back to top

BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    30.1 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit
    Lama Membaca: 4 menit

    Berita

    Tentara Profesional dan Kontrol Sipil Objektif

    Dalam pemahaman dan pengalaman empiris Mayjen TNI (Purn) Dr....

    Moeldoko: UU Ciptaker untuk Wujudkan Indonesia Maju

    Jakarta - Di tengah berbagai pro kontra tentang Undang-Undang...

    Hidup yang Berharga

    Oleh Pdt. Dr. Erastus Sabdono, MTh | Segala sesuatu menjadi bernilai ketika menjadi milik Tuhan. Betapapun tinggi nilai suatu barang kalau digunakan untuk kepentingan diri sendiri bukan saja menjadi tidak berarti tetapi juga laknat; sesuatu yang sangat buruk atau bencana yang sangat besar. Tetapi semurah apapun nilai suatu barang bila dipersembahkan atau digunakan untuk kepentingan Tuhan, maka barang itu akan menjadi sangat bernilai.

    Jabar Mengusulkan Inggit Garnasih Jadi Pahlawan Nasional untuk yang Ketiga Kalinya

    Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M. Ridwan Kamil...

    Suasana Batin PDIP dan TPN Ganjar

    Bagaimana suasana batin PDI Perjuangan ketika mulai tercium bau...
    Majalah Horas Indonesia Edisi 08

    Demi Independensi BI

    Jakarta 20/05/2003: Bank central harus independen. Kendati untuk mempertahankan amanah itu, ia harus menghadapi tantangan hebat. Ia dipaksa memilih: Mundur atau ditahan! Ia pilih tak rela BI diintervensi: Ia tak mau mundur! Akibatnya, ia dituduh korupsi, diadili dan mendekam dalam tahanan. Sempat divonis tiga tahun penjara. Tapi, akhirnya keadilan tetap singgah menghampiri, ia divonis bebas. Pengagum Nelson Mandela ini, berjuang demi keadilan dan independensi Bank Indonesia, yang dipimpinnya.

    Horas Tondi Madingin, Pir Tondi Matogu

    Salam Horas Batak: Horas Tondi Madingin, Pir Tondi Matogu...

    Inpres Revolusi Mental Mati Suri

    Dalam rangka memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia dengan...

    Populer

    Mengapa Jokowi Tak Pernah Menunjukkan Ijazah Aslinya?

    Jokowi menyatakan ijazahnya asli. UGM membenarkan. Tapi publik belum...

    Kampus Bukan Barak

    Ketika militer hadir di ruang akademik bukan sebagai objek...

    IHSG Anjlok dan Gurauan “Rakyat Desa Tak Punya Saham” – Serius?

    IHSG jatuh, investor panik, dan pasar modal bergejolak -...

    Artikel Lainnya

    Kurikulum AI: Seperti Meminta Petani Bertani dengan Drone

    Wacana memasukkan AI ke dalam kurikulum terdengar visioner, tapi saat sekolah masih kekurangan listrik dan guru...
    00:58:58

    Video Prof. Ki Supriyoko – Ketika Karakter Hilang, Maka Segalanya Hilang

    Dalam pidato reflektifnya pada Simposium Hari Pendidikan Nasional 2025 di Ma’had Al-Zaytun, Prof. Dr. Ki Supriyoko...
    01:12:34

    Video Prof. Ciek Julyati Hisyam – Karakter Bukan Angka

    Dalam video ini, Prof. Dr. Ciek Julyati Hisyam — Guru Besar Tetap Universitas Negeri Jakarta dan...
    00:52:35

    Video Prof. Imron Arifin – Menyambung Tri Ki Hajar Dewantara dan Tri Al-Zaytun

    Dalam pidatonya pada Simposium Hari Pendidikan Nasional 2025 yang diselenggarakan di Ma’had Al-Zaytun, Prof. Dr. Imron...
    00:34:17

    Video Panji Gumilang – Novum Gradum: Pendidikan Tak Boleh Berhenti

    Syaykh Al-Zaytun AS Panji Gumilang memperkenalkan sebuah gagasan pendidikan bernama Novum Gradum dalam pidato penutupan Simposium Hari...
    00:48:11

    Video Panji Gumilang – Finishing Sprint Menuju Indonesia Emas

    Di hadapan ribuan peserta Simposium Hari Pendidikan Nasional 2025 di Ma’had Al-Zaytun, Indramayu, Syaykh Panji Gumilang...

    Novum Gradum: Jalan Panjang Pendidikan Tak Boleh Berhenti

    Dalam Simposium Hari Pendidikan Nasional 2025, Panji Gumilang memperkenalkan Novum Gradum — sebuah gagasan pendidikan menyeluruh...

    Prof. Ki Supriyoko: Ketika Karakter Hilang, Maka Segalanya Hilang

    "Ketika karakter hilang, maka segalanya hilang." Kalimat ini bukan sekadar penutup orasi Prof. Dr. Ki Supriyoko,...

    Prof. Ciek Julyati: Karakter Tak Dibentuk oleh Angka, Tapi oleh Teladan

    Di tengah hiruk-pikuk sistem pendidikan nasional yang mengagungkan nilai ujian dan angka rapor, Prof. Dr. Ciek...

    Prof. Imron Arifin: Menyambung Tri Ki Hajar Dewantara dan Tri Al-Zaytun

    Siapa sangka, konsep pendidikan yang lahir lebih dari seabad lalu masih hidup dan berkembang dalam wajah...
    00:57:40

    Video Prof. Dr. Imam Suprayogo: Mendidik Ruh, Bukan Sekadar Otak

    Dalam orasi yang menyentuh di Simposium Hari Pendidikan Nasional 2025 bertempat di Al-Zaytun, Indramayu, Prof. Dr....

    Johanes Kennedy Aritonang: Tambang Revitalisasi Nilai Luhur Batak

    Oleh: Johanes Kennedy Aritonang || Buku ini keren, smart and bisuk, memahkotai kebanggaan kebatakan: Hita Batak! Buku...

    Advertisement

    spot_img