Kamil Berpeluang Cawapres Ganjar
Ridwan Kamil Bersumpah Membela Syariat
Setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersuara keras melaporkan dan merekomendasi pembubaran Al-Zaytun untuk memenuhi harapan masyarakat, terutama kelompok intoleran, serta menunjukkan eksistensinya dengan sumpah membela umat dan syariat Islam telah membuka peluang elektoral baginya menjadi Cawapres 2024, terutama Cawapres pendamping Capres Ganjar Pranowo. Dia dinilai memiliki modal elektoral di Jabar termasuk dukungan dari kelompok intoleran dan garis keras, yang dapat menutupi kelemahan PDIP dan Ganjar.
Sebagaimana dirilis Kompas dengan judul: Jika Jadi Cawapres Ganjar, Ridwan Kamil Dianggap Bisa Tambal Kelemahan PDI-P di Jabar; Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai Ridwan Kamil yang kini duduk sebagai Gubernur Jawa Barat bisa menambal kelemahan Ganjar dan PDI-P di Jawa Barat. “Ridwan Kamil itu mampu mengonsolidasikan kekuatan politik di Jawa Barat yang selama ini wilayah yang Ganjar Pranowo relatif agak lemah,” kata Adi pada Minggu (30/7/2023).
Menurut Adi Prayitno, kalau ada Ridwan Kamil, maka kekuatan di Jawa Barat akan bertambah, dan duet Ganjar dan Ridwan Kamil akan menjadi penguasa Pulau Jawa. Walaupun, sebelumnya, nama Ridwan Kamil sudah terlempar dari 5 nama bakal calon wakil presiden PDI-P. Namun, belakangan Partai Golkar tampak berupaya mendekat ke PDI-P, ditandai dengan pertemuan hangat Airlangga dengan Ketua DPP Bidang Politik PDI-P Puan Maharani beberapa waktu lalu. Adi menilai, nama Ridwan Kamil seharusnya masih tetap diperhitungkan karena ia memiliki kelebihan yang tak dipunyai 5 nama bakal Cawapres Ganjar.
Pandangan berbeda dikemukakan Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Prof. Saiful Mujani, Ridwan Kamil, tidak masuk lagi ke dalam daftar bakal calon wakil presiden (bacawapres). Menurut Saiful, bergabungnya Ridwal Kamil ke Partai Golkar sejak 18 Januari 2023 lalu justru menjadi salah satu alasan utama ia tidak masuk ke dalam daftar bacawapres untuk mendampingi calon presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024. Karena Partai Golkar lebih mengutamakan ketua umumnya untuk wakil presiden,” papar Saiful, dikutip dari kanal YouTube resmi SMRC.
Namun peluang Kamil menjadi Cawapres PDIP Ganjar Pranowo masih sangat terbuka dengan pertimbangan akan mendapat dukungan dari kelompok intoleran dan garis keras. Sebab menilik langkah PDIP yang sudah berpengalaman ketika menetapkan Cawapres pendamping Capres Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2015 selalu pada menit-menit terakhir dan memilih tokoh yang berpotensi mendapat dukungan dari kelompok intoleran dan garis keras. Pada Pilpres 2019, contohnya, pada menit terakhir, PDIP dan Capres Jokowi menetapkan KH. Ma’ruf Amin sebagai Cawapres dengan harapan mendapat dukungan dari kalangan muslim, terutama dari kelompok intoleran dan garis keras.
Sementara, peluang Kamil menjadi Cawapres dua Capres lainnya Prabowo dan Anies Baswedan juga masih terbuka walaupun peluangnya lebih kecil, karena ketiganya memiliki dukungan elektoral yang relatif sama terutama dari kalangan intoleran dan garis keras. Prabowo dan Anies diperkirakan akan lebih memprioritaskan Cawapres yang berpotensi menambah dukungan dari kalangan toleran dan moderat untuk menambal kelemahan mereka.
Penulis Op. Asasira | TokohIndonesia.com