Sejatinya sistem politik bangsa Indonesia adalah politik yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Sistem politik masih lebih berorientasi kepada kepentingan elit dan mengesampingkan kepentingan rakyat.
Oleh Ch. Robin Simanullang | Seri 1 dari 3 | Sejak merdeka, Indonesia masih tertatih-tatih dalam upaya menyejahterakan rakyatnya dan belum mampu menegakkan kepala dalam pergaulan (kesetaraan) dunia. Mengapa? Karena selama ini, politik masih lebih dominan sebagai panglima. Bahkan, dalam hampir sepuluh tahun terakhir, justru politik pencitraan menjadi panglima. Maka, kini (Pemilu 2014), sudah saatnya Indonesia memilih pemimpin yang berani menjadikan hukum sebagai panglima.
Jakarta, 22/8/2011 | Prof. Dr. Mahfud MD mengucapkan sumpah jabatannya sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) untuk periode kedua tahun 2011–2014, Senin 22 Agustus 2011. Sebelumnya, Mahfud terpilih dalam pemilihan Ketua MK pada pada 18 Agustus 2011.
Pertanyaan ini muncul dalam benak ketika membaca keluh-kesah Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas yang mengatakan korupsi di Indonesia sudah sangat memprihatinkan, mewabah, semakin sistemik dan brutal. Semakin menggurita hingga ke generasi muda. Pergerakannya juga semakin cepat dan sulit terpantau sehingga butuh pengawasan yang cermat dan ketat.
Staf Ahli Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparinga mengatakankan, Presiden SBY bukanlah orang yang pandai bersolek dalam menampilkan citra diri di depan publik.Publik tahu apa pernyataan ini bohong atau tidak.