Program Gibran dan Suasana Batin Sri Mulyani
Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespon lugas pidato perdana Cawapres Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden Jokowi, yang membocorkan beberapa programnya, diantaranya, Dana abadi pesantren, Kartu Indonesia Sehat (KIS) Lansia, dan Kartu anak sehat. “Itu sudah ada dalam APBN”, sergah Menkeu Sri Mulyani. Kenapa Sri Mulyani begitu ‘reaktif’ menyergah? Berani amat ya? Tidak takut dipecat bapaknya yang berkuasa? Tampaknya, Sri Mulyani siap mengambil risiko untuk mencurahkan suasana batin dan nuraninya.
Gibran membocorkan program itu ketika pidato pada deklarasi Capres Prabowo dan Cawapres Gibran (25/10/2023). Mirip seperti Jokowi 10 tahun lalu, dengan program kartu-kartunya, yang saat itu diejek Prabowo, rakyat butuh pekerjaan, bukan kartu.
Program kartu-kartu Jokowi itu sangat populer sejak 13 tahun lalu, ketika kampanye Pilgub DKI Jakarta (2012) dan Pilpres 2014. Ketika itu Jokowi ‘menjual’ programnya dengan karakter bersahaja. Lalu, Gibran menirunya setelah sepuluhan tahun dengan karakter yang berbeda, yang sudah diwarnai kepalsuan dan penghianatan kepada partai yang membesarkannya. Selain program kartu-kartu andalan Gibran itu sudah kedaluarsa, hal itu juga menunjukkan bahwa Gibran ini jangan-jangan belum punya apa-apa selain hanya mengandalkan bapak dan pamannya.
Sepuluhan tahun yang lalu, publik sangat kagum atas kartu-kartu itu yang ditonjolkan dengan citra merakyat dan kesederhanaan Jokowi. Tetapi saat ini, ketika kesederhanaan itu ditimpa kepura-puraan, penghianatan dan ambisi kekuasaan, yang sangat terekspresikan pada diri Gibran yang menciderai etika dan moralitas, tentu situasi kebatinan publik sudah berbeda. Antara karakter kesederhanaan orisinal dengan kesederhanaan imitasi yang dipenuhi kepura-puraan, kepalsuan dan penghianatan, bak kacang lupa kulitnya; Itu sangat jauh berbeda.
Menariknya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang terkenal berintegritas tinggi, ikut ‘bereaksi. Membeberkan kepada publik bahwa program-program andalan Prabowo-Gibran itu sudah dan sedang terlaksana, tinggal melanjutkan dan mengembangkannya. “Program-program tersebut sudah ada dalam APBN,” sergah Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang terkenal berintegritas tinggi. Dia tampaknya melepas suasana batin dan kata hati nuraninya yang terpendam kecewa, sebagaimana dirasakan sebagian besar publik atas ‘pengarbitan’ Gibran jadi Cawapres yang berbau amis abuse of power dan kecanduan kekuasaan. Maka dia langsung bereaksi tegas dan lugas, karena dia pasti lebih mengutamakan kepentingan bangsa daripada jabatannya sebagai Menteri Keuangan. Tampaknya dia tidak mau menggadai integritasnya. Dia tidak takut dipecat Presiden Jokowi, ayah Gibran. Kelugasan Sri Mulyani ini sangat menginspirasi penulisan catatan ini.
Akibat ‘reaksi’ suasana batin Sri Mulyani ini tidak tertutup kemungkinan, Presiden Jokowi akan didesak ‘orang-orang dekat kekuasaannya’ yang saat ini mendukung Capres-cawapres Prabowo-Gibran, untuk segera memecat Menkeu Sri Mulyani.
Sementara, Sri Mulyani yang cerdas, mumpuni dan berintegritas, pasti sudah menghitung apapun risiko dari sanggahannya. Maka sangat pantas jika publik, terutama generasi muda milenia dan generasi Z, perlu belajar meneladani integritas, kapabilitas dan moralitas Menteri Keuangan terbaik dunia ini.
Catatan Kilas Ch. Robin Simanullang