Doktrin Kodja: Kepentingan Nasional

Soeparno Prawiroadiredjo
 
0
1491
Lama Membaca: 28 menit

04 | Alumni Perusahaan Negara Kodja

Soeparno Pprawiroadiredjo
Soeparno Pprawiroadiredjo

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang berhasil memotivasi dan melahirkan pemimpin-pemimpin baru. Manajemen Perusahaan Negara Kodja – PT Kodja (Persero), telah terbukti melahirkan beberapa pemimpin baru dan kader yang mumpuni di bidangnya masing-masing.

Soeparno sejak mula me­man­dang pembinaan SDM menjadi bagian yang amat penting dalam sistem kepemimpinannya. Maka, PT Kodja (Persero) selalu giat mem­be­ri­kan upgrading kepada anggo­ta (staf dan karyawan) serta memotivasi agar semua anggota meng-upgrade dirinya sendiri.

Hasilnya, seiring perjalanan waktu, banyak dari mereka yang semula hanya berpendidikan STM dan SMA kemudian mencapai gelar S1 di berbagai kecabangan ilmu. Ada pula mereka yang mencapai kedudukan direktur, pakar audit management dan ahli teknik yang berkualitas tinggi.

Sekadar contoh, seperti Djuha­eni, yang kemudian menjabat sebagai Direktur Teknik PT Kodja Bahari (Persero). Juga Drs. Suyanto S. Ica yang telah berha­sil mengembangkan teknik Manajemen Audit yang banyak diterapkan di lingkungan BUMN. Djoko Wibowo, seorang autodi­dak, yang hingga saat ini jasanya masih tetap digunakan oleh industri kapal dan perusahaan pelayaran.

Selain itu ada dua staf Depar­te­men Perhubungan Laut yang bergabung dengan Perusahaan Negara Kodja, yaitu Soewarni Farouk SH dan Drs. Alkmal Wahid. Suwarno SH sempat menjabat Direktur SDM, Admi­nis­trasi & Keuangan. Dia banyak dikenang para alumni Kodja karena terkenal sifatnya yang keras kepala dan sangat pelit. Kias-nya tidak ada satu hari pun dilalui tanpa perang antara anggota dengan Direktur Keu­angan ini. Sikap pelit dan hati-hati ini ternyata berhasil guna mengatasi situasi keuangan perusahaan.

Sementara Drs. Alkmal Wahid, yang selalu terlibat dalam proses manajemen Kodja maupun BUMN Dock & Perkapalan yang lain, akhirnya dipercaya Pemerintah RI sebagai Direktur Utama PT Dock & Perkapalan Kodja Bahari.

Keberhasilan pengkaderan di PT Kodja (Persero) sangat nyata pada proses penggabungan empat BUMN Industri Kapal menjadi PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB), yakni PT. Kodja (Persero), PT. Dok & Perkapalan Tanjung Priok (Persero), PT. Pelita Bahari (Persero) dan PT. Dok & Galangan Kapal Nusantara (Persero).

Hal mana penggabungan ini dilakukan pemerintah setelah mempertimbangkan pencapaian yang prestisius dari PT Kodja dalam penggabungan PN Pakin, PN Alirmanjaya, PN IKI Padang dan Galangan Kapal Sabang ke dalam PT Kodja. Juga melihat keberhasilan PT Kodja memimpin konsorsium pembangunan Kapal Keruk Singkep 1, konsorsium reparasi tangki BBM Cintanato­mas dan terjadinya Home Doctor Service dengan TNI-AL.

Karena PT Kodja dinilai berpe­ngalaman dalam penggabungan dan memimpin konsorsium, maka yang dipercaya sebagai Direktur Utama pertama PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (DKB) adalah mantan Direktur Utama PT Kodja, Irawan Satjadi­pura. Sedangkan Komisaris Utamanya adalah juga mantan Direktur Utama PT Kodja (1966-1988), Soeparno Prawiroadiredjo, Dipl.Ing, yang saat itu sudah menjabat Dirjen Industri Mesin, Logam Dasar dan Elektronik, Departemen Perindusrian.

Selain itu, karena telah terbuk­ti kematangan para anggota PT Kodja dalam mengelola industri kapal dengan cerdas, tepat sasaran dan kreatif, Menteri Perindustrian juga menugaskan tiga orang anggota PT Kodja memimpin PT Dok & Perkapalan Surabaya (DPS), Drs. Supawidjo sebagai Direktur Utama, Drs. Alkmal Wahid sebagai Direktur Administrasi & Keuangan dan Ir. Sudarman Sellang sebagai Direktur Teknik & Produksi. Berhubung Drs. Supawidjo meninggal dunia, jabatan Direk­tur Utama kemudian dipercaya­kan kepada Ir. Sudarman Sellang, juga alumni Kodja.

Advertisement

Para direksi DPS ini dengan cekatan melakukan komputerisa­si rancang bangun dan penerapan CadCam dalam teknik produksi. Banyak yang mengakui bahwa CadCam DPS adalah yang paling rapi di antara indurti kapal di Indonesia.

Setelah menjabat selama dua periode, semua jabatan Direksi PT Dok & Perkapalan Surabaya diisi oleh anggota-anggota dari dalam DPS sendiri. Itu artinya, mereka berhasil melahirkan pemimpin baru dari dalam. Memang demikian seharusnya, bekerja di Industri kapal adalah job for life, karena itu harus ada commitment pribadi yang kuat.

Selain itu, Direktur Adminis­tra­si & Keuangan PT Kodja BS Harahap diangkat menjadi Direktur Utama PT Varuna Tirta Prakasya (VTP), BUMN Cargo Forwarder di lingkungan Departe­men Perhubungan.

Sementara, Muth Arifin dan Ir. Baharuddin Sellang diangkat menjadi Direktur Administrasi Keuangan dan Direktur Teknik & Produksi PT IKI Makassar untuk mengantisipasi pembangunan kapal-kapal penangkap ikan dengan kredit dari Spanyol.

Bahkan, Ir. Baharudin Sellang kemudian diangkat menjadi Direktur Kawasan Industri Makassar selama dua periode dan pernah mendapat predikat sebagai CEO terbaik di antara BUMN di kelasnya.

Dari antara alumni terbaik lainnya adalah Ir. Yus’an, yang dipercaya pemerintah menjabat Wakil Ketua BKPM. Juga Prof. Dr.Ing Yamin Yinca, sekarang Guru Besar di Universitas Hasan­uddin Makassar. Keduanya adalah mahasiswa Unhas yang kuliah sambil bekerja di PT Kodja.

Sebagai salah satu unsur dari PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), Perusahaan Negara Kodja juga menyumbang­kan beberapa kemampuan yang dimilikinya. Di antaranya, kemampuan Rancang Bangun dan Rekayasa, sesuatu yang tidak dimiliki oleh unsur yang lain di DKB, manajemen yang kreatif dan cerdas, dan SDM yang siap mengerjakan tugas apapun.

Selain itu, PT Kodja juga melengkapi galangan Cilincing dengan peralatan yang diperlukan sehingga mampu membangun kapal besar, memenuhi cita-cita Presiden Soekarno. Serta membe­ri­kan pengalaman membangun kapal sebanyak lebih dari 1005 satuan kapal. Bio TokohIndonesia.com | crs-ms

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini