi antara keduanya terbilang unik karena Candil selama ini dikenal dengan suara khas rockernya sementara Igor adalah seorang rapper. Keunikannya tak hanya sampai di situ, penyanyi berbeda aliran itu didaulat untuk menyanyikan dua buah lagu dangdut.
Meski dikenal sebagai rapper, Igor sama sekali tak merasa risih untuk membawakan lagu dangdut meski selama ini kerap dicap sebagai musik kampungan. “Sebenarnya dangdut itu ungkapan hati yang bagus. Mereka merasa diidentifikasikan dengan lagu kampungan, sebenarnya nggak. Banyak banget penggemar dangdut di mana-mana,” terang Igor seperti dikutip dari situs kapanlagi.com.
Kemampuan Igor meramu kata dan nada menjadi lagu yang enak didengar memang sudah tak diragukan lagi. Bahkan salah satu lagu ciptaan Igor yang berjudul ‘Tahukah Kau’ membuat rapper asal Malaysia tergoda untuk membajaknya. Lagu yang bercerita tentang keputusan hidup itu dibajak oleh seorang rapper bernama Joe Farizal.
Pria asal Negeri Jiran itu sebenarnya bukan orang asing di mata Igor. Pasalnya mereka telah lama menjalin persahabatan lewat situs jejaring sosial, Myspace. Karenanya, Igor pun merasa terkhianati. Bagaimana tidak, Joe secara terang-terangan menjiplak hasil karyanya. Yang lebih menyakitkan, kata ‘Indonesia’ yang ada dalam lirik lagu tersebut diganti dengan ‘Malaysia’, negara sang pembajak.
Kekecewaan Igor semakin bertambah saat Joe menolak untuk memberikan konfirmasinya, keanggotaan Igor di Myspace Joe pun diblokir. Beberapa teman sesama rapper asal Malaysia kemudian meminta agar Igor tidak terlalu menganggap serius masalah tersebut. Igor pun dapat memaklumi hal itu. Ia tak ingin hanya karena ulah satu oknum tak bertanggung jawab, hubungannya yang selama ini sudah terjalin baik dengan rapper lain malah ikut menjadi berantakan.
Meski tak pernah mendapatkan penjelasan dari Joe Farizal perihal pembajakan lagunya, Igor mengaku sama sekali tak menaruh dendam. Ia berlapang dada dan merasa bangga karyanya dicontek orang dari negara lain. Hanya saja, ayah dari Aaron Igor Penyami itu menyayangkan sikap tidak sportif dan terkesan picik yang diperlihatkan Joe.
Igor pun tak kehabisan akal. Ia menempuh cara lain untuk menyindir Joe seraya menegaskan Joe bahwa lagu itu adalah hasil karya Igor. Dari perseteruannya dengan Joe, lahirlah lagu berjudul ‘Copy My Style’ yang kemudian diunggahnya di situs Youtube. Tanpa caci maki, lewat lagu itu Igor mencurahkan rasa kecewanya pada Joe. “Kalau nggak berani ngomong langsung, ya sudah, kita selesaikan secara hiphop. Skill vs skill. Siapa tau lewat ini semua dia bisa jadi rapper yang lebih baik. Lebih skillful dan sukses di Malaysia,” beber pria kelahiran Balikpapan, 8 June1983 itu.
Setelah mendulang sukses sebagai rapper, Igor masih memendam ambisi lain yakni berkolaborasi dengan idolanya, Iwan Fals. Igor memang telah lama mengagumi sosok Iwan yang dengan musiknya bisa mewakili perasaan rakyat marginal. Namun sayang, hingga kini hasrat itu belum terealisasi. Pasalnya ia merasa belum pantas karena belum membuat gebrakan yang hebat seperti sang idola. e-ti | muli, red
